Aci awalnya adalah makanan yang dikonsumsi rakyat jelata. Kini, berbagai jajanan serba aci mendadak populer dan banyak penggemarnya. Ternyata begini sejarahnya.
Saat masa penjajahan Bandung dikenal sebagai kota lautan api karena serangan penjajah yang merajalela. Tetapi berkat perkembangan dunia kulinernya kini Bandung justru populer sebagai kota jajanan serba aci.
Aci yang berasal dari singkong awalnya adalah bahan makanan pokok yang dikonsumsi oleh rakyat jelata. Harganya yang murah meriah dibandingkan gandum dan beras mampu memberikan rasa kenyang yang hampir setara.
Tetapi kini kesan yang ditimbulkan oleh aci lebih identik sebagai camilan khas Sunda yang legit, renyah dan nikmat. Tak hanya di tanah Sunda, kini jajanan serba aci seperti bakso aci dan cireng populer dan punya banyak penggemar di seluruh Indonesia. Begini sejarah aci yang panjang.
Masuknya singkong ke Hindia Belanda
Melansir melalui Good News From Indonesia, singkong yang memiliki nama latin Manihot Utilisima sebenarnya berasal dari Amerika Selatan. Dewi Turgarini selaku pakar wisata warisan budaya dan gastronomi Indonesia menyebutkan bahwa bahan baku singkong pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-16 dengan cara dibawa masuk oleh Portugis ke Maluku.
Selama 200 tahun singkong ditanam dan dibiarkan berkembang biak hingga akhirnya benih singkong dibawa oleh Belanda masuk ke tanah Jawa. Mengutip Historia, hingga tahun 1876 singkong bukan menjadi bahan makanan yang digemari di Trenggalek menurut catatan H.J van Swieten dalam De zoete cassave (Jatropha Janipha).
Ketika memasuki permukaan abad ke-20, singkong baru dilirik untuk dikonsumsi oleh lebih banyak masyarakat di pulau Jawa. Banyak orang yang berlomba-lomba membudidayakan dan mengonsumsinya dalam jumlah banyak.
Tepung aci diproduksi sejak abad ke-18
Walaupun baru populer pada abad ke-20, ternyata tepung aci justru sudah diproduksi oleh nenek moyang sejak abad ke-18 bertepatan ketika Belanda membawa singkong masuk ke dataran Jawa. Fakta ini ditemukan oleh Dewi saat melakukan penelitian di Desa Cibuluh, Kecamatan Ujungjaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat melalui pengamatan pengolahan singkong masyarakat setempat.
Kata 'aci' sendiri berasal dari 'rasi' yang berarti olahan semacam nasi tetapi berasal dari singkong. Selain di Sumedang, budaya mengonsumsi rasi atau aci ini juga ditemukan di Desa Cirendeu, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, Jawa Barat. Ketika dismabangi oleh Dewi, masyarakat di sana bahkan tidak ketergantungan dengan beras.
Bertanya langsung kepada masyarakat lokal, sebuah fakta terungkap bahwa resep membuat tepung aci sudah diturunkan oleh 4-5 generasi turun temurun di Desa Cirendeu dan Desa Cibuluh. Mengutip pernyataan Dewi pada GNFI, proses pembuatan tepung aci ini dilakukan pertama-tama dengan memilah singkong dan menyingkirkannya dari bagian beracun, diparut, dicuci, direndam dan diperas oleh kain untuk mengambil rasi atau acinya.
Sejarah cireng dan bakso aci ada di halaman selanjutnya.
Baca juga: Heboh Tangan Pekerja Ada Bekas Luka, Ini Tanggapan Dcrepes
(dfl/odi)