Fish and chips populer di negara Barat, tapi siapa sangka menu buatan orang Singapura ini berhasil memikat selera orang Barat. Di New York, kritikus makanan menyebut fish and chips di sini bisa tandingi bikinan Gordon Ramsay.
Belum lama ini beberapa penjaja makanan kaki lima (hawker) Singapura dihadirkan di New York, Amerika Serikat untuk berjualan di sana. Penjaja yang terpilih sudah melewati tahap kurasi oleh K. F. Seetoh, seorang pakar kuliner Singapura.
Mengutip Mothership (20/12), penjaja hawker itu menempati pusat jajanan kaki lima khas Singapura (hawker centre) pertama di New York yang diberi nama Urban Hawker. Di dalamnya berisi banyak nama penjaja kuliner Singapura terkenal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Pengunjung bisa mencicipi menu buatan White Restaurant dan Kopifellas and Ashes Burnnit. Ada juga 'pemain baru' seperti Hainan Jones, Prawnaholic Collections, hingga Smokin' Joe.
Ternyata salah satu 'pemain baru' itu berhasil jadi perbincangan. Joseph Yeo, pemilik dan chef Smokin' Joe berhasil membuat menu yang rasanya mampu memikat selera warga lokal New York.
Hal tersebut diakui kritikus makanan Steve Cuozzo dari New York Post. Cuozzo menulis ulasan cemerlang soal fish and chips Smokin' Joe. Ia mengatakan menu ini tidak seperti kebanyakan fish and chips lain di New York yang banyak minyak.
Dia juga menyindir fish and chips buatan chef Gordon Ramsay dengan kenikmatan kreasi Smokin' Joe, apalagi harga fish and chips asal Singapura itu lebih murah USD 1 (Rp 15.500). Harga tepatnya USD 16 (Rp 249.000) per porsi.
Meski begitu Cuozzo mengakui tampilan fish and chips buatan Yeo tidak memikat seleranya. Ia bilang terlihat layaknya dua fillet ikan goreng tepung dengan setumpuk kentang goreng dan pelengkap salad coleslaw.
Tapi begitu mencobanya, Cuozzo langsung berubah pikiran. Ia terpana akan kenikmatannya, bahkan untuk memastikan rasa lezat yang dicicipi, Cuozzo sampai datang ke Smokin' Joe tiga kali untuk memastikan.
![]() |
Cuozzo menyoroti penggunaan ikan swai dari Vietnam bercita rasa netral yang menurutnya cocok dipadukan dengan aneka bumbu rempah dari Asia dan Barat. Yeo rupanya juga menggunakan bumbu marinasi dan adonan berbeda dari fish and chips kebanyakan.
Ia menggunakan tambahan saus tiram, kecap asin, paprika, oregano, dan thyme. Semua racikan itu berbeda dari hari ke hari.
Kepada Mothership, Yeo bilang mengawinkan bumbu Timur dan Barat dilakukan secara sengaja. Hal ini merupakan caranya untuk memberi sentuhan unik pada fish and chips buatannya.
Ia juga mempertahankan hal itu karena menjadi ciri khas dari fish and chips ala Singapura. "Jadi berdasarkan masukan yang saya terima, saya akan menyesuaikan di sana dan di sini, tapi saya memastikan makanannya masih terasa seperti apa yang disajikan di Singapura," katanya.
Hasilnya, menurut Cuozzo, fish and chips memiliki paduan manis dan pedas yang enak. Adonannya renyah, tapi tidak terlalu garing karena dimasak deep-fried dengan temperatur tinggi.
![]() |
Cuozzo bahkan tak ragu mengatakan fish and chips ini sebagai yang terenak di New York City sejauh ini. Respons positif juga didapat Yeo dari warga lokal yang mencicipi sajiannya.
Ada yang bilang mereka tak pernah mencicipi fish and chips enak seperti ini. "Saya merasa terhormat punya kesempatan mengenalkan jenis fish and chips Singapura ke warga Amerika Serikat, dan mereka menyukainya. Saya juga sangat senang bisa membanggakan Singapura," tutup Yeo.
(adr/odi)