6 Makanan Khas Sukoharjo yang Mantul, Soto Carikan hingga Jenang!

4. Gultik

Gultik Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Kuliner selanjutnya adalah gultik. Gultik merupakan nama lain dari gulai. Penamaan gultik karena penjualnya berdagang di tikungan jalan raya, sehingga disebut gultik.

Dikutip dari laman indonesia.go.id, gultik merupakan makanan khas dari Sukoharjo yang menjadi langganan warga-warga. Gulai gultik sudah ada sejak tahun 90-an, dan sekarang sudah di generasi kedua.

Gultik yang dijual memiliki aroma kuah yang sangat legit dan wangi karena terbuat dari rempah-rempah yang khas dan banyak. Gultik disajikan dengan bumbu penyedap rasa, kecap, sambal, bawang goreng, dan kerupuk.

Isiannya sendiri ada daging sapi yang dimasak bersama hingga lembut. Rasa gurih sangat terasa begitu kita menyantap kudapan ini.

5. Gempol Pleret

Gempol Pleret merupakan kuliner menyegarkan khas dari Sukoharjo. Gempol Pleret ini biasanya dijual dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 8.000. Rasanya sendiri bercampur antara manis gula dan gurih santan.

Gempol Pleret adalah minuman segar dengan isian gempol berbentuk bulat dan pleret berbentuk pipih. Cocok dinikmati saat cuaca panas, dan harganya sangat ramah di kantong.

6. Jenang Krasikan

Jenang Krasikan Foto: Instagram @putrarasamadiun

Kuliner selanjutnya yaitu Jenang Krasikan. Jenang Krasikan merupakan jenang khas Sukoharjo. Jenang ini memiliki keunikan daripada jenang-jenang di daerah lainnya. Jenang Krasikan juga sering dikenal dengan sebutan Kue Ladu

Dikutip dari jurnal berjudul Analisis Usaha Industri Jenang Krasikan Di Kabupaten Sukoharjo yang disusun oleh Muhammad Ikhsan Fathoni, Kunto Adi, Sutarto dari Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jenang Krasikan memiliki tekstur sedikit kasar karena sangrai dari tepung ketan.

Jenang Krasikan biasa disajikan dalam kemasan kecil berbentuk dadu. Dengan ciri khas yang cukup unik ini, Jenang Krasikan memiliki keunggulan dari produk jenang yang ada di daerah lain yang cenderung memiliki tekstur yang hampir sama.

Artikel ini ditulis oleh Agustin Tri Wardani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.

Baca artikel selengkapnya DI SINI.