Media sosial dihebohkan dengan tangan para pekerja gerai crepes yang penuh luka. Begini tanggapan dari Dcrepes selaku perusahaan yang terlibat.
Isu di media sosial dengan sangat mudah tersebar dan viral. Salah satu seperti isu pekerja gerai crepes yang memiliki satu 'ciri khas' serupa.
Para pekerja dari gerai Dcrepes disebutkan memiliki banyak luka di tangannya. Tidak hanya satu atau dua gerai saja, banyak netizen yang beramai-ramai membuktikan asumsi tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semua netizen dari berbagai kota membagikan foto para pekerja Dcrepes yang pernah mereka temui. Usai ramai diperbincangkan dan diserbu netizen, pihak Dcrepes akhirnya memberikan tanggapan.
Baca juga: Makan All You Can Eat, Sekelompok Pelanggan Ini Lahap 300 Ekor Kepiting
![]() |
Mengutip akun Twitter @erasmus70 (10/5) sebuah cuitan pertama kali dilontarkan oleh netizen bernama Erasmus Napitupulu usai menyadari luka pada tangan pekerja Dcrepes. Ia bahkan sempat bertanya kepada pegawainya apakah mereka diperbolehkan mengenakan pakaian tangan panjang atau manset sebagai pelindung tangan?
"Saya lihat ada yang aneh setiap kali beli @d_crepes. Semua tangan pegawai Anda ada luka bakar. Lalu saya tanya salah satu pegawai, katanya gak boleh pake lenagan panjang atau manset atau pelindung tangan. Apa benar @d_crepes?" tulis @erasmus70.
Bukan hanya sekadar bualan, Erasmus juga membuktikan dengan beberapa foto yang berasal dari akun resmi Dcrepes itu sendiri. Dalam foto tersebut terlihat pekerja wanita yang sedang membuat adonan crepes dengan bagian atas siku tepat di bawah lengan kaosnya memiliki luka bakar.
Banyak yang mengatakan bahwa luka tersebut berasal dari tangan para pekerja yang terkena wajan panas saat membuat crepes. Beberapa asumsi seperti standar seragam yang tidak aman hingga ukuran gerai yang terlalu kecil dilontarkan oleh netizen.
![]() |
Selain Erasmus, banyak juga netizen yang menampilkan bukti bertemu dengan pekerja Dcrepes yang memiliki bekas luka di tangannya. Ada juga salah satu netizen yang bertanya kepada temannya selaku pekerja Dcrepes dan membenarkan pernyataan itu.
Menanggapi keributan yang terlanjur terjadi di Twitter, pihak Dcrepes akhirnya angkat suara tentang viralnya luka para pekerja. Secara personal pihak Dcrepes menghubungi Erasmus Napitupulu melalui pesan langsung pada Instagram.
"Perihal luka bakar yang bapak kemukakan via Twitter, hal tersebut sudah menjadi salah satu poin kepedulian yang kami tuangkan dalam SOP/Instruksi kerja yang mengatur tentang keselamatan kerja pegawai yang bekerja menggunakan alat pemanas. Mulai dari tindakan preventif, penyediaan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja, hingga tindakan lanjutan jika diperlukan apabila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan," tulis juru bicara Dcrepes kepada Erasmus melalui pesan langsung pada Instagram.
Tidak hanya memberikan kritik tajam, dalam membalas tanggapan pihak Dcrepes, Erasmus juga memberikan beberapa saran yang dapat diterapkan. Ia menyarankan bagi pekerja diberikan pelindung tangan, posisi kompor yang lebih rendah serta gerai yang mungkin dapat dibuat lebih luas untuk bergerak.
(dfl/odi)