Stainless steel menjadi salah satu bahan alat masak yang sering digunakan oleh banyak orang. Namun saat masak dengan alat ini, ada 5 hal yang perlu diperhatikan.
Alat masak saat ini cukup beragam. Pilihannya bukan hanya soal model, melainkan juga bahan pembuatannya. Ada bahan keramik hingga stainless steel atau baja nirkarat.
Alat masak yang paling umum digunakan adalah yang berbahan stainless steel. Banyak alasan yang membuat alat masak ini kerap menjadi pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya karena stainless steel dikenal awet dan mampu membuat masakan matang merata. Alat masak dari stainless steel anti karat dan dikenal mudah dibersihkan. Dengan keunggulan itu tak heran jika banyak yang memilihnya.
Sayangnya tak semua alat masak stainless steel bisa awet karena berisiko berkarat dan menjadi lengket jika tidak dirawat dengan hati-hati. Karenanya sebelum membeli atau menggunakannya, perhatikan dulu beberapa hal.
Merangkum tastingtables.com (08/12/2022), berikut 5 tips pakai alat masak berbahan stainless steel.
1. Tambahkan Minyak agar Tidak Lengket
![]() |
Saat masak dengan panci atau wajan stainless steel, makanan berpotensi lengket di dasarnya. Namun dengan teknik tepat, hal ini bisa dicegah.
Salah satunya dengan menambahkan minyak ke wajan. Pastikan minyak berada pada suhu panas yang tepat, barulah masukkan bahan ke dalamnya. Hindari juga memasukkan makanan yang masih dingin karena kemungkinan besar akan menempel.
2. Teknik Masak Daging pakai Stainless Steel
![]() |
Sekalipun wajan stainless steel sudah panas, tetap ada kemungkinan bahan makanan menempel, terutama yang mengandung protein seperti fillet salmon atau daging.
Jika hal ini terjadi, coba angkat makanan dari wajan secara perlahan atau kecilkan api masak. Ketika daging 'menempel', itu sebenarnya tanda kalau daging belum ideal untuk dibalik.
Jika wajan sudah berada di suhu tepat, makanan bisa dengan mudah dibalik dan akan menghasilkan makanan yang renyah dengan warna yang sempurna.
3. Masukkan Minyak Setelah Memanaskan Wajan
Alat masak stainless steel harus dipanaskan terlebih dahulu hingga benar-benar kering. Jika sudah mencapai suhu panas yang tepat, barulah masukkan minyak ke dalamnya.
Jika menambahkan minyak ke wajan atau panci stainless steel yang masih dingin, nantinya sebagian minyak akan menyangkut di lubang kecil atau pori-pori wajan. Kondisi ini akan mengurangi keefektifannya dalam mencegah makanan menempel sekaligus mempersulit pembersihannya.
Manfaat memanaskannya sebelum menambahkan minyak juga membuat minyak menyebar cepat dan merata ke permukaan wajan. Cara ini juga membantu melindungi kualitas minyak.
4. Jangan Gosok Stainless Steel dengan Sabut Baja
Jika sering digunakan, bisa saja beberapa sisa makanan gosong menempel di dasar wajan atau panci. Untuk menghilangkannya, hindari menggosok dengan sabut baja karena alat ini teksturnya kasar dan bisa merusak alat masak.
Pertama, itu akan menggores permukaannya. Kedua, menggosok dengan sabut baja bisa membuat alat masak stainless steel lebih rentan berkarat.
5. Tidak Semua Alat Masak Stainless Steel Punya Kualitas Sama
![]() |
Sekalipun ada banyak jenis dan merek alat masak stainless steel, tetapi tidak semuanya dibuat dengan kualitas sama.
Stainless steel yang punya kualitas rendah mungkin kurang tahan lama. Sebagai investasi, lebih baik membeli yang kualitasnya memang terjamin bagus. Hal yang harus diperhatikan yaitu dari bahan pembuatnya.
Pilihan terbaik sebenarnya yang terbuat dari beberapa jenis logam yang disatukan. Biasanya disebut dengan cladding yang akan membantu memperbaiki berbagai kelemahan dari setiap logam berbeda.
Jika alat masak itu hanya terbuat dari stainless steel, mereka justru memiliki kelemahan dalam durabilitas dan resistensi panas karena merupakan penghantar panas yang buruk. Sementara jika digabungkan dengan aluminium, mereka akan menjadi penghantar panas yang baik.