Naiknya harga pangan membuat pelanggan kedai makanan banyak yang kecewa. Wanita ini bahkan marah usai disuruh membayar bihun dan telur seharga Rp 77 ribu.
Akhir-akhir ini beberapa harga bahan pangan mengalami lonjakan yang cukup serius. Kenaikan harga pangan tersebut tentu berdampak besar pada kedai makanan yang melayani pelanggan.
Akibatnya beberapa kedai akan menaikkan harga makanan yang mereka jual ke pelanggan. Sayangnya, kenaikan harga yang terlalu tinggi ini tidak sedikit yang membuat pelanggan merasa kecewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang wanita yang sedang berada di rumah sakit ini mengeluhkan kejadian serupa. Ia yang memesan bihun dengan beberapa lauk pelengkap dipatok dengan harga mahal dan berhasil membuatnya marah.
![]() |
Mengutip Stomp (13/2) seorang wanita yang menyebut dirinya sebagai SGLady menyampaikan keluhannya saat mengunjungi KK Women's and Children's Hospital di Singapura. Ia yang merasa kelaparan memesan sebuah makanan dari Healthy Kopitiam yang ada di rumah sakit tersebut.
Wanita ini bukan memesan makanan yang mewah atau spesial. Dirinya hanya memesan bihun dengan beberapa lauk pendamping lainnya seperti hashbrown dan fishcake. Tetapi ia dibuat terkejut setelah dipatok harga tinggi.
"Makanannya benar-benar sangat mahal, bahkan pada rumah sakit umum. Ini, sepiring bihun harganya Rp 77.000. Saat aku tanya mengapa sangat mahal, ia hanya menjawab harga hashbrownnya Rp 22.000 dan fishcake juga RP 22.000," kata SGLady.
Menurutnya harga makanan yang dipatok tidak masuk akal untuk seporsi bihun goreng yang sederhana. SGLady juga menyebutkan bahwa rasanya tak jauh berbeda dengan kedai-kedai lain yang pernah dicobanya.
![]() |
Ia mengaku sangat terkejut dan enggan membeli makanan di kedai tersebut kembali. SGLady menyebutkan bahwa saat itu akan menjadi kali pertama dan terakhir untuk membeli makanan di kopitiam sebuah rumah sakit umum.
Wanita itu juga menyebutkan bahwa ia berekspektasi harga makanan yang dipesan hanya berkisar Rp 44.000 atau Rp 51.000 saja. Ia benar-benar tak menyangka seporsi bihun akan dibanderol seharga Rp 77.000.
Selain terkait harga makanan yang dijajakan oleh kopitiam sebuah rumah sakit, beberapa warga Singapura lainnya juga pernah menyebut harga makanan banyak yang meningkat. Bahkan untuk sekadar mie goreng yang dipesan melalui aplikasi online juga melonjak tak masuk akal.
Seorang netizen mengaku kesal setelah memesan sup iga babi dengan harga Rp 64.600. Tetapi setelah diterima ia hanya menerima semangkuk sup yang kosong dan isiannya hanya ada dua potong iga babi berukuran kecil.
(dfl/odi)