Selain teh celup, teh daun juga disukai orang Indonesia. Mencoba membandingkan empat jenis teh daun dari merek yang berbeda, detikFood mendapatkan juaranya!
Teh menjadi minuman hangat alternatif selain kopi yang banyak dikonsumsi orang. Di Indonesia sendiri teh termasuk salah satu minuman yang paling populer, banyak penggemarnya dan juga banyak jenisnya.
Seduhan daun teh di Jawa Tengah dikenal dengan nama teh tubruk. Populer dengan istilah nasgitel atau panas, legi (manis) dan kentel atau kental. Walaupun banyak daun teh yang dikemas dalam bentuk teh celup tetapi untuk mendapatkan teh nasgitel banyak orang yang masih memilih untuk mmebuat teh tubruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyambangi salah satu supermarket, tim detikFood melihat sendiri banyaknya pilihan jenis teh daun dengan kemasan kertas sangat banyak jenisnya. Teh daun ini diproduksi sebagian besar dari daerah Jawa Tengah dengan berbagai merk.Detikfood memilih 4 merk teh daun kemasan kertas untuk diuji rasa dan aromanya.
Seduhan teh tubruk juga jadi favorit saat berbuka puasa. Bisa ditambahkan gula batu jika ingin tehnya lebih manis. Dibantu oleh Saul, Vidia dan Aisyah, sebagai pencicipnya begini review rasa teh tubruk dari empat merek yang berbeda.
![]() |
Aroma Setiap Teh yang Khas
Hampir seluruh teh yang beredar di pasaran mencantumkan keterangan 'teh wangi' pada kemasannya. Tetapi semua merek teh memiliki aroma wangi yang berbeda-beda walaupun jika melihat dari komposisinya terbuat dari jenis daun teh yang sama.
Pertama ada teh dengan merek Teh Raket Enak (1). Satu pak teh ini dibanderol dengan harga Rp 5.200 dan memiliki aroma melati yang kuat bahkan tercium dari luar kemasannya. "Baunya mirip teh jadul... Aromanya lebih terasa tehnya, ada bau-bau lebih sepat juga," kata Saul.
Kedua ada teh dengan merek Teh Wangi Medali (2). Satu pak teh tubruk ini dibanderol dengan harga Rp 4.200. Teh Medali juga memiliki aroma daun teh dan bunga yang kuat tetapi lebih lembut dibandingkan Teh Raket Enak. "Kalau yang ini aromanya lebih light (ringan) dibandingkan teh yang pertama," kata Aisyah.
Ketiga ada teh dengan merek Teh Naga (3). Satu pak teh ini dibanderol dengan harga Rp 4.200. Teh yang satu ini tidak memiliki aroma bunga, tetapi cenderung lebih mirip vanila dan terhirup pekat aroma daun tehnya. "Kalau yang ini beda banget. Baunya lebih mirip kayak vanila," kata Vidia.
Selanjutnya ada teh dengan merek Teh Prendjak (4). Harga per pak Teh Prendjak ini mirip dengan Teh Naga yaitu Rp 4.200. Teh Prendjak memiliki ciri khas aroma yang lebih kuat daun tehnya dengan aroma bunga-bungaan yang lebih tipis. "Ini aroma tehnya kayak yang sering dibeli kalau dari Surabaya," kata Aisyah.
![]() |
Perbedaan Tekstur Daun Teh
Teh kemasan kertas ini berisi daun teh yang dikeringkan dan dihaluskan ternyata tetap memiliki perbedaan pada setiap mereknya. Beberapa merek teh mengemas daun tehnya dalam kondisi masih bentuk dedaunan dan tangkai-tangkai kecil utuh.
Sedangkan sebagian merek teh lainnya mengemas daun teh yang sudah dikeringkan dengan kondisi digiling terlebih dahulu. Sehingga ada beberapa jenis teh yang lebih halus dibandingkan teh lainnya.
Merek teh dengan jenis daun teh yang masih kasar dan besar-besar dimiliki oleh Teh Raket Enak dan Teh Medali. Bentuk daun teh dan tangkai kecil yang mengering masih dapat terlihat dengan jelas.
