Mulia! Jual Makanan Serba Rp 27 Ribu, Kedai Ini Bantu Keluarga Kelaparan

Tidak hanya mencari keuntungan, sebuah kedai Muslim ini juga memikirkan orang di sekitarnya. Makanannya dijual murah demi menolong keluarga yang kelaparan.

Pemilik bisnis makanan biasanya akan berjualan untuk mendapatkan keuntungan. Harga makanan yang dijual akan dihitung untuk berdasarkan harga bahan pokok, tenaga yang dikeluarkan hingga berbagai biaya produksinya.

Tetapi sebuah kedai yang dimiliki seorang Muslim ini justru memiliki konsep yang berbeda. Kedai yang menyajikan makanan tradisional khas Malaysia di Singapura tidak mencari keuntungan untuk dirinya sendiri.

Ada tujuan mulia yang dilakukan pemilik kedai sambil menjual makanan yang dihidangkan. Harga makanannya dipatok dengan harga yang sama dan murah meriah sehingga tidak memberatkan keluarga yang kesulitan dengan pendapatan terbatas.

Sebuah kedai di kawasan food court sengaja menjual makanan murah untuk mebantu keluarga yang tinggal di sekitarnya. Foto: Mothership

Mengutip Mothership (17/5) seorang pemilik kedai bernama Hani Isnin menyadari bahwa harga bahan-bahan pokok tengah meningkat tajam. Bukannya menaikkan harga makanan yang dijual, beliau justru menurunkan harganya menjadi Rp 27.000 saja untuk seluruh jenis makanan yang bisa dipesan.

Kedai bernama Traditional Malay Muslim Cuisine yang menawarkan hidangan tradisional dengan harga murah meriah ini berada di Jalan Kukoh Food Centre, Singapura. Ternyata sebelum menetapkan harga tersebut, ada diskusi panjang oleh keluarga Hani.

Awalnya mereka ingin menetapkan harga Rp 33.000 - Rp 50.000 untuk makanan seperti lontong, mee rebus dan nasi lemak. Tetapi setelah dipikir kembali, mereka merasa bahwa harganya masih terlalu mahal untuk keluarga yang hidup dalam pendatan terbatas di sekitar mereka.

Selain menurunkan harga, pada pekan lebaran lalu Hani juga tetap membuka kedainya. Hani menyadari bahwa pada pekan lebaran lebih banyak restoran besar yang buka sehingga ia khawatir keluarga yang tak mampu akan kesulitan mendapat makanan.

Tak hanya murah, kedai ini juga memperpanjang waktu operasionalnya untuk membantu lebih banyak orang. Foto: Mothership

Hani dan keluarganya juga menetapkan waktu buka yang lebih panjang agar dapat membantu lebih banyak orang. Kini kedai Traditional Muslim Malay Cuisine ini buka mulai pukul 03.30 pagi waktu setempat untuk memudahkan orang-orang mendapat sarapan lebih awal.

Hani secara rinci juga menjelaskan kepada media setempat alasan dirinya menjual makanan dengan harga yang murah. Ternyata sejak awal pendirian kedai tersebut, dirinya memang tidak berniat untuk mencari keuntungan.

Ia membuat kedai tersebut hanya untuk melakukan hobinya yang senang memasak. Sekaligus Hani juga berharap dapat membantu orang lain melalui kedai makanan yang dihadirkannya.

Ia juga menyebutkan sebenarnya ide ini sudah ada sejak dirinya ikut mengelola kedai milik orang tuanya tahun 2020 lalu. Hani juga mengatakan ada kepuasan batin tersendiri yang dirasakannya setelah membantu banyak orang dengan cara berbagi.

Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari

Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari