Ini Keistimewaan Le Lectier, Pir yang Dijual Rp 60 Ribu per Buah

Beberapa buah di dunia terkenal mahal karena kualitasnya jempolan. Salah satunya pir Eropa yang ada di pasar Jepang ini. Harga per buahnya capai Rp 60 ribu, lalu apa istimewanya?

Pir adalah buah populer di berbagai negara, tak terkecuali Jepang. Di sebuah perkebunan di Niigata, barat Tokyo, dibudidayakan pir Eropa yang terkenal enak. Namanya pir Le Lectier.

Mengutip Sora News 24 (22/12), pir ini punya sejarah panjang karena dibawa Prancis ke Niigata sejak 120 tahun lalu. Disebut pir Eropa lantaran jenis pir ini berbentuk lonjong, bukan bulat seperti pir khas Asia.

Konon ratusan tahun lalu, ketika petani Niigata mencicipi pir Le Lectier, mereka terpesona akan rasa manisnya. Dari sinilah mereka terpikir untuk membudidayakan sendiri pir Le Lectier, tepatnya pada 1903.

Pir Le Lectier, pir Eropa yang dijual cukup mahal di Jepang. Foto: Sora News 24

Uniknya, pir Le Lectier kini sudah terbilang jarang di negara asalnya. Jenis pir ini terkenal sulit untuk dibudidayakan sehingga petani Prancis banyak yang berhenti menanamnya.

Namun di Niigata, budidaya pir ini terus berlanjut. Kultivasinya sempat melambat, namun para peneliti mempelajari cara terbaik untuk menanamnya. Sekarang, pir Le Lectier bahkan jadi salah satu ikon prefektur Niigata.

Kemunculan pir ini tidak setiap saat. Le Lectier istimewa karena hanya ada di pasaran selama sekitar 1 bukan setiap tahunnya. Karena alasan ini pula, pir Le Lectier juga dijuluki The Phantom Pear.

Warna pir Le Lectier kuning terang, hampir mirip pisang. Namun pir ini dipetik dalam kondisi hijau. Setelah dipanen, lingkungan pir tumbuh benar-benar dikontrol selama 40 hari. Pada masa inilah pir mengalami proses matang hingga mengubah rasa, warna, dan aromanya.

Karena budidaya yang butuh banyak waktu dan usaha, pir Le Lectier dijual lebih mahal dibanding buah lain. Reporter Sora News 24, Maro membelinya seharga 500 yen atau sekitar Rp 60 ribu per buah.

Pir La France (belakang) dan Pir Le Lectier (depan) yang sama-sama populer di Jepang. Foto: Sora News 24

Maro juga membeli pir La France, jenis pir Eropa yang juga banyak ditemukan di Jepang. La France tampak memiliki kulit hijau, sedangkan Le Lectier berwarna kuning terang.

Soal tekstur, pir La France agak renyah seperti di antara tekstur pir Asia dan apel. Rasanya juga unik, seperti pir khas Eropa yang memang diharapkan oleh Maro.

Sedangkan pir Le Lectier memiliki daging buah yang jauh lebih juicy. Maro sampai harus menyeruput air yang keluar saat ia menggigitnya. Teksturnya juga enak dan lembut, tidak seperti pir La France yang sedikit kasar.

Pir Le Lectier disebut sangat juicy dan manis enak. Foto: Sora News 24

Menurut Maro, pir Le Lectier sangat juicy dan hampir 'hilang' di mulut saat dikunyah saking lembutnya. Pir ini juga disebutnya kaya dan penuh rasa, tanpa ada jejak asam seperti yang ditemukan pada La France.

Rasa manisnya enak, menurut Maro begitu sopan terjejak di mulut. Bukan tipe manis yang kuat dan mengganggu. Apakah kamu tertarik coba?

Nasi Bungkus Jejepangan di Palmerah

Nasi Bungkus Jejepangan di Palmerah