Adu Wangi dan Kental 4 Merek Teh Daun Lokal, Mana yang Enak?

Adu Wangi dan Kental 4 Merek Teh Daun Lokal, Mana yang Enak?

Diah Afrilian - detikFood
Jumat, 31 Mar 2023 14:00 WIB
Adu Wangi dan Kental 4 Merek Teh Daun Lokal, Mana yang Enak?
Foto: detikcom

Warna dan Kepekatan yang Berbeda

Keempat jenis teh yang dibandingkan ini memiliki warna yang sangat berbeda antara satu sama lain. Sebelum diseduh, warna daun tehnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan. Warna-warna yang khas ini baru keluar usai diseduh dengan air mendidih.

Teh Raket Enak (1) memiliki warna yang lebih cokelat dan pekat. Warna seduhan tehnya layaknya teh-teh klasik yang mirip dengan kebanyakan merek teh lainnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau yang nomor 1 ini mirip banget sama teh-teh yang ada di angkringan," kata Saul.

Teh Medali (2) memiliki warna yang cenderung lebih cokelat terang hampir menyerupai seduhan teh hijau padahal sama-sama berasal dari teh hitam. Selain warnanya, teh yang kedua ini memiliki kekentalan yang lebih light (tipis) dibandingkan teh yang pertama.

ADVERTISEMENT

"Rasanya mirip sama teh yang pertama, cuma lebih light dibandingkan teh pertama," kata Aisyah.

Pada antrean berikutnya ada Teh Naga (3) yang warnanya lebih cokelat pekat dan agak kemerahan. Teh Naga juga memiliki kekentalan yang pekat saat pertama kali disesap dan menyentuh lidah.

Terakhir ada Teh Prendjak (4) yang warnanya paling pekat dibandingkan teh lainnya. Tetapi keunikan dari teh ini adalah kekentalannya yang justru paling ringan saat disesap dibandingkan dengan teh lain.

Adu Wangi dan Kental 4 Merek Teh Daun Lokal, Mana yang Enak?Jika diseduh tanpa gula, setiap teh memiliki ciri khas rasanya masing-masing saat disesap. Foto: detikcom

Cita Rasa yang Unik Setiap Jenisnya

Setelah mencium aromanya dan memerhatikan warnanya, kami mulai mencicipi rasa tehnya satu per satu. Pada setiap gelas teh memiliki rasa yang sangat berbeda karakteristiknya sehingga bisa disesuaikan dengan rasa yang diinginkan.

Teh Raket Enak (1) memiliki rasa yang lebih sepat, sedikit pahit dan kental di mulut. Rasa teh yang satu ini juga disebut oleh Saul lebih mirip seperti teh klasik yang banyak disajikan di angkringan atau dihidangkan di dalam poci.

Untuk Teh Medali (2) rasanya disebut-sebut hampir mirip dengan teh yang pertama hanya saja lebih ringan. Tidak ada rasa sepat maupun pahit yang terasa tetapi sentuhan daun teh yang segar tetap bisa dirasakan di ujung lidah.

"Kalau ini bukan teh yang pahit gitu sih. Mirip teh jadul tapi yang enak, rasanya lebih ringan dari teh yang pertama walaupun hampir mirip," kata Aisyah.

Ketika mencicipi Teh Naga (3) Aisyah dan Vidia menyebut ada rasa aftertaste (sisa rasa) yang tertinggal mirip seperti vanila. Rasa manis alami pada seduhan teh naga ini disebut yang paling membedakan teh nomor tiga dengan teh yang lainnya.

Beralih ke Teh Prendjak (4), teh ini dikatakan memiliki rasa yang lebih tawar tetapi ada sisa rasa yang lebih pahit dan sepat setelah teh disesap. Sisa rasa tersebut hanya bisa dirasakan di pangkal lidah sedangkan pada dinding mulut lebih bersih (clean) dan ringan.

Setelah mencicipi dan membandingkan keempat jenis teh tubruk lokal ini, Aisyah dan Vidia memilih teh nomor tiga (Teh Naga) sebagai teh yang paling disukai. Sedangkan Saul menyebut lebih menyukai teh nomor satu (Teh Raket Enak). Kalau kamu lebih suka yang mana?



Simak Video "Roti Asal Korea Kini di Blok M"
[Gambas:Video 20detik]

(dfl/odi)

Hide Ads