Ada beberapa promo menarik yang ditawarkan Starbucks ke pelanggan. Sayangnya promo ini diprotes karena telah 'memaksa' pelanggan membayar tagihan lebih milik pelanggan lain.
Starbucks merupakan salah satu jaringan kedai kopi terpopuler di dunia yang sering menawarkan promo menarik. Mulai dari promo beli satu gratis satu, promo diskon, dan masih banyak lagi. Sayangnya tidak semua promo itu menguntungkan pelanggan. Contohnya promo Starbucks satu ini yang dianggap justru merugikan.
Melansir distractify.com (08/04), di salah satu kedai Starbucks yang tidak disebutkan lokasinya, mereka memiliki ide promo bertema "paying forward" yaitu membayar di belakang. Maksudnya, pelanggan bisa memutuskan untuk membayar pesanan makanan atau minuman pelanggan di belakangnya dengan harapan mampu menebarkan kebahagiaan ke orang lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bagi sebagian orang, mungkin mengeluarkan sejumlah uang untuk orang lain bukan menjadi masalah. Sayangnya, terkadang ada orang yang memanfaatkan momen ini untuk memesan lebih banyak daripada yang lain.
Katakanlah pelanggan yang diminta bayar pesanan pelanggan di belakangnya hanya memesan satu es kopi sederhana dengan harga yang tidak begitu mahal. Namun bagaimana jika pelanggan di belakangnya memesan minuman atau makanan yang lebih mahal?
Hal seperti ini yang menjadi pertimbangan bagi seorang pelanggan bernama Larry David-esque. Dalam unggahan di akun TikTok @im_blessed55, pelanggan tersebut sedang pergi untuk memesan minuman secara drive thru di salah satu gerai Starbucks yang tidak diketahui lokasinya.
![]() |
Dalam klip tersebut, Larry mengungkap jika dirinya memesan satu minuman seharga $6 atau sekitar Rp 89 ribu. Sementara mobil pelanggan di belakang, rupanya memesan minuman dengan harga yang lebih mahal sampai $46 atau sekitar Rp 695 ribu!
Jika pesanan keduanya digabungkan, total tagihan yang harus Larry bayar mencapai $52 atau Rp 774.000. Tentunya setelah mengetahui hal ini Larry menolak bersukarela untuk membayar pesanan pelanggan lain.
"Saya sedang berada di Starbucks dan mereka sedang melakukan aksi membayar pesanan di belakangmu. Jadi saya berujung menepi dan menolak untuk membayarnya," ucap Larry dalam video.
![]() |
Masalahnya, pelanggan di belakangnya tampak mengharapkan minumannya itu gratis. Namun Larry tetap menolak untuk membayarnya. Akhirnya 2 kendaraan di belakangnya yang harus menanggung pesanan itu.
Melalui unggahan viral ini, Larry pun bertanya kepada pengikutnya.
"Bagaimana perasaan kalian tentang ini, apakah saya salah? Apa yang akan kalian lakukan kalau seperti ini?," ucapnya.
Ada banyak pelanggan, termasuk barista Starbuck yang bukan penggemar promo "pay forward" karena telah membuat sebagian pelanggan dirugikan akibat terpaksa membayar pesanan yang bukan miliknya.
![]() |
Seperti pelanggan ini yang berkomentar, "Saya tidak akan membayar untuk siapapun. Starbucks adalah bentuk perlakuan baik saya kepada saya."
Netizen lain juga mengungkap, "Saya lebih baik memberi tip ke barista sebanyak yang saya bayarkan dan mengakhirinya."
Terlepas dari ide yang kurang disetujui itu, ada netizen yang menganggap pelanggan juga tidak perlu memberikan tip ke barista Starbucks.
"Sejujurnya jangan kasih tip. Paksa Starbucks untuk membayar tambahan kepada pegawainya. Sejak awal tip hanyalah tipuan yang digunakan restoran untuk membayar gaji karyawannya dalam jumlah kecil," pungkas netizen itu.
(aqr/odi)