5 Serba-serbi Biji Kopi yang Perlu Diketahui Pencinta Kopi

Ngopi Yuk!

5 Serba-serbi Biji Kopi yang Perlu Diketahui Pencinta Kopi

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 14 Feb 2023 07:30 WIB
Biji Kopi Kalimantan
Foto: Getty Images/iStockphoto/Yevhen Roshchyn
Jakarta -

Pemilihan biji kopi yang tepat bisa menghasilkan kopi yang enak. Meski selera orang berbeda-beda, ada tips yang bisa dilakukan untuk memilih biji kopi yang sesuai. Ini tipsnya!

Kopi menjadi minuman yang digemari banyak orang, bahkan minuman berkafein ini telah dianggap sebagai minuman sehari-hari. Meskipun begitu, setiap orang punya selera kopi berbeda.

Ada yang suka jenis kopi pahit dengan kafein tinggi, namun ada juga mereka yang lebih suka kopi ringan. Semua itu tergantung selera, tetapi jika membeli kopi di kafe, kamu tidak bisa memilih biji kopi yang diinginkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara jika memang ingin membuat kopi sendiri di rumah, ada beberapa tips yang bisa diikuti untuk memilih biji kopi dengan cita rasa terbaik dan sesuai keinginan.

Berikut 5 tips yang bisa dilakukan untuk memilih biji kopi yang dirangkum dari dibartoli.com.au.

1. Arabica Vs Robusta

5 Keistimewaan Biji Kopi Toraja  yang Disukai Banyak OrangAda banyak jenis biji kopi namun yang paling utama yaitu pemilihan biji kopi arabika atau robusta. Foto: Getty Images/iStockphoto/Vadym Terelyuk

Ada lebih dari 100 jenis kopi di dunia, namun yang paling utama yaitu biji kopi Arabika dan Robusta. Kedua biji kopi ini paling sering diproduksi dan dipakai oleh banyak kedai kopi sebagai bahan utama untuk meracik minuman kopi mereka.

ADVERTISEMENT

Kopi Arabika tumbuh di dataran tinggi. Produksi Arabika 75% dari total produksi kopi di dunia. Jenis kopi ini akan menghasilkan rasa yang lembut. Sementara biji kopi robusta biasanya tumbuh di dataran rendah dan memiliki lebih banyak kafein daripada Arabika. Robusta juga akan menghasilkan kopi yang lebih kental namun rasanya lebih pekat dari Arabika.

Banyak perusahaan kopi yang mengekspor kopinya ke seluruh dunia dengan menggunakan persentase robusta yang signifikan dalam campuran mereka untuk menghasilkan kopi yang tebal dan tahan lama. Sayangnya produksi robusta berkualitas tinggi seringkali amat rumit.

Oleh karena itu, sebagian besar roaster kopi lebih banyak menawarkan kopi Arabika. Meskipun memang kopi robusta sudah banyak diproduksi, tetapi kuantitasnya masih terbatas dan hasilnya tidak terlalu halus. Robusta lebih banyak digunakan dengan campuran biji kopi lain daripada diseduh sendiri.

2. Biji Kopi Single Origin atau Campuran?

Selain memilih biji kopi Arabika dan Robusta, kamu juga harus memilih jenis biji kopi single origin atau biji kopi campuran (house blend).

Biji kopi single origin merupakan biji kopi yang berasal dari satu wilayah, bahkan satu perkebunan. Biasanya akan menghasilkan rasa khas yang sederhana, namun pekat dan seimbang.

Sementara biji kopi campuran merupakan biji kopi yang memiliki profil rasa lebih kompleks karena menggabungkan beberapa jenis biji kopi. Rasanya lebih luas dan lebih unik. Harga biji kopi campuran juga lebih murah sehingga lebih sering digunakan oleh banyak kedai kopi.

Tidak ada yang lebih baik di antara kedua biji kopi ini. Semua tergantung selera masing-masing. Jika memang suka kopi pekat dengan rasa seimbang bisa memilih biji kopi single origin. Tetapi jika ingin merasakan kopi dengan aroma dan aftertaste yang lebih luas, bisa memilih kopi campuran.

Campuran biji kopi itu bisa dilakukan setelah atau sebelum dipanggang. Beberapa percaya jika campuran yang dilakukan sebelum pemanggangan menghasilkan perpaduan rasa unik.

3. Tingkat Pemanggangan Kopi

5 Keistimewaan Biji Kopi Toraja  yang Disukai Banyak OrangTingkat pemanggangan kopi juga penting untuk menentukan rasa akhir pada kopi. Foto: Getty Images/iStockphoto/Vadym Terelyuk

Pemanggangan kopi juga menjadi penting untuk menentukan rasa kopi yang diinginkan. Tingkat pemanggangan kopi yang paling umum yaitu medium roast atau pemanggangan medium. Ini dipercaya paling cocok untuk membuat espresso.

Namun dengan banyaknya metode penyeduhan alternatif untuk espresso, banyak perusahaan kopi menawarkan biji panggang lebih ringan yang cocok diseduh dengan metode Pour Over, Chemex, atau Cold Brew.

4. Fakta Pemanggangan Biji Kopi

Ada beberapa tingkatan dalam memanggang biji kopi mulai dari pemanggangan ringan, sedang, hingga pemanggangan pekat. Jika biji kopi dipanggang sampai menghasilkan warna yang lebih gelap, biasanya rasa asli dari biji kopi itu akan hilang. Kafein pada kopi juga akan semakin menurun.

Sementara pemanggangan yang lebih ringan akan mempertahankan rasa kopi aslinya dengan keasaman yang nyata. Biji kopi yang dipanggang ringan bersifat kering. Tetapi biji kopi yang dipanggang lebih gelap menghasilkan minyak di permukaan bijinya.

Bagaimana dengan pemanggangan sedang? Biji kopi yang dipanggang sedang akan menunjukkan rasa, aroma, dan keasaman yang lebih seimbang. Kafeinnya juga akan berkurang tetapi tidak tidak terlalu banyak.

5. Pemilihan Metode Penyeduhan

5 Fakta Biji Kopi Kintamani Bali yang Populer di DuniaBeberapa metode penyeduhan bisa dilakukan untuk menghasilkan kopi favorit. Foto: FnB

Ada sebagian biji kopi yang cocok diseduh dengan metode tertentu. Jika memilih biji kopi yang dipanggang ringan, bisa menggunakan metode seperti Chemex, V.60, Cold brew, dan Siphon.

Sedangkan biji kopi yang dipanggang sedang hingga gelap lebih cocok diseduh sebagai espresso atau menggunakan alat seduh stove top dan plunger.

Semua pemilihan biji kopi hingga metode penyeduhan bisa disesuaikan dengan selera dan kebutuhan masing-masing individu.

Jika ingin menyeduh kopi sendiri di rumah, perlu diingat ketahanan masing-masing jenis kopi. Untuk kopi bubuk biasanya hanya bertahan selama 3 menit setelah digiling. Jika memilih biji kopi panggang, ketahanannya bisa sampai 3 minggu setelah pemanggangan. Sementara biji kopi hijau panggang tahan lebih lama sampai 3 tahun.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Pengusaha Kafe Belum Rasakan Dampak Kenaikan Harga Biji Kopi"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Hide Ads