Influencer makanan sering ke restoran untuk mengulas (review) pengalaman makan di sana. Namun ada yang mendapat masalah ketika mengulas hingga diprotes karena ulasannya terlalu jujur.
Pekerjaan sebagai influencer makanan tengah digemari. Mereka bisa mendapat penghasilan dengan mengandalkan jumlah followersnya di media sosial.
Umumnya para influencer datang ke restoran untuk mengulas suasana hingga menu-menu makanannya. Kemudian mereka akan mengunggah ulasannya di media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam melakukan pekerjaanya ini, Influencer bisa secara inisiatif datang langsung ke restoran atau memang menerima undangan dari pihak restoran.
Namun pekerjaan influencer makanan tidak selamanya enak. Terkadang mereka harus menghadapi masalah dengan beberapa pihak, mulai dari pihak restoran hingga netizen.
Seperti 5 influencer ini yang mengalami masalah-masalah ketika mengulas makanan di restoran.
1. Makanan influencer diludahi karena beri ulasan buruk
![]() |
Kejadian terbaru datang dari influencer yang mengulas makanan di restoran Garden Western Grill, Malaysia. Melalui unggahan video di Tiktok @syafiqrx90, Syafiq memberi ulasan jujur terkait menu makanan di restoran tersebut.
Salah satu menu yang ia ulas adalah steak dengan tambahan kentang goreng. Syafiq memberi rating rendah karena tekstur daging yang aneh.
Ulasan jujur ini pun diketahui oleh pihak restoran. Mendengar hal itu, pihak restoran justru membalas kritik Syafiq dengan sarkas.
Restoran mengungkap kedai mereka memang selalu sepi karena makanannya tidak enak. Restoran semakin disorot karena mengaku telah menambah 'bahan spesial' berupa ludah ke pesanan makan pelanggan.
Hal ini tentu menjadi ramai di media sosial, sampai membuat Departemen Kesehatan turun tangan. Rupanya tanggapan nyeleneh itu hanya bagian dari bentuk promosi restoran.
2. Diprotes pelanggan lain karena bikin konten
![]() |
Ketika mengulas makanan di restoran, para influencer bukan hanya memikirkan makanannya, melainkan juga konten ulasan yang menarik.
Akhirnya tidak sedikit influencer membawa alat pendukung untuk menghasilkan konten bagus yang mampu menarik perhatian followers. Mereka suka membawa kamera DSLR hingga lampu LED tambahan.
Namun terkadang pekerjaan itu dianggap cukup mengganggu pelanggan lain. Seperti influencer Morgan Raum yang diteriaki karena lampu LED miliknya tidak sengaja bersinar ke arah pelanggan lain.
Meskipun Morgan telah meminta maaf, tetapi pelanggan itu masih menganggap tindakan Morgan sangat menganggu.
Baca selengkapnya di sini
Kejadian viral lain yang dialami influencer bisa dilihat pada halaman berikut ini!
3. Influencer beri rating 1 karena tidak dikasih makan gratis
![]() |
Seorang influencer anonim memberi rating 1 akibat tidak dikasih gratisan atau diskon saat dirinya makan di restoran populer.
Awalnya influencer itu mengaku terkesan dengan makanan dan pelayanan di restoran. Dengan percaya diri ia mengungkap ke manajer kalau punya lebih dari 11 ribu follower sehingga bisa memberikan promosi bagus tentang restoran itu.
Nyatanya pihak restoran tidak peduli dan memintanya untuk membayar semua tagihan. Karena ini, influencer itu berujung hanya memberi ulasan dengan rating 1. Kejadian tersebut membuat influencer ini banjir hujatan netizen di media sosial. Baca selengkapnya di sini!
4. Influencer beri rating 1 karena restoran tiba-tiba tutup
Pasha, mengungkap pengalamannya ketika hendak mengulas restoran di Sydney, Australia. Awalnya ia semangat mencoba burger buatan Roadhouse Restaurant Burgers & amp. Semangatnya bertambah karena ia diinformasikan akan mendapat diskon dari aplikasi Eat Club.
Namun ekspektasinya runtuh saat co-owner restoran, Samuel Ahn, memberi tahu secara mendadak kalau dapur mereka rusak sehingga harus menutup restoran sementara.
Kabar mendadak ini tentu membuat Pasha kecewa. Pasalnya, tidak ada informasi apapun yang dia terima. Pengalaman buruknya ini membuat Pasha hanya memberi restoran itu bintang 1.
5. Influencer ditolak restoran karena disangka minta gratis
influencer Australia, Elle Groves dan Annie Knight berencana mengulas restoran Turki di Melbourne, Australia, bernama Little Andora.
Namun rencana mereka bukan sekedar mengulas makanan, melainkan juga ingin berkolaborasi. Kedua influencer tersebut meminta izin ke restoran untuk dipersiapkan meja dan beberapa menu. Sebagai gantinya, mereka akan mempromosikan restoran di sosial media.
Mendengar bentuk kerjasama tersebut, pihak restoran menolak lantaran mengira influencer ini minta makanan gratis. Padahal, Elle dan Annie hanya mengajak kolaborasi.
Penolakan itu berujung membuat kedua influencer kesal. Elle dan Annie mengklaim mereka tidak pernah meminta makanan gratis saat mengulas sebuah restoran. Mereka hanya mengajak kolaborasi. Pada kolaborasi sebelumnya, kedua influencer juga selalu membayar semua makanan.
Simak Video "Video: 3 Rekomendasi Restoran Indonesia di Berlin"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)