Cerita lucu dibagikan orang Filipina yang tinggal di Dubai ini. Saat pulang kampung, ia tidak membawa oleh-oleh cokelat atau makanan mewah lain, tetapi sekoper bawang bombai! Ini alasannya.
Saat seseorang lama tinggal di luar negeri dan kembali ke tempat kelahirannya, pastinya membawa oleh-oleh istimewa untuk dibagikan kepada keluarga dan sahabat. Oleh-oleh yang dipilih umumnya berupa makanan seperti cokelat atau snack khas negara tempatnya tinggal.
Tapi sebenarnya, oleh-oleh makanan tak terbatas pada pilihan makanan atau minuman siap santap. Seorang ekspatriat Filipina yang lama tinggal di Dubai justru pilih bawa sekoper bawang bombai mentah!
Mengutip Next Shark (16/1), wanita bernama Jaze itu punya alasan kuat karena harga bawang bombai tengah melonjak tajam di Filipina. Kabarnya kenaikan harganya mencapai lebih dari 25 hingga 50 persen dari daging sapi dan babi. Harga bawang bombai bahkan disebut 3 kali lipat dari harga daging ayam di sana.
![]() |
Sementara itu, di Dubai, harga bawang bombai jauh lebih murah. Per kilogramnya di supermarket hanya 2 dirham atau sekitar Rp 8.200 saja. Berbeda dengan di Filipina dimana harga bawang bombai di pasar mencapai 600 peso (Rp 165.000) per kilogram! Harga ini bahkan lebih tinggi dari upah harian minimum di Filipina.
Jaze yang bekerja di Dubai akhirnya membawa oleh-oleh 10 kg bawang bombai di dalam koper. Semua ini diberikan untuk orang-orang tercintanya.
"Saya bilang ke teman-teman dan saudara kalau saya hanya bisa memberikan bawang bombai dan bawang putih dari Dubai karena saya juga tak bisa belanja barang lain," kata Jaze yang terbang ke Manila bulan lalu.
"Mereka berterima kasih untuk itu! Mengingat harga bawang bombai yang luar biasa di sana, mereka sangat senang mendapatkannya secara gratis," kata Jaze.
Cerita serupa juga dibagikan Dina Gacula Odo. Bulan lalu, wanita Filipina yang kerja di Dubai ini juga membawa oleh-oleh 4 kilogran bawang bombai ke kampung halamannya.
Menurut Odo, bawang bombai sudah menjadi barang yang biasa ada di koper warga Filipina saat terbang ke kampung halaman. "Ketika saya sedang menunggu penerbangan saya di gerbang keberangkatan, banyak orang Filipina lain yang terbang bersama saya berbicara tentang semua bawang yang ada di bagasi mereka," kata Odo.
![]() |
Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr., yang juga sekretaris Departemen Pertanian (DA) Filipina mengungkapkan rencana mengimpor 21.060 metrik ton bawang untuk meningkatkan pasokan dalam negeri.
Konsumsi bawang bombai di Filipina sangat tinggi. Kabarnya sekitar 17.000 ton bawang bombai dikonsumsi setiap bulan. Namun langkah impor tersebut mendapat sorotan dari seorang senator Filipina.
Ia mengatakan impor bisa berdampak negatif pada mata pencaharian petani lokal. Senator bernama Koko Pimentel itu lebih mendesak pemerintah untuk mengusut para penimbun dan oknum nakal yang membuat harga bawang bombai meroket.
Simak Video "Onde-onde Bo Liem Khas Mojokerto yang Jadi Incaran Pemudik"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)