Perjuangan tukang sayur yang merupakan ayah 3 anak ini patut diacungi jempol. Pagi hari usai mengantar anaknya ke sekolah, ia lanjut berjualan sayur di pinggir jalan.
Mengutip mStar (1/3), kisah tukang sayur di Putatan, Sabah ini membuat banyak netizen terharu karena perjuangannya untuk keluarga. Ia menghidupi istri dan lima anaknya.
Julamri (45) sehari-hari berjualan sayur menggunakan sepeda pemberian adiknya. Ia memasang bak di bagian belakang sebagai wadah untuk aneka sayuran hijau yang dijual. Harga sayurannya murah meriah, hanya RM 1 atau sekitar Rp 3.500.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosok Julamri kemudian menarik perhatian TikToker yang terkenal dengan inisiatif mulianya, Adrian Edy. Ia mengorek kisah tukang sayur ini lebih dalam. Diketahui Julamri setiap pagi pukul 05.30 mengantar tiga anaknya sekolah menggunakan sepeda.
Setelahnya, ia berjualan sayur di pinggir sebuah jalan di Putatan mulai pukul 8 pagi. "Ketika saya bertemu dengannya, saya memborong semua sayur. Itu pun baru RM 20 (Rp 68 ribu). Dia bilang sayuran itu ditanam sendiri di halaman rumahnya. Ada kangkung, kacang panjang, dan timun," jelas Edy.
![]() |
Menurut Edy, sayuran yang dijual Julamri berkualitas bagus dan segar. Sayangnya harga jualnya terlalu murah. Ia juga menilai lokasi berjualan Julamri kurang strategis untuk pengendara mobil atau motor singgah karena berada tepat di tepi lampu merah.
Edy pun mengapresiasi perjuangan Julamri. Kedatangannya juga disertai bantuan uang tunai dan sepeda baru untuk tukang sayur itu. "Saya sudah lama tahu tentang Pak Julamri. Sudah setahun saya cari. Setiap kali mencari, saya tidak menemukannya," kata Edy.
Ia mengatakan Julamri kaget dengan kedatangan dan hadiah darinya. Ia pun bingung membalas kebaikan TikToker itu. Namun Edy bilang semuanya tak perlu dipikirkan.
Julamri sehari-hari hidup dalam kekurangan. Ia hanya menghasilkan untung RM 15 atau sekitar Rp 50 ribu setiap harinya. Jika sayurannya tidak habis terjual, ia akan menyedekahkannya untuk orang lain.
![]() |
Sebelumnya, kisah haru perjuangan tukang sayur datang dari Thailand. Bocah 10 tahun bernama Dong semangat jualan sayur keliling menggunakan sepeda saat pandemi Covid-19 melanda.
Fotonya saat berjualan sayur viral karena Dong melintasi jalanan sepi di wilayah Songkhla. Meski begitu ia tetap semangat menjajakan sayur yang sudah dibawanya di keranjang sisi sepeda.
Setelah dicari tahu asal-usulnya, Dong ternyata datang dari keluarga miskin. Ia coba membantu keluarganya mendapat pemasukan, apalagi ia tinggal bersama seorang nenek dan dua buyut.
(adr/odi)