3. Menyantap Makan Malam di Atas Batu Basal Panas
![]() |
Restoran yang berlokasi di daerah Las Palmas, Spanyol ini menawarkan pengalaman makan unik. Restorannya dibangun di atas sumber panas dengan ruang makan yang juga berada di lapisan batu basal.
Tak hanya lokasi yang menarik, tetapi restoran El Diablo juga membuat makanan dengan cara yang menyenangkan. Makanan akan dimasak di lubang vulkanik di tanah setinggi 1,8 meter di bawahnya dan memasaknya dengan lava panas pada suhu 400 derajat celcius.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di lokasi tersebut, terdapat gunung berapi yang terakhir kali meletus pada tahun 1824. Sejak saat itu, ternyata masih ada lavanya yang aktif di bawah permukaan bumi.
Selain teknik memasak yang unik ini, restoran El Diablo juga menawarkan pemandangan Taman Nasional Timanfaya yang menakjubkan dengan lanskap pegunungan api.
4. Pengalaman Minum Kopi dengan Peralatan Medis
Kafe yang terletak di Selandia Baru ini punya konsep unik. Lokasinya dibangun di bekas menara jam dengan gaya gotik yang terkenal pada tahun 1877.
Pada abad ke-19, Brunsan Café dikenal sebagai tempat dimana sains dan matematika diajarkan. Di dinding kafenya terdapat pajangan peralatan medis kuno yang berasal dari masa abad tersebut dengan menu bertema kimia.
Konsep seperti ini membuat orang tertarik untuk mencoba pengalaman nongkrong di kafe yang berbeda. Ditambah menu-menu makanannya, seperti kopi espresso dihidangkan di atas pembakar Bunsen.
5. Pengalaman Santap di Penjara
![]() |
Restoran ini akan membuat pelanggan merasakan sensasi luar biasa. Tak hanya menikmati makan di tempat yang nyaman, pengunjung juga akan merasakan sensasi makan yang mengerikan.
Pasalnya restoran bernama The Fortezza Medicea yang berada di Volterra, Italia itu tempatnya sudah didirikan sejak era Renaisans. Dulunya merupakan penjara dengan tingkat keamanan yang tinggi untuk menampung pelaku yang dijatuhi hukuman setidaknya 7 tahun.
Saat ini restoran bekas penjara itu bisa menampung tamu hingga 138 untuk makan malam. Restoran The Fortezza Medicea awalnya dijalankan oleh pengelola penjara sebagai suatu bagian program rehabilitasi pada tahun 2008.
Pelanggan yang ingin mencoba tetap harus melewati banyak pos pemeriksaan termasuk pemeriksaan latar belakang. Reservasi meja juga harus dilakukan beberapa bulan sebelumnya.
Biasanya jika ingin makan malam atau acara di tempat ini, ada waktunya tersendiri yaitu setiap empat tahun antara bulan September dan Juni. Tamu yang makan disini benar-benar diawasi secara ketat. Biasanya pengunjung akan bersantap di dalam kapel atau gereja kecil yang dilengkapi dengan menara pengawas, lampu sorot, hingga kamera pengintai.
(aqr/adr)