Stoples Madu Tertua di Dunia Ini Berasal dari 3500 Tahun Sebelum Masehi

Atiqa Rana - detikFood
Senin, 13 Mar 2023 19:00 WIB
Foto: Getty Images/iStockphoto/Kosolovskyy
Jakarta -

Madu merupakan pemanis yang memiliki manfaat luar biasa, Sejak lama, khasiat madu telah diakui. Ada stoples madu tertua di dunia diyakini berasal dari 3.500 SM.

Bukan hanya sebagai pemanis, melainkan madu juga sering menjadi obat karena memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh. Rutin minum madu dalam jumlah tepat bisa memberikan manfaat mula dari meningkatkan imunitas tubuh, menyehatkan jantung, hingga menjaga sistem pencernaan.

Sejak zaman dulu, madu yang diproduksi dari lebah ini telah digunakan sebagai obat. Selama abad terakhir sejarawan percaya jika stoples madu tertua berasal dari Mesir. Tetapi klaim tersebut telah berubah karena penemuan yang lebih baru menemukan sisa sisa gula emas dari lebah pada bejana keramik di dalam makam di Georgia.

Merangkum tastingtables.com (03/03/2023), penemuan tersebut menunjukkan hasil jika madu tertua di dunia berusia 3.500 Sebelum Masehi.

1. Penemuan Madu Tertua di Georgia

Madu tertua rupanya ditemukan di Georgia, yang dikatahui usianya sudah dari 3500 SM. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kosolovskyy

Sebelumnya, stoples madu kuno yang ditemukan di mesir dikenal berusia 3.000 tahun. Tetapi stoples madu yang baru ditemukan ini rupanya punya umur yang lebih tua dari pemegang rekor sebelumnya.

Jika dilihat dari lukisan di gua Arafia, Valencia, Spanyol, menunjukkan jika setidaknya selama 8.000 tahun terakhir manusia telah memanen madu dengan cara tertentu.

Tetapi artefak madu yang ditemukan di Georgia yaitu negara di Asia Barat menunjukkan bukti fisik jika madu ini merupakan yang paling tua. Penemuan tersebut juga membuktikan jika daya tahan madu sangat luar biasa.

2. Madu ada saat Raja Ttankhamun digulingkan

Sementara madu tertua di Mesir ditemukan ketika Raja Tutankhamun digulingkan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Kosolovskyy

Masyarakat Mesir kuno dikenal mampu memanfaatkan madu dalam kehidupan sehari-hari mereka. Ini dibuktikan dari hieroglif (gambar yang mewakili objek alamiah) yang menggambarkan peternakan lebah dan cara mereka memanen madu di luar kuil matahari.

Asosiasi perlebahan di Mesir yang sudah berlangsung lama ini baru dilanjutkan kembali ketika stoples madu yang masih disegel ditemukan setelah para peneliti menjarah makam Raja Tutankhamun pada tahun 1922.

Madu ini diketahui memiliki umur yang sangat tua. Oleh karena itu, banyak orang berpikir jika rasanya akan berubah dan kualitasnya juga menurun. Mengejutkannya, saat para peneliti mencicipi madu terlarang itu, mereka mengungkap jika madunya masih segar dan manis, bahkan setelah sekian lama.

Rasa luar biasa pada madu ini diketahui datang karena keasaman alami dan kadar airnya yang rendah. Membuatnya aman dikonsumsi dalam waktu lama jika disegel dengan benar. Meskipun madunya tampak mengkristal, secara teknis madu tersebut masih bisa dimakan selamanya.



Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"

(aqr/adr)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork