Pecenek Doner, gerai kebab legendaris di Turki berusia 45 tahun. Tiap hari, pihaknya bisa mengolah hingga 1,5 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan penjualan di 3 lokasinya.
Doner kebab adalah hidangan populer di Turki. Banyak orang menyukai paduan daging panggang yang dibalut roti pita dan diisi aneka sayuran serta saus ini. Menemukan penjual kebab di sana pun tidak sulit.
Salah satu yang legendaris adalah Pecenek Doner. Mengutip Twitter Insider Food (16/2), gerai ini sudah ada sejak tahun 1977. Kini lokasinya ada 3 di Ankara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap hari mereka bisa mengolah 1,5 ton daging sapi untuk dipasok ke 3 lokasinya. Dengan kata lain, tiap 1 gerai menghabiskan sekitar 500 kilogram daging sapi.
Pelanggan yang datang tak main-main, jumlahnya bisa mencapai 1.500 orang tiap hari. Karenanya Pecenek Doner membuat stok daging kebab sekaligus banyak di dapur pusat.
![]() |
Pembuatan daging kebab dilakukan dengan prosedur ketat. Pemilik Pecenek Doner, Kazim Pecenek hanya menggunakan daging sapi bagian kaki belakang dari anak sapi perah yang hidup di Kizilcahamam, Ankara.
"Anak sapi perah itu berusia sekitar 1 tahun. Dagingnya berwarna pink, bukan cokelat," kata Kazim. Pegawai dapur kemudian menggunakan pisau spesial untuk mengiris daging menjadi panjang dan tipis layaknya potongan daging kebab.
Irisan daging kemudian ditumpuk di meja, ditaburi garam, dan dituangi saus marinasi. "Dalam marinasi, kami menggunakan jus bawang, produk susu atau dairy seperti ayran dan yogurt, serta 1% garam," kata Kazim.
Daging itu lalu 'dipijat-pijat' agar setiap permukaannya terlapisi bumbu. Setelah proses marinasi selesai, daging ditempatkan dalam wadah metal. Wadah ini lalu ditutupi plastik bening dan disimpan di kulkas selama 2 hari untuk agar rasanya lebih kuat dan dagingnya lebih empuk.
![]() |
Proses selanjutnya, lembaran daging disusun di alat pemanggang doner kebab. Proses ini berlangsung pukul 9 pagi dan memakan waktu 2 jam untuk memanggang 250 kilogram tumpukan daging yang diselingi tumpukan lemak agar lebih gurih. Selanjutnya, tumpukan daging dipanggang lagi sampai warnanya kecokelatan dan dagingnya siap diiris.
Waktu kunjungan paling ramai di gerai adalah jam makan siang dimana mereka bisa melayani hingga 600 tamu sekaligus. Proses pembuatan kebab pun diusahakan cepat, tak lebih dari 5 menit.
Uniknya, pengunjung Pecenek Doner terbagi dalam 2 kategori. Ada yang suka irisan daging terluar dimana rasanya lebih asin, namun ada pula yang suka irisan daging bagian dalam karena rasanya lebih kuat mirip kaldu dan dagingnya lebih empuk.
![]() |
Kazim lantas memberi saran cara terenak makan kebab adalah dengan menyandingkannya bersama lavash, flatbread khas Timur Tengah yang renyah. Restoran ini membuat lavash sendiri untuk menjaga kualitas.
Kebab kemudian diberi isian sivri biber, cabai panggang pedas berwarna hijau. Ada juga sepiring salad sebagai pendamping. Banyak pengunjung pun ketagihan dengan racikan doner kebab legendaris di Turki ini.
(adr/odi)