Tidak waspada saat memesan makanan membuat Muslim ini terkecoh. Mereka hampir saja menelan daging babi yang haram dikonsumsi. Ini kisahnya.
Sebagai Muslim yang patuh dengan perintah agama, sudah seharusnya menjauhi hal-hal yang dilarang oleh ajaran Islam. Salah satunya memerhatikan asupan makanan dan memilih bahan-bahan yang dihalalkan untuk dikonsumsi.
Ketika bepergian makan di luar, memastikan bahwa restoran yang disambangi menyediakan makanan halal wajib dilakukan. Jangan sampai terkecoh dan salah mengonsumsi makanan yang diharamkan oleh ajaran Islam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak sedikit orang-orang yang kemudian terkecoh karena tidak memerhatikan makanan mereka. Seperti kisah beberapa orang ini yang hampir saja mengonsumsi daging babi karena kelalaiannya.
Baca juga: 5 Fakta Bilik Kayu Heritage, Restoran Milik Keluarga Mario Dandy
Berikut ini 5 kisah orang Muslim yang hampir menelan daging babi:
![]() |
1. Restoran jual daging babi
Menyambangi restoran di Singapura, seorang pelanggan merasa tertipu dengan tulisan 'No Pork No Lard' yang dituliskan oleh restoran Tingkat PeraMakan. Pelanggan yang awalnya yakin bisa mendapatkan makanan halal di sini ternyata berujung kecewa.
Pada salah satu daftar menu yang dilihatnya, tertulis daging babi yang menjadi salah satu pilihan lauknya. Keterangan pada menu tersebut membuat pelanggan itu merasa dibohongi dengan label yang dituliskan oleh restoran.
Mengunggahnya melalui sebuah video singkat, pelanggan ini awalnya bertujuan mengedukasi Muslim lain agar tidak makan di restoran sembarangan atau menyambangi restoran itu. Sayangnya, unggahannya ini justru mendapatkan respon negatif dari netizen lain yang melihatnya.
2. Sosis babi merk 'Arabiki'
Sebuah produk sosis asal Singapura ramai diperbincangkan karena dianggap menyinggung Muslim. Hal ini lantaran penamaan mereknya yaitu 'Arabiki' yang dikaitkan dengan bahasa Arab.
Berdasarkan label kemasannya, sosis ini dijual oleh supermarket bernama FairPrice sejak tahun 2020 lalu. Setelah ramai membuat gaduh, pihak NTUC FairPrice akhirnya angkat bicara tentang produk mereka.
'Arabiki' konon diambil dari bahasa Jepang yang berarti 'digiling kasar'. Selain itu, sosis yang mereka produksi juga disebut tidak hanya menggunakan daging babi tetapi juga ada daging ayam.
Kisah Muslim yang hampir menelan daging babi lainnya ada di halaman berikutnya.
3. Bocah salah masak daging babi
Sekelompok anak-anak ini baru saja menerima daging segar yang dikirimkan oleh ayahnya ke rumah. Mereka awalnya meminta untuk dikirimkan sotong, udang dan daging ayam agar bisa dimasak dan dimakan bersama di rumah.
Saat itu, ibu mereka tidak ada di rumah. Ketika melihat daging yang segar mereka langsung bersiap untuk memasaknya dengan berbagai bumbu. Nyatanya, daging itu memiliki warna yang lebih pucat daripada daging sapi dengan serat yang lebih halus juga.
Anak-anak itu baru menyadari bahwa daging yang hampir dikonsumsi adalah daging babi setelah bertanya pada teman non-muslim. Ternyata hal ini terjadi karena kesalahan ayahnya yang membeli daging pada tempat yang salah.
4. Keluarga Muslim terima orderan fiktif
![]() |
Merasa tidak memesan makanan secara online, sebuah keluarga dikejutkan dengan kehadiran seorang pengantar makanan. Pria pengantar makanan itu mengaku mendapat pesanan untuk mengantar Bak Kut Teh ke rumah tersebut.
Perlu diketahui bahwa Bak Kut Teh ini adalah sajian iga babi yang dimasak dengan kaldu khas Singapura. Permasalahan orderan fiktif ini menjadi fatal karena makanan tersebut diantarkan ke rumah sebuah keluarga Muslim.
Setelah berkali-kali memastikan, pengantar makanan itu tidak menemukan kesalahan pada alamatnya. Tetapi karena pesanan ini adalah orderan fiktif, maka tak ada satu pun anggota keluarga yang juga mengatakan mereka memesan Bak Kut Teh.
5. Kantin sekolah salah menu
Sekolah bernama Greet Primary School keliru dan merugikan siswa-siswinya yang merupakan orang Muslim. Hal ini lantaran salah satu menu makan siang yang menggunakan raspberry mousse ternyata mengandung babi di dalamnya.
Kejadian ini terdengar oleh pihak orang tua setelah salah satu murid pulang sekolah dan menangis. Ia mengaku merasa berdosa karena baru saja mengonsumsi makanan yang terpapar dengan babi di dalamnya.
Mendengar aduan tersebut, orang tua murid yang beragama Islam beramai-ramai menyampaikan keluhannya pada pihak sekolah. Kekecewaan ini terjadi karena sejak awal pihak sekolah menjanjikan makanan halal untuk seluruh murid yang Muslim.
(dfl/adr)