Heboh produk sosis babi merek Arabiki yang disebut-sebut menyinggung umat muslim lantaran nama merknya dikaitkan dengan Bahasa Arab. Ini fakta sesungguhnya.
Arabiki merupakan merek sosis asal Singapura. Produk sosis tersebut banyak tersedia di jaringan supermarket di Singapura. Penamaan 'Arabiki' pun membuat heboh masyarakat.
Lantaran sosis tersebut terbuat dari daging babi, sementara itu dinamakan 'Arabiki' yang dikaitkan dengan Bahasa Arab. Karena hal itu dinilai menyinggung umat muslim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keluhan tersebut pertama kali dilaporkan ke supermarket pada Juli 2020 melalui foto yang diunggah di Facebook dengan narasi sebagai berikut:
![]() |
"Sangat sensitif, harganya wajar. Lihat bahannya, kok namanya Arab? Berhati-hatilah keluarga muslim saya,".
Dikutip dari Coconut.co (02/02/23) jaringan supermarket NTUC FairPrice di Singapura kemudian merilis pernyataan di Facebook. Mereka menanggapi keluhan masyarakat mengenai merek sosis babi Arabiki.
NTUC FairPrice mengatakan bahwa sama sekali tidak bermaksud untuk menyinggung umat muslim. Mereka juga menjelaskan bahwa nama 'Arabiki' sama sekali tidak ada kaitannya dalam bahasa Arab.
Kata 'Arabiki' diambil dari Bahasa Jepang yang artinya 'digiling kasar'. Nah, merek sosis ini tidak hanya menyediakan sosis daging babi tetapi juga ada yang varian ayam.
![]() |
Sementara itu, pihak NTUC FairPrice memutuskan untuk mengubah merek dan kemasan sosis pada bulan April lalu agar tidak menimbulkan kesalahpahaman yang berkepanjangan.
Dari yang semula bertuliskan, "Arabiki sausage" berubah menjadi "Japanese Style Pork Sausage".
"Kami mengetahui postingan di Facebook yang beredar luas mengenai produk sosis Arabiki FairPrice. Sejak itu, kami telah mengubah kemasan kami untuk menghindari kesalahpahaman lebih lanjut," tulisnya.
Unggahan tersebut pun ramai dikomentari netizen. Banyak netizen yang tak habis pikir dengan klaim bahwa Arabiki berasal dari Bahasa Arab.
"Menjadi seorang muslim gak ada hubungannya dengan Arab. Lagian Arabiki itu diambil dari istilah Jepang," tulis netizen.
"Hanya orang yang tidak berpendidikan yang tersinggung. Sama seperti orang di Malaysia yang membaca botol bumbu dan mengklaimnya mengandung babi," tulis netizen lainnya.
(raf/odi)