Sedangkan untuk jenis daun teh yang lebih halus dimiliki oleh Teh Naga dan Teh Prendjak. Teh Naga memiliki daun teh yang sudah dihaluskan dengan ukuran kecil-kecil tetapi tidak terlalu halus melainkan berbentuk memanjang potongan daun tehnya.
Pada Teh Prendjak, daun tehnya sudah benar-benar dihaluskan hingga hampir menjadi bubuk. Jika diseduh tanpa penyaring, Teh Prendjak butuh didiamkan lebih lama agar daun tehnya turun dengan sempurna.
Warna dan Kepekatan yang Berbeda
Keempat jenis teh yang dibandingkan ini memiliki warna yang sangat berbeda antara satu sama lain. Sebelum diseduh, warna daun tehnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Warna-warna yang khas ini baru keluar usai diseduh dengan air mendidih.
Teh Raket Enak (1) memiliki warna yang lebih cokelat dan pekat. Warna seduhan tehnya layaknya teh-teh klasik yang mirip dengan kebanyakan merek teh lainnya.
"Kalau yang nomor 1 ini mirip banget sama teh-teh yang ada di angkringan," kata Saul.
Teh Medali (2) memiliki warna yang cenderung lebih cokelat terang hampir menyerupai seduhan teh hijau padahal sama-sama berasal dari teh hitam. Selain warnanya, teh yang kedua ini memiliki kekentalan yang lebih light (tipis) dibandingkan teh yang pertama.
"Rasanya mirip sama teh yang pertama, cuma lebih light dibandingkan teh pertama," kata Aisyah.
Pada antrean berikutnya ada Teh Naga (3) yang warnanya lebih cokelat pekat dan agak kemerahan. Teh Naga juga memiliki kekentalan yang pekat saat pertama kali disesap dan menyentuh lidah.
Terakhir ada Teh Prendjak (4) yang warnanya paling pekat dibandingkan teh lainnya. Tetapi keunikan dari teh ini adalah kekentalannya yang justru paling ringan saat disesap dibandingkan dengan teh lain.
![]() |
Cita Rasa yang Unik Setiap Jenisnya
Setelah mencium aromanya dan memerhatikan warnanya, kami mulai mencicipi rasa tehnya satu per satu. Pada setiap gelas teh memiliki rasa yang sangat berbeda karakteristiknya sehingga bisa disesuaikan dengan rasa yang diinginkan.
Teh Raket Enak (1) memiliki rasa yang lebih sepat, sedikit pahit dan kental di mulut. Rasa teh yang satu ini juga disebut oleh Saul lebih mirip seperti teh klasik yang banyak disajikan di angkringan atau dihidangkan di dalam poci.
Untuk Teh Medali (2) rasanya disebut-sebut hampir mirip dengan teh yang pertama hanya saja lebih ringan. Tidak ada rasa sepat maupun pahit yang terasa tetapi sentuhan daun teh yang segar tetap bisa dirasakan di ujung lidah.
"Kalau ini bukan teh yang pahit gitu sih. Mirip teh jadul tapi yang enak, rasanya lebih ringan dari teh yang pertama walaupun hampir mirip," kata Aisyah.
Ketika mencicipi Teh Naga (3) Aisyah dan Vidia menyebut ada rasa aftertaste (sisa rasa) yang tertinggal mirip seperti vanila. Rasa manis alami pada seduhan teh naga ini disebut yang paling membedakan teh nomor tiga dengan teh yang lainnya.
Beralih ke Teh Prendjak (4), teh ini dikatakan memiliki rasa yang lebih tawar tetapi ada sisa rasa yang lebih pahit dan sepat setelah teh disesap. Sisa rasa tersebut hanya bisa dirasakan di pangkal lidah sedangkan pada dinding mulut lebih bersih (clean) dan ringan.
Setelah mencicipi dan membandingkan keempat jenis teh tubruk lokal ini, Aisyah dan Vidia memilih teh nomor tiga (Teh Naga) sebagai teh yang paling disukai. Sedangkan Saul menyebut lebih menyukai teh nomor satu (Teh Raket Enak). Kalau kamu lebih suka yang mana?
(dfl/odi)