Pesanan Makanan Rp 1,4 Juta Hilang, Pria Ini Blokir Area Drive Thru

Seorang pelanggan merasa kecewa usai pesanannya hilang. Sebagai aksi protes, ia menghalangi area drive thru dan menimbulkan kekacauan.

Memesan makanan melalui aplikasi online diharapkan menjadi sebuah kemudahan yang membantu para pelanggan. Tanpa harus keluar rumah atau repot berkendara, makanan yang diinginkan bisa didapatkan tepat di depan pintu rumah.

Sayangnya beberapa oknum pengantar makanan masih ada yang tidak bertanggung jawab dengan pekerjaannya. Sehingga tak jarang beberapa pelanggan kan mengalami kerugian atas hal yang tidak diinginkan.

Hal mengecewakan terjadi pada sebuah keluarga saat memesan McDonald's secara online. Pesanan mereka mendadak hilang dan tak kunjung tiba hingga ayahnya melakukan aksi protes ini.

Mengutip Daily Mail (6/7) seorang ayah bersama dua orang anaknya terlihat asyik duduk di area drive thru sebuah gerai McDonald's di Herne Bay, Inggris. Ternyata mereka sedang melakukan aksi protes usai menerima pesanan yang tidak lengkap.

Pesanan berupa kentang goreng dan minuman yang dipesan melalui UberEats tidak pernah diterima olehnya. Ia yang menghabiskan uang sebanyak Rp 1,4 juta untuk seluruh makanan yang dipesan merasa kecewa karena kantung makanan masih tertutup rapat tetapi makanannya menghilang.

Pria bernama Shepherd itu tidak menyampaikan keluhan ke pihak UberEats karena kondisi kantong makanannya masih tersegel utuh dan rapi. Ia akhirnya mendatangi langsung gerai McDonald's tempat memesan makanan dan bertanya tentang pesanan mereka yang tidak lengkap.

"Saat makanan itu tiba, sepertiga dari pesanan kami hilang. Jumlah minuman yang dipesan juga hanya datang setengahnya. Memang jika ada pesanan hilang seharusnya melaporkan ke UberEats, tetapi yang mengemas makanan ini kan McDonald's," jelas Shepherd.

Mengajak dua orang anaknya, keluarga ini bahkan harus menunggu selama dua setengah jam tanpa mendapatkan respon apapun dari pihak gerai. Hingga akhirnya ia berpindah ke area drive thru dan memblokir akses pemesanan selama lebih dari satu jam.

Sebelumnya, Shepherd mengaku pernah mengalami kejadian serupa. Ketika datang untuk menyampaikan keluhannya, ia mendapatkan makanan untuk mengganti pesanannya yang hilang dan pihak restoran bertanggung jawab atas kekecewaan pelanggannya.

Tetapi ketika seorang manajer akhirnya keluar dan Shepherd mengatakan hal tersebut, manajer gerai itu justru mengatakan "Kita tidak pernah melakukan hal tersebut lagi." Pernyataan itu yang membuat Shepherd semakin marah karena seolah lepas dari tanggung jawab.

Shepherd bahkan menerima hinaan dari salah satu pekerja karena dinilai memberikan contoh yang tidak baik untuk anak-anaknya. Hingga akhirnya pihak kepolisian dipanggil untuk meredakan masalah ini, tetapi juru bicara dari McDonald's belum menyampaikan klarifikasi atas keributan yang terlanjur heboh.