Dr Zakir Naik Ungkap Alasan Ilmiah di Balik Hukum Haram Makan Babi

Dr Zakir Naik Ungkap Alasan Ilmiah di Balik Hukum Haram Makan Babi

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Jumat, 21 Okt 2022 11:00 WIB
5 Makanan Ini Diprediksi Langka di Tahun 2022, Termasuk Daging Babi
Foto: Getty Images/iStockphoto/JanPietruszka
Jakarta -

Dr Zakir Naik memberