Nian Gao atau kue keranjang wajib disajikan saat perayaan imlek. Kue yang terbuat dari tepung beras ketan ini memiliki beberapa fakta hingga arti menarik.
Perayaan Imlek 2023 disambut meriah oleh orang keturunan China. Biasanya mereka mendekorasi rumah dengan hiasan khas Imlek dengan dominasi warna merah dan emas.
Tak hanya mendekorasi rumah saja, tapi juga menyajikan makanan yang lezat. Ada beberapa makanan khas Imlek yang wajib disajikan, salah satunya nian gao atau kue keranjang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari China Highlights (8/12), nian gao atau kue keranjang itu memiliki filosofi yang berkaitan dengan keberuntungan sehingga wajib disajikan. Mereka yang merayakan Imlek wajib menghadirkan dekorasi hingga makanan yang memiliki simbol tersebut.
Baca Juga: Lebih Wangi! Kue Keranjang Bungkus Daun Pisang Laris Jelang Imlek
Berikut fakta menarik tentang nian gao atau kue keranjang:
1. Sejarah Nian Gao
![]() |
Sejarah nian gao kerap dikaitkan dengan Legenda Dewa Dapur. Kue ini diyakini diciptakan sebagai persembahan licik kepada Dewa Dapur (yang diyakini bersemayam di setiap rumah). Menurut legenda, setiap tahunnya Dewa Dapur ini membuat laporan kepada Kaisar Giok.
Untuk mencegah Dewa Dapur mengejek rumah mereka, orang-orang menawarkan nian gao sebagai 'tutup mulut'. Oleh karena itu, nian gao dipersiapkan untuk persembahan sebelum Tahun Baru Imlek.
Ada legenda lain tentang asal-usul nian gao yang diperkirakan muncul sekitar 2.500 tahun lalu. Menurut legenda, setelah kematian Jenderal dan Politikus Kerajaan Wu, yaitu WU Zixu, Raja Yue, Goujian menyerang ibu kota Wu. Akibatnya tentara dan warga Wu terjebak di kota, pada saat itu tidak ada makanan yang banyak membuat orang mati kelaparan selama pengepungan.
Sebelum kematiannya, Wu Zixu sempat mengatakan kalau membutuhkan makanan bisa menggali tiga kaki di bawah tembok kota. Mengingat ucapan Wu Zixu, para prajurit melakukan apa yang diperintahkan dan menemukan bahwa pondasi tembok dibangun dari batu bata khusus yang terbuat dari tepung beras ketan. Akhirnya, fondasi itu berhasil menyelamatkan banyak orang dari kelaparan.
Sejak saat itu, orang membuat nian gao setiap tahun untuk memperingati Wu Zixu. Seiring berjalannya waktu, nian gao menjadi hidangan khas Imlek.
Baca Juga: Ikan Kakap Kukus Bumbu Soya yang Lembut Gurih untuk Sajian Keluarga
2. Makna Nian Gao
![]() |
Nian gao dalam bahasa China, kata 'Nian' berarti tahun dan 'Gao' berarti kue. Pelafalan gao ini juga kerap terdengar seperti kata 'tinggi' dalam bahasa China. Oleh karenanya, nian gao selalu disusun bertingkat (tinggi) pada perayaan Imlek.
Pelafalan nian gao dalam bahasa China juga terdengar seperti tahun tinggi. Kue bercita rasa manis ini juga melambangkan pendapatan yang lebih tinggi, posisi yang tinggi, pertumbuhan anak-anak, dan keberuntungan lainnya. Oleh karena itu, dianggap membawa keberuntungan untuk memakan nian gao selama periode Tahun Baru Imlek.
3. Penyajian Nian Gao
Menjelang Imlek, nian gao mudah sekali ditemukan. Ada di pasar, toko kue, hingga supermarket. Kue ini biasanya berwarna cokelat tua, namun ada juga yang mengkreasikannya dengan warna merah atau hijau.
Bahkan, nian gao juga kerap dikreasikan dengan bentuk ikan koi. Bentuk ikan ini melambangkan keberuntungan, oleh karenanya dipakai untuk membentuk nian gao.
Nian gao bisa disajikan langsung untuk disantap. Ada juga yang menyajikannya sebagai dessert dengan cara dikukus maupun digoreng. Bahkan, kue keranjang juga bisa diolah menjadi hidangan utama dengan cara ditumis atau dijadikan sup.
Di Indonesia, nian gao ini biasanya digoreng kering dengan balutan tepung. Kerap juga dikukus, kemudian dipotong-potong dan ditaburi kelapa parut.
Baca Juga: Resep Pangsit Daging Goreng yang Renyah Garing untuk Menu Imlek
(yms/odi)