Pengantar makanan yang merupakan orang Melayu ini diketahui sering telat mengantarkan pesanan ke tempat pelanggan. Rupanya alasan di baliknya karena ini.
Banyak pelanggan berekspektasi makanan pesanan mereka diantar tepat waktu oleh pengantar makanan. Padahal dalam proses perjalanannya, pengantar makanan sering menemui berbagai macam masalah.
Contohnya pengantar makanan dari aplikasi Food Panda ini yang belum lama membeberkan alasan mengapa dirinya sering telat mengantar pesanan pelanggan. Sopir ini menunjukkan alasannya melalui unggahan video di akun TikTok @man_pandarider.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pada klip video, sopir yang tidak diketahui namanya itu curhat jika seringkali pergi untuk mengambil pesanan ke sebuah tempat makan atau restoran di Singapura yang menu-menu ataupun papan namanya sebagian besar menggunakan bahasa non-Inggris. Hal ini lah yang menjadi penghambat dan alasan utama dari keterlambatannya dalam mengantar makanan.
Pengantar makanan ini lalu memberikan contoh mengapa hal itu telah menjadi masalah utama baginya. Video diawali dengan gambar yang menunjukkan pesanan pelanggan dari sebuah restoran bernama La Shi Ni Mala Xiang Guo.
![]() |
Tangkapan layar ini merupakan salah satu contoh pesanan pelanggan yang ia mengerti karena semuanya ditulis dalam bahasa Inggris. Sementara, kebanyakan pesanan di restoran menunjukkan tanda dalam bahasa Mandarin. Itu telah memperlambat pekerjaan sopir ini karena dirinya merupakan orang Melayu tidak mengerti bahasa Mandarin, lapor mustsharenews.com (02/04).
Dalam video sopir pengantar makanan ini mengungkap, "Itu tertulis dalam bahasa Inggris (di aplikasi), dan saya adalah orang Malay, saya tidak tahu bagaimana cara membaca bahasa Mandarin."
Dengan kendala tersebut, akhirnya sopir ojol ini harus melakukan usaha lebih. Diketahui sopir Food Panda itu harus menghabiskan waktu untuk mencari tempat makan atau restoran karena papan namanya yang tidak tertulis dalam bahasa Inggris.
![]() |
Keterlambatan yang ia lakukan tentunya tidak disengaja. Hal tersebut terjadi karena memang ada kendala bahasa seperti ni yang harus dihadapi olehnya.
Pengantar makanan itu pun mengungkap, "Saya tidak bermaksud terlambat. Saya tidak bisa membaca bahasa Mandarin."
Unggahan video TikTok itu rupanya telah menarik perhatian banyak orang dengan sebagian dari mereka menunjukkan pengalaman serupa.
Beberapa netizen yang juga bekerja sebagai pengantar makanan menyatakan bahwa mereka juga mengalami kesulitan yang sama dalam menemukan lokasi tempat makan dan membaca tanda atau nama di papannya.
Seperti netizen ini yang berkomentar, "Sama seperti Anda. Saya orang China tapi saya tidak bisa membaca huruf Mandarin. Terkadang saya tidak bisa menemukan warung makan juga."
Netizen lain berkomentar sambil bercanda, "Benar...nama tokonya bertuliskan bahasa Mandarin tapi di aplikasi dalam bahasa Inggris...lain kali saya mau membuka toko yang ditulis dengan bahasa Jawi."
Tak sedikit juga netizen yang menyarankan agar warung makan di Singapura ini menulis nama tempat mereka menggunakan bahasa Inggris agar para sopir pengantar makanan bisa lebih mudah menemukannya.
"Setuju... di Singapura tidak semua orang China bisa berbicara atau membaca bahasa Mandarin...jadi kemungkinan semua toko atau warung seharusnya pakai bahasa Inggris...bahasa resmi," ucap seorang netizen.
(aqr/adr)