Makan di kedai kaki lima, pelanggan ini salah memasukkan nominal pembayaran. Pemilik kedai yang menerima pembayaran Rp 49.8 juta untuk dimsum jadi bingung.
Perkembangan teknologi yang canggih membuat segala aspek kehidupan terasa lebih mudah. Termasuk untuk melakukan pembayaran saat membeli makanan di sebuah kedai atau tempat makan lainnya.
Tanpa sibuk menghitung uang tunai, hanya tinggal memindai kode yang disediakan dapat langsung membayar melalui dompet digital pada ponsel. Tetapi metode pembayaran dompet digital ini wajib diwaspadai agar tak melakukan kesalahan fatal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Situasi yang menyulitkan dialami oleh seorang pemilik kedai usai kedatangan pelanggan suami istri yang membayar menggunakan dompet digital. Kesalahan nominal pembayaran membuat dirinya terkejut dan kebingungan.
![]() |
Mengutip Mothership (9/4) seorang pemilik kedai bernama Zhang mengaku baru saja mengalami situasi yang menyulitkan. Ia yang mengelola sebuah kedai dumpling di Block 201 Tampines Street 21, Singapura dibuat bingung usai menerima uang senilai Rp 49,8 juta.
Zhang menceritakan bahwa semuanya berawal dari sepasang suami istri yang datang untuk memesan dumpling udang, bola wijen, bakcang serta dumpling isian daging. Usai menghabiskan makanannya, pelanggan itu bertanya pada Zhang total harga yang harus dibayarkan.
Zhang menyebutkan bahwa harga seluruh makanannya Rp 498.000. Agar memudahkan pembayaran pelanggan tersebut memilih untuk membayar melalui dompet digital dengan rekening tujuan kedai milik Zhang.
Akibat gangguan koneksi, Zhang baru menyadari bahwa jumlah nominal yang diterima berbeda dengan harga makanan yang dibayarkan. Zhang mendapati uang masuk senilai Rp 49,8 juta atas pembayaran makanan pelanggannya tersebut.
![]() |
Zhang yang merasa uang tersebut bukan haknya, ingin mengejar pelanggannya dan mengembalikan uang berlebih yang diterimanya. Tetapi karena saat itu ia hanya sendirian menjaga kedai, Zhang hanya kebingungan karena tidak bisa meninggalkan kedai miliknya.
Beruntungnya, setelah 2 jam berlalu pelanggan yang menyadari ada kesalahan kembali ke kedai Zhang. Ia berbicara dengan Zhang dan meminta pengembalian yang berlebih atas kecerobohannya.
"Saat pelanggan itu kembali, posisinya aku sedang tidak ada di kedai dan ia menunggu untuk beberapa saat. Tetapi ketika aku menyadari kehadirannya dan ia memberitahuku aku langsung mengembalikan uangnya dengan cepat," kata Zhang.
Ternyata kejadian salah memasukkan nominal ini beberapa kali terjadi oleh pelanggan yang memilih pembayaran non tunai dengan dompet digital. Sebelum di kedai Zhang, dilaporkan juga beberapa orang yang membayar hingga Rp 7,7 juta untuk makanan seharga Rp 70.000.
(dfl/odi)