Sejarah Kopi Jawa, Diselundupkan VOC hingga Kini Populer di Dunia

Ngopi Yuk!

Sejarah Kopi Jawa, Diselundupkan VOC hingga Kini Populer di Dunia

Diah Afrilian - detikFood
Selasa, 23 Mei 2023 07:30 WIB
Sejarah Kopi Jawa, Diselundupkan VOC hingga Kini Populer di Dunia
Foto: Getty Images/iStockphoto/Maria_Castellanos
Jakarta -

Tidak hanya rempah-rempah, kopi ternyata juga komoditas yang diandalkan di Indonesia. Menurut catatan sejarahnya, kopi jawa memiliki pengaruh besar di dunia.

Hampir di seluruh dunia, tanaman kopi dapat ditemukan dan sengaja dikembangbiakkan untuk dipanen hingga diseduh menjadi kopi yang segar. Ternyata tanaman kopi di dunia tak terlepas dari sejarah panjang penyebarannya.

Indonesia termasuk salah satu negara dengan komoditas kopi yang diandalkan di pasar dunia. Fakta lain menyebutkan adanya andil besar kopi asal Jawa terhadap penyebaran kopi di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dibuktikan melalui sebutan 'java' sebagai nama lain dari kopi yang terinspirasi dari kopi di tanah Jawa. Perjalanan panjang kopi yang kini mendunia juga tercatat pada EnjoyJava (10/1/23).

Baca juga: Zonk! Beli Ayam Bakar Rp 166 Ribu, Pelanggan Ini Cuma Dapat Sepotong

ADVERTISEMENT
Sejarah Kopi Jawa, Diselundupkan VOC hingga Kini Populer di DuniaPerdagangan kopi awalnya dikendalikan oleh kepemimpinan Ottoman di tanah Arab. Foto: Getty Images/iStockphoto/Maria_Castellanos

Berawal dari Kepemimpinan Ottoman

Kekuasaan Ottoman yang begitu dahsyat pada pertengahan tahun 1500-an membuat kendali perdagangan di Eropa dan Asia didominasi jazirah Arab. Termasuk salah satunya industri penanaman, produksi, hingga penanaman kopi.

Untuk tetap memonopoli perdagangan kopi, Ottoman membawa kopi asal Mocha, kota di Yaman, untuk ditanam dan dibudidayakan di Arab. Ampas kopi yang telah diseduh bahkan sengaja didefertilisasi agar hilang kesuburannya dan tak bisa dimanfaatkan oleh pihak lain.

Kopi-kopi yang tumbuh di tanah Arab ini kemudian dikenal dengan sebutan Arabika. Sayangnya pada 1536 kopi Arabika dilarang oleh Ottoman untuk diekspor tetapi banyak perusahaan yang tetap mencari celah demi keuntungan yang besar.

Campur Tangan VOC

Salah satu pihak yang menentang kebijakan Ottoman ini adalah VOC (Vereenigde oostindische Compagnie) yang saat itu menjajah India dan Indonesia. VOC menyelundupkan biji kopi dari tanah Arab dan dibudidayakan di Sri Lanka pada 1616.

Sayangnya, kondisi lingkungan di Sri Lanka kurang mendatangkan keuntungan. Hingga akhirnya biji kopi mulai ditanam pada 1969 di Indonesia. Kekuasaan dan kekuatan ekonomi VOC yang saat itu menguasai Indonesia berhasil menguasai lahan pertanian tanaman kopi.

Hasilnya tanaman kopi yang dibudidayakan di Indonesia lebih sukses dan menguntungkan dibandingkan dengan Sri Lanka. Kopi-kopi yang ditanam dari Jawa bijinya mulai didistribusikan dan dijual secara mendunia.

Sejarah lain tentang kopi ada di halaman berikutnya.

Penanaman Kopi di Jawa

Melihat keuntungan yang besar pada penjualan kopi, VOC sampai mengesampingkan tanaman bahan makanan pokok seperti beras. Mereka memaksa untuk menanam lebih banyak tebu dan pohon-pohon kopi.

Pada 1711, kopi yang ditanam di Jawa akhirnya merajai pasar kopi di Asia Selatan hingga Eropa. Setelah keberhasilannya tersebut VOC melebarkan upayanya dengan menanam kopi di Sumatra dan Sulawesi.

Kejayaan produksi dan distribusi kopi yang dilakukan berhasil bertahan hingga VOC runtuh dengan sendirinya. Tetapi karena biji kopi asal Jawa yang lebih dahulu populer, maka saat itu kopi juga dikenal dengan sebutan 'Java'.

Nama Lain Kopi

Sejarah Kopi Jawa, Diselundupkan VOC hingga Kini Populer di DuniaKopi memiliki beberapa penyebutan dengan nama lain. Foto: Getty Images/iStockphoto/Maria_Castellanos

Beberapa daerah di dunia juga ada yang menyebut kopi sebagai 'Joe'. Joe adalah singkatan yang diambil dari bahasa Jamoke atau berarti campuran Java dan Mocha.

Bibit kopi dari Jawa dan Yaman juga pernah berusaha dibudidayakan secara hibrida sehingga dikenal sebagai Jamoke. Dahulu jenis biji kopi ini juga cukup populer karena memiliki karakteristik perpaduan antara biji kopi Jawa dan Yaman yang tak kalah nikmat.

Kini, akibat perkembangan yang pesat, kopi dari Jawa tidak mendominasi sekuat sebelumnya. Tetapi tak bisa dipungkiri dominasi kopi dari Jawa di dunia berasal dari campur tangan VOC.

Komoditas Kopi Dunia

Uniknya, sebelum populer di dunia, penyebaran kopi justru pernah dihambat di Eropa. Rasanya yang pahit dipercaya sebagai jelmaan iblis yang ingin mengganggu manusia.

Seorang paus, pemimpin tertinggi agama Katolik di Roma, akhirnya meminumnya untuk membuktikan bahwa rumor itu tidak benar. Paus jatuh cinta dengan kopi walaupun rasanya pahit.

Perkembangan kopi populer dan menyebar hampir di seluruh dunia baru terjadi sekitar abad ke-18 hingga ke-19. Hingga kini biji kopi bertahan menjadi komoditas kedua yang paling tinggi peminatnya di dunia.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)

Hide Ads