Dituduh Getok Harga Air Putih, Pemilik Kedai Ini Beri Penjelasan

Diah Afrilian - detikFood
Rabu, 14 Des 2022 16:30 WIB
Foto: Must Share News
Jakarta -

Dituduh getok harga untuk segelas air putih hangat, pemilik kedai ini beri penjelasan. Ternyata ada beberapa faktor yang membuat dirinya menjual air putih.

Tak hanya sebagai tempat minum kopi, kedai-kedai kopi yang ramai pengunjung juga sering menjadi tempat pilihan untuk hangout. Untuk memberikan pelayanan terbaik pada pelanggannya, banyak kedai kopi yang memberikan komplimen secara gratis.

Tetapi sebuah kedai kopi ini tengah diserbu protes karena dituduh melakukan getok harga. Penjualnya dinilai sebagai orang yang pelit karena menjual air putih kepada pelanggan.

Protes tersebut ramai di media sosial dan membuat warga Singapura gempar. Untuk meluruskan keributan yang terjadi, akhirnya pemilik kedai kopi tersebut angkat bicara dna menjelaskan keadaan sebenarnya.

Baca juga: Tanpa Hingar Bingar, 7 Bar di Dunia Ini Khusus Untuk Introvert

Kedai yang berada di kawasan Serangoon ini dituduh melakukan getok harga untuk segelas air putih. Foto: Must Share News

Mengutip Must Share News (13/12) sebuah kedai kopi yang ada di Serangoon, Singapura menuai banyak protes dari pelanggannya. Hal ini dipicu oleh seorang pelanggan yang mengeluhkan getok harga air putih hangat dibanderol 50 sen atau setara dengan Rp 6.000.

Pelanggan yang menyampaikan protesnya itu mengaku datang ke kedai tersebut pada Senin (12/12) lalu. Ia merasa tidak puas dengan biaya yang dibebankan untuk segelas air hangat tersebut.

Menjawab keluhan pelanggannya, Mr Zhang selaku pemilik kedai kopi yang berada di Block 237, Serangoon Avenue 3, SIngapura ini menjelaskan tentang harga di kedainya. Ia megatakan sebelumnya memang telah menjual air putih panas dan tidak memberikannya secara gratis.

Mr Zhang menyebutkan sebelumnya ia menjual air putih hangat seharga 4 sen atau setara dengan sekitar Rp 4.000. Sebelumnya juga tidak pernah ada pelanggan yang mengeluh terkait patokan harga yang diberlakukannya.

Pelanggannya tak terima disuruh membayar Rp 6.000 dan pemilik kedai memberikan penjelasannya. Foto: Must Share News

Pemilik kedai tersebut mengatakan bahwa yang dilakukan bukan aksi getok harga untuk merugikan pelanggan. Cara ini dilakukannya untuk menyelamatkan bisnis kedai kopi miliknya di tengah kenaikan harga bahan makanan, biaya listrik hingga beban untuk membayar gaji pekerjanya.

"Harga-harga sudah meningkat sangat banyak akhir-akhir ini. Semua orang tahu bahwa air dan tagihan listrik juga naik, dan para pekerja juga perlu dibayar untuk pekerjaan mereka merebus air dan mencuci gelas kotor," kata Mr Zhang.

Tak hanya Mr Zhang saja tetapi beberapa pemilik kedai lain juga mengatakan bahwa ini sebenarnya harus dilakukan. Banyak pemilik kedai yang mengaku sering menerima pelanggan yang meminta air hangat dan berujung mereka membawa teh atau kopi dari rumahnya sendiri dan duduk di kedai mereka hingga berjam-jam lamanya.

Kehadiran para pelanggan yang memanfaatkan menu gratisan ini akhirnya membuat kedai tak bisa menerima lebih banyak pelanggan yang ingin memesan menu yang sebenarnya. Dampaknya jika dibiarkan mereka akan terus mengalami kerugian yang mengancam bisnisnya.

Walaupun diserbu dengan kritik dan komentar tajam dari netizen tetapi aksi yang dilakukan Mr Zhang ini didukung oleh pemilik kedai yang lain. Bahkan seorang pemilik kedai bernama Mr Ke juga mengatakan banyak kedai kopi yang bahkan mematok harga hingga Rp 10.000 untuk segelas air putih hangat yang lebih mahal dari Mr Zhang.



Simak Video "Video: Kedai Kopi Mini Bernuansa Jepang di Kupang"

(dfl/odi)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork