Bagi sebagian orang mereka lebih memilih daging babi dibandingkan daging sapi karena harganya lebih murah. Ternyata ini alasan mengapa daging babi harganya lebih murah.
Daging babi di Indonesia masih terbilang tabu lantaran masyarakat Indonesia mayoritasnya beragama Islam. Namun, bagi sebagian yang non muslim, daging babi adalah pilihan favorit.
Begitu juga di luar negeri, daging babi menjadi makanan sehari-hari. Seperti di Korea, China, Taiwan, Jepang dan lainnya. Selain karena rasanya yang lebih gurih, daging babi lebih dipilih karena harganya lebih murah.
Ada beberapa faktor yang membuat harga daging babi lebih murah. Dilansir dari Carnivore Style (07/09/22) berikut alasan daging babi lebih murah daripada sapi.
1. Masa Pertumbuhan
![]() |
Masa pertumbuhan babi lebih cepat dan bisa memiliki banyak keturunan. Rata-rata induk babi hamil selama 16-17 minggu akan melahirkan 1- atau le kih dari anak babi, lapor The Pig Site.
Anak babi yang lahir bisa menjadi mandiri dengan cepat, sehingga induk babi bisa melahirkan dua kali setahun. Selain itu, babi juga tidak membutuhkan waktu lama untuk mencapai ukuran pasar.
Itu bisa didapatkan dalam kurun waktu kurang dari 6 bulan. Karena tingkat pertumbuhan babi yang cepat itu yang membuat harga daging babi lebih murah dibandingkan daging sapi.
Baca Juga: Ditanya Halal atau Tidak, Jawaban Penjual Babi Asap Toraja Ini Bikin Ngakak!
2. Pola Makan Babi
Alasan lain daging babi harganya lebih murah adalah karena pola makan babi. Babi merupakan omnivora atau pemakan daging dan tumbuhan, sehingga membuat babi mudah diberi makan.
Dengan begitu mereka jadi mudah tumbuh dan menggemuk dengan cepat. Banyak juga babi yang mengonsumsi limbah, sisa makanan, sayuran hingga rumput-rumput.
Babi akan mengubah makanannya tersebut menjadi protein dan lemak, sehingga membuat dagingnya dapat dimakan. Namun, ada juga peternak babi yang memberi pakan khusus untuk mendapatkan rasa daging yang lebih enak.
Simak Video "Makan Sukiyaki 'Peninggalan' Warkop DKI"
[Gambas:Video 20detik]