Di beberapa negara ada hidangan ekstrem yang bikin bergidik ngeri. Olahannya berupa bola mata tuna, otak monyet, hingga guinea pig yang merupakan hewan peliharaan populer.
Sebuah hidangan bisa dikatakan ekstrem lantaran memakai bahan utama atau bumbu tak biasa. Tampilan hidangan tersebut terkadang masih merupakan bentuk asli bahannya sehingga tambah bikin seram.
Sebut saja bola mata ikan yang jadi suguhan populer di Jepang. Lalu ada otak anak sapi yang bentuknya seperti otak utuh dengan tekstur disebut mirip telur orak-arik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada apa lagi hidangan ekstrem di berbagai negara? Berikut daftarnya seperti dikutip dari Listverse (4/4):
1. Mata ikan
![]() |
Daging, ekor, atau sirip ikan sudah biasa dimakan, tapi bagaimana dengan mata ikan? Hidangan ekstrem ini rupanya populer di Jepang. Bola mata ikan yang utuh bisa disajikan mentah, direbus, dijadikan sup, atau ditumis.
Menu mata ikan bahkan populer di bar Jepang atau biasa disebut izakaya. Biasanya hidangan ini dimakan sebagai pengantar, sebelum menikmati minuman alkohol. Adapun jenis ikan yang biasa dipakai adalah bluefin tuna.
Di balik bentuknya yang ekstrem dan mungkin mengganggu bagi mayoritas orang, mata ikan rupanya sumber asam lemak omega 3 yang bagus. Rasanya juga banyak disebut lezat. Tertarik coba?
2. Sashimi katak
![]() |
Sashimi yang umum dimakan berbahan ikan atau seafood, tapi di Jepang, ada jenis sashimi ekstrem. Sashimi ini berasal dari katak bullfrog betina yang sedang hamil.
Dalam bahasa lokal, menu ini disebut ikizukuri. Penyajiannya, daging katak diberi kecap asin dan irisan lemon. Lebih mengerikan, hidangan ini biasanya disiapkan langsung di hadapan pengunjung dari katak yang masih hidup. Chef akan mematikan katak lebih dulu dengan menusuk kepalanya.
3. Otak anak sapi
![]() |
Di Indonesia, gulai otak sapi adalah hidangan Minang populer, tapi tak semua orang bisa menikmatinya karena bentuknya tak biasa. Siapa sangka di beberapa negara bagian Eropa dan Maroko, juga ada hidangan otak sapi.
Namanya cervelle de veau yang dibuat dari otak anak sapi. Untuk membuatnya, otak mentah direbus bersama daun salam dan thyme. Setelah itu otak sapi di pan-fried dengan butter dan sejumlah bumbu lain. Konon teksturnya mirip telur orak-arik.
4. Wine ular
![]() |
Wine ular atau snake wine adalah minuman ekstrem yang populer di China dan beberapa negara Asia. Minuman ini biasanya dikemas dalam botol kaca bening dan menampilkan ular utuh di dalamnya. Wine ular memiliki sejarah panjang, konon sudah ada sejak 770 SM.
Wine ular diyakini punya beragam manfaat sehat, mulai dari menghilangkan pusing hingga mengatasi kebotakan. Untuk membuat wine ular ada dua cara. Pertama, memasukkan ular nonberbisa bersama herba China berkhasiat dan rice wine. Campuran ini lalu didiamkan selama beberapa minggu sampai bulan.
Kedua, dengan memotong ular langsung dan menampung darah segarnya. Darah ular ini diibaratkan sebagai wine dan diminum langsung layaknya menenggak shot minuman alkohol.
Selengkapnya di halaman selanjutnya.
5. Sup darah
![]() |
Mendengar namanya saja mungkin sudah membuat mual. Sup darah nyatanya jadi hidangan ekstrem yang populer di beberapa negara. Darah hewan yang umum dipakai adalah bebek, babi, dan sapi.
Darah itu dipadatkan menjadi seperti potongan tahu, baru kemudian diolah dengan beragam bumbu. Konon rasanya khas karena seperti metal. Salah satu hidangan sup darah populer adalah czernina asal Polandia. Dibuat dari kaldu unggas dan darah bebek. Biasanya juga ditambahkan cuka sebagai perasa.
6. Otak monyet
![]() |
Otak monyet tergolong hidangan ekstrem yang bikin bergidik banyak orang saat namanya disebut. Pasalnya meski beberapa otak hewan lazim dimakan manusia, otak monyet tergolong yang tidak umum. Mengonsumsinya dianggap banyak orang sebagai tindakan kejam dan aneh.
Faktanya, otak monyet sejak lama jadi makanan tradisional di beberapa bagian China dan Asia Tenggara. Orang-orang yang memakannya meyakini dijiwai dengan kebijaksanaan kuno usai melahap otak monyet.
7. Guinea pig
![]() |
Guinea pig adalah hewan peliharaan populer. Kerap disebut marmut, tapi sebenarnya julukan yang lebih tepat adalah tikus Belanda. Guinea pig berasal dari pegunungan Andes, Amerika Selatan. Tubuhnya kecil dengan dahi agak menonjol.
Melihat sosoknya yang menggemaskan, tentu saja banyak orang tak berpikir kalau guinea pig dimakan. Tapi faktanya di Peru, ada hidangan bernama cuy yang dibuat dari guinea pig. Hewan ini diternakkan untuk membantu makan kehidupan para petani kelas bawah keluar dari jerat kemiskinan.
Konon rasa dagingnya perpaduan antara bebek dan kelinci. Jika diolah dengan benar, dagingnya terasa kaya, berlemak, dan penuh rasa.
(adr/odi)