3. Rasa kopi yang spesial
Melalui proses produksi secara tradisional yang unik membuat rasa biji kopinya berbeda dengan yang lain. Ketika pertama kali disesap, cita rasa yang muncul akan berupa buah yang asam tetapi tidak meninggalkan cita rasa yang asam.
Biji kopi Bali Kintamani memiliki aroma yang manis dengan tingkat kepekatan yang menengah. Cita rasanya cocok untuk penyuka kopi dengan sentuhan rasa agak berempah.
Ketika cupping, cita rasa biji kopinya yang khas akan semakin terasa berupa manis, buah-buahan hingga sentuhan rasa cokelat. Rasa manis yang terkandung secara alami mirip seperti karamel dan gula merah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
4. Cara menyeduh
![]() |
Agar tak mengganggu hasil akhir rasanya, ada beberapa teknik penyeduhan yang disarankan. Hal ini lantaran ketika diseduh dengan teknik tertentu rasanya justru akan menipis atau bahkan hilang.
Biji kopi yang satu ini disarankan untuk dihaluskan dan diseduh secara tubruk atau metode-metode tradisional. Tetapi jika tak menyukai kopi dengan banyak ampas, ada beberapa pilihan alternatif teknik penyeduhan yang lain.
Untuk biji kopi Bali Kintamani ini bisa diseduh dengan teknik V60 jika menginginkan hasil kopi yang 'clean'. Selain itu, teknik penyeduhan V60 akan mengeluarkan dominan cita rasa buah-buahan yang segar.
5. Filosofi yang mendalam
Lebih dari sekadar biji kopi, Bali Kintamani berkaitan erat dengan filosofi Tri Hita Karana. Tradisi ini yang kemudian membuat perawatan tanaman kopi Bali Kintamani harus dilakukan dengan natural dan tradisional.
Tidak setetespun bahan kimia diizinkan pada proses perawatan tanaman kopi. Berdasarkan artinya, Tri Hita Karana yang bermakna kebahagiaan dipertahankan untuk menyelaraskan keseimbangan antara manusia dan alam agar hidup bahagia berdampingan.
Pada tahun 2008, tanaman kopi Bali Kintamani mendapatkan sertifikat Indikasi Geografis atas prosesnya yang ramah lingkungan. Bahkan kini penyematan nama biji kopi paling ramah lingkungannya juga dikenal secara mendunia.
Simak Video "Video Berbuka Puasa dengan Hidangan Kampung ala Warung Joglo di Denpasar"
[Gambas:Video 20detik]
(dfl/odi)