Saat pesan steak di restoran, chef mengungkap ada cara terbaik yang bisa diikuti. Cara ini meliputi menanyakan soal jenis daging yang dipakai hingga putuskan tingkat kematangan yang tepat.
Tak ada yang mengalahkan kenikmatan steak yang empuk juicy. Mendapati menu daging panggang inipun tidak sulit karena sekarang banyak restoran menawarkannya.
Steak tersedia dalam beragam pilihan harga, tergantung jenis daging dan dimana daging steak diolah. Saat di restoran premium, misalnya, harga seporsi steak pasti lebih mahal karena kualitasnya memang lebih jempolan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat memesan steak, ternyata tak sekadar mengungkap keinginan tingkat kematangan dan saus pendamping saja. Ada beberapa hal yang sebaiknya diketahui pelanggan untuk mendapat steak terbaik.
Mengutip Eat This, Not That! (7/1), inilah 6 cara pesan steak terbaik di restoran menurut chef:
1. Tanya asal-usul daging sapi yang dipakai
![]() |
Saat ke restoran steak, penting untuk menanyakan jenis daging sapi yang mereka pakai dan dari mana mereka mendapatkannya. Jika distributor daging yang dipilih berkualitas, maka sudah bisa dipastikan steak tersebut enak.
Untuk menanyakannya, bisa langsung ke pegawai restoran atau melihat dulu informasi di web mereka jika tersedia. "Sebagai chef dan pemilik restoran, saya bangga dengan kerja sama kami bersama peternak dan tukang daging lokal," kata chef Charley Sigler.
"Jika saya makan di luar, saya cenderung ingin tahu dari mana makanan sayang berasal. Apakah daging itu segar, bersumber dari peternak lokal, atau menggunakan daging beku?" ujar Sigler.
2. Cari tahu cara memasaknya
Setelah mengetahui jenis daging yang dipakai, tanyakan bagaimana steak tersebut bakal diolah? Pastikan sesuai dengan seleramu. "Jika Anda membayar mahal untuk seporsi steak, maka ketahuilah cara restoran memasaknya," kata Sigler.
Steak mungkin bisa dipanggang di atas wajan (pan-seared), dibakar dengan panas tinggi mengarah ke makanan (broilled), atau dipanggang langsung di atas api (grilled). Menurutnya tak ada pilihan buruk dari metode masak itu, namun bisa disesuaikan dengan selera. Jika kamu tidak suka rasa arang, maka bisa menghindari teknik grilled atau 'live fire'.
3. Kenali istilah steak yang mungkin masih kurang familiar
![]() |
Tak jarang restoran mencantumkan istilah atau informasi tambahan seputar menu steak yang mereka sajikan. Jangan ragu menanyakan arti istilah tersebut jika kamu belum mengetahuinya.
"Cara terbaik untuk memilih steak ketika makan di restoran adalah dengan mengetahui potongan daging baru dan memahami istilah-istilah yang mungkin masih asing untuk Anda," kata Isaac Toups, chef dan pemilik Toups Meatery.
Misalnya "dry-aged". Istilah ini berarti daging sudah mengalami proses pelayuan sehingga rasanya nanti lebih tajam dan teksturnya lebih empuk. Hal ini bisa jadi pertimbangan pemilihan untuk mereka yang suka jenis daging sebaliknya.
Lalu ada istilah "grass-fed". Artinya, sapi hanya diberi pakan rumput selama hidup. Proses ini memungkinkan steak bakal lebih minim kandungan lemak dan memiliki profil rasa 'earthy' yang nikmat.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Pilih potongan steak yang tepat
Cara pesan steak terbaik di restoran juga termasuk memilih potongan steak yang sesuai selera. "Potongan steak paling umum yang akan Anda jumpai di restoran adalah filet mignon, NY strip, sirloin, atau rib eye. Semuanya adalah potongan yang bagus," kata Sigler.
Namun tiap orang bisa jadi punya preferensi berbeda. "Ribeye adalah potongan daging sapi dengan rasa terbaik karena ada lemaknya, tetapi beberapa orang lebih suka rasa filet mignon yang lebih minim lemak," lanjut Sigler.
Toups juga menyarankan agar kamu terbuka dengan pilihan potongan steak berbeda. Misalnya bone-in steak yang menurutnya memiliki rasa tambahan berbeda.
5. Jangan lupakan tingkat kematangan
![]() |
Saat memesan steak, kamu juga harus memperhatikan tingkat kematangan. Ada 5 tingkatan yang populer yaitu rare, medium-rare, medium, medium-well, and well-done.
Saat ditanyakan soal tingkat kematangan ideal, Sigler bilang sebenarnya tak ada jawaban benar atau salah. Tapi kalau makan steak di restorannya, ia merekomendasikan medium rare karena pada tingkat kematangan ini, daging paling empuk dan kaya rasa. Ini berlaku jika kamu memesan pirime cut seperti flank, rib, brisket, loin, dan chuck.
Ia mengingatkan kalau semakin tinggi temperatur memasak daging, maka umumnya semakin keras daging yang bakal didapat. Namun Sigler tak merekomendasikan tingkat kematangan well-done.
6. Well-done sebaiknya dipertimbangkan kembali
Meski prinsipnya tidak ada hal benar atau salah mengenai tingkat kematangan steak yang ideal, namun banyak chef menyarankan agar mempertimbangkan kembali pilihan well-done. Hal ini karena steak tidak akan terasa maksimal, baik dari segi tekstur maupun rasanya.
Memanggang steak hingga well-done diibaratkan sebagai pembuangan sia-sia dari sebuah potongan daging berkualitas. "Alasan kenapa steak well-done bukan yang terbaik adalah karena daging akan kehilangan rasa, lemak, dan jusnya," kata chef Kyle Bradish.
Hal utama berlaku untuk jenis daging wagyu yang istimewa justru karena lemaknya. Memesan steak wagyu well-done akan terasa sia-sia karena berarti kamu membuang lemak tersebut.