Di Jepang ada banyak bahan makanan yang harganya selangit. Hal ini lantaran proses panennya yang sulit, memakan waktu lama, berisiko, hingga memang permintaannya yang tinggi.
Jepang terkenal dengan hasil bumi seperti buah, sayur, dan ikan yang berkualitas. Salah satu yang terkenal adalah ikan bluefin tuna yang harganya bisa mencapai ratusan juta rupiah. Ikan ini juga eksklusif karena hanya dijual di lelang.
Siapa sangka, selain ikan bluefin tuna, masih ada banyak bahan makanan mahal lain di Jepang. Bahan makanan ini banyak yang familiar untuk orang Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip South China Morning Post (9/11/2022), inilah 8 bahan makanan termahal dari Jepang:
1. Wasabi
![]() |
Wasabi pasti akrab untuk pencinta sushi. Condiment dengan rasa pedas menusuk ke hidung ini ternyata memiliki harga yang sangat mahal. Produk yang dimaksud tentu saja untuk wasabi asli, bukan pasta atau perisanya.
Wasabi merujuk pada tanaman asli Jepang dari suku kubis-kubisan. Budidaya tanaman ini sangat sulit sehingga berpengaruh pada harganya yang sangat mahal. Habitat alami tanaman wasabi adalah sepanjang aliran sungai di pegunungan Jepang.
Dibutuhkan kondisi khusus agar wasabi bisa tumbuh subur. Salah satunya pasokan mata air yang harus mengalir terus-menerus dan suhu dengan kisaran 8-20 derajat Celcius. Selain itu, proses panen wasabi juga sulit dan harus dilakukan sepenuhnya dengan tangan. Kemudian ada proses lagi untuk mengubah tanaman wasabi menjadi pasta yang umum kita kenal sekarang.
2. Unagi
Harga belut air tawar Jepang alias unagi bisa lebih mahal daripada ikan bluefin tuna yang juga terkenal dengan harga selangit. Sejak ribuan tahun lalu, orang Jepang mengonsumsi unagi. Sayangnya akibat penangkapan yang berlebihan, populasi unagi menurun hingga membuat harganya mahal di pasaran.
Pada Januari 2018, belut muda alias belut kaca laku terjual USD 35.000 (Rp 546 juta) per kilogram! Belut ini dibudidayakan di peternakan khusus dan harus dipantau setiap hari karena jika ada penyakit atau kecelakaan terjadi, sekumpulan belut bisa hilang dalam sekejap.
Pakan belut air tawar Jepang juga mahal dengan frekuensi pemberian makan 2 atau 3 kali sehari. Pakan itu mengandung gandum, minyak ikan, hingga campuran tepung ikan. Barulah setelah 6-12 bulan, belut sudah layak dijual.
3. Ikan buntal
![]() |
Ikan buntal adalah makanan ekstrem dan mahal terkenal dari Jepang. Nama lainnya fugu atau puffer fish. Jenis yang paling mahal dan berbahaya adalah torafugu alias ikan buntal macan. Di pasar Haedomari, prefektur Yamaguchi, ikan ini bahkan dijual dalam lelang rahasia.
Jika salah menyiapkan ikan ini, seseorang yang mengonsumsinya bisa kehilangan nyawa. Karenanya pemerintah Jepang punya aturan ketat soal pengolahan ikan buntal. Proses mengolah ikan buntal yang sulit, ditambah populasinya yang sedikit, membuat ikan buntal tergolong makanan mahal di Jepang.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
4. Mangga
Jepang adalah 'rumah' untuk varietas buah mahal. Salah satunya mangga manis bernama Taiyo no Tamago asal prefektur Miyazaki. Sepasang mangga ini bisa terjual hingga USD 4000 (Rp 62,4 juta) dalam lelang.
Butuh banyak cahaya matahari agar Taiyo no Tamago bisa berwarna merah dan terlihat gemuk serta padat. Seleksi mangga ini sebelum dijual pun sangat ketat. Taiyo no Tamago harus tidak memiliki warna hijau sama sekali. Beratnya harus lebih dari 350 gram dan memiliki kandungan gula setidaknya 15 persen.
5. Anggur Ruby Roman
![]() |
Buah mahal lainnya dari Jepang adalah anggur Ruby Roman. Per ikatnya bisa dijual USD 90-450 atau sekitar Rp 1,4 hingga Rp 7 juta. Anggur ini menonjol karena ukuran, warna, dan rasanya yang istimewa.
Harga anggur Ruby Roman bisa mahal karena dibudidayakan khusus di rumah kaca. Petani selalu mengontrol pertumbuhannya dengan ketat. Semua bertujuan agar tiap butir anggur memiliki kualitas sempurna.
6. Bulu babi
Bahan makanan termahal dari Jepang selanjutnya, sea urchin alias bulu babi. Dalam bahasa Jepang disebut uni. Makanan ini tergolong eksotis karena tampilan dan rasanya tidak biasa.
Bulu babi banyak dijual di restoran sushi. Per 200 gramnya bisa dijual USD 100 (Rp 1,5 juta). Di Jepang bahkan ada yang menjualnya dengan harga 5 kali lipat! Untuk diketahui, memanen bulu babi sulit karena dilakukan dengan tangan langsung oleh penyelam. Selain itu, bulu babi berkualitas baik jumlahnya sedikit. Hal ini ditandai dari jumlah rumput laut yang menyertainya saat dipanen.
7. Melon
![]() |
Tak hanya mangga dan anggur, di Jepang juga ada melon mahal yang harganya bakal bikin kamu melongo! Pada 2019, dua buah melon dari Hokkaido, Jepang terjual lebih dari USD 45.000 (Rp 702 juta) dalam acara lelang.
Butuh 100 hari untuk membudidayakan melon ini dengan sempurna. Perawatannya juga konstan dimana petani membutuhkan pendingin dan pemanas udara untuk menjaga suhu. Alasan lain melon ini mahal adalah permintaannya yang tinggi di Jepang. Hal ini terkait budaya memberi hadiah di Jepang dimana melon menjadi hadiah populer.
8. Jamur matsutake
Pencinta jamur perlu tahu jamur istimewa dan mahal dari Jepang. Namanya jamur matsutake yang hanya dipanen 1 kali setahun. Jika panen jamur ini sedang sedikit, harganya bisa mencapai USD 500 (Rp 7,8 juta) per kilogram.
Jamur ini tumbuh di tanah yang terhubung dengan akar pohon pinus merah. Jamur dipanen langsung dengan tangan dan sulit ditemukan karena menyatu dengan tanah hutan.
Perubahan habitat yang disebabkan oleh kekeringan, suhu tinggi dan kerusakan serangga dapat mempengaruhi kualitas setiap hasil panen jamur. Ketika hasil panen buruk, harga jamur matsutake meningkat secara substansial. Saat ini, Jepang mengimpor sebagian besar jamur matsutake dari tempat-tempat seperti China dan Korea Selatan.