Nasi Uduk Kota Intan menjadi salah satu ikon kuliner legendaris di Pasar Baru. Pemiliknya mengungkap ada sabotase dan pengusiran paksa pada warung tendanya.
Kuliner legendaris yang tak pernah lekang dimakan zaman tetap masih menjadi pujian hingga hari ini. Salah satunya adalah Nasi Uduk Kota Intan yang identik sebagai salah satu kuliner legendaris di kawasan Pasar Baru. Pupoler dengan sbeutan nasi uduk gereja ayam karena warung tendanya ada di depan GKI.
Sayangnya, kabar menyedihkan disampaikan oleh pemilik gerai nasi uduk yang sudah beroperasi sejak 50 tahun silam tersebut. Nasi Uduk Kota Intan kini tak bisa lagi berjualan di kawasan Pasar Baru seperti yang dikenal sebelumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada kejanggalan yang dialami oleh Mei Mei, selaku pemilik gerai Nasi Uduk Kota Intan. Pengusiran paksa hingga sabotase membuat usaha kuliner milik Mei Mei harus mengalami kerugian ini.
![]() |
Mengutip akun Twitter @txtdrkuliner (31/10) sebuah cuitan yang disukai lebih dari 1000 netizen menyampaikan hal yang dialami oleh Nasi Uduk Kota Intan.
"Kuliner legendaris, Nasi Uduk Kota Intan yang sudah berdiri selama 50 tahun, diambil secara paksa oleh orang hingga lokasi, warung dan google mapsnya udah engga bisa dikelola lagi," tulis akun Twitter @txtdrkuliner.
Dalam cuitan tersebut, Mei Mei juga mengklarifikasi terkait kabar yang disebarkan. "Kita sudah diusir, kita udah pindah. Di sana bukan saya punya. Itu orang lain, bukan anak pun bukan apa pun, itu orang lain," kata Mei Mei.
Saat dihubungi oleh detikcom (1/11) melalui akun Instagram @nasiudukkotaintan kabar tersebut juga langsung dibenarkan oleh Mei Mei. Kini warung Nasi Uduk Kota Intan pindah ke Jawara Foodcourt yang berada di Meruya Ilir, Jakarta Barat.
Mei Mei bahkan mengaku sudah tak lagi bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi. Pengusiran atas Nasi Uduk Kota Intan disebut berawal dari tuduhan penggunaan nama 'Kota Intan' pada warung nasi uduk yang sudah eksis sejak tahun 1972.
![]() |
Usai pengusiran yang terjadi, Mei Mei langsung mengumumkan penutupan permanen atas warung nasi uduknya. Ternyata setelah ia memindahkan usaha kulinernya, akun google maps atas nama Nasi Uduk Kota Intan justru digunakan oleh orang lain sampai pemiliknya sendiri tak lagi bisa mengaksesnya.
Mei Mei menyebutkan sosok pria bernama Awie atau Anton atau Pradna Gandha yang dicurigai menjadi sosok dibalik sabotase akun google maps milik Nasi Uduk Kota Intan. Merasa membangun Nasi Uduk Kota Intan sejak awal, Mei Mei tak terima dengan penindasan yang dilakukan oleh gerai yang dikelolanya.
Menurut informasi yang diterima, pihak Nasi Uduk Kota Intan juga tengah mengupayakan bantuan hukum atas hal yang terjadi pada warungnya. Hal ini terkait dengan penggunaan nama Nasi Uduk Kota Intan oleh oknum tak dikenal dan dikhawatirkan akan merusak citra Nasi Uduk Kota Intan yang asli pada pelanggan setianya.
Banyak netizen yang juga merasa kecewa atas tindakan sabotase oleh oknum yang tidak dikenal tersebut. "Yah ini yang depan GKI Waha min?" tanya salah satu netizen.
"Yang asli tuh ini ya.. Yo wess nggak mau salah pilih Nasi Uduk Kota Intan lagi," sambung netizen.
"Itu (aslinya) memang di pinggir jalan. Emang bukan tempat warungnya disitu (di Jawara Foodcourt). Infokan aja lokasinya yang baru. Biar langganannya berbondong-bondong (pindah) ke sana," lanjut netizen lainnya.
(dfl/odi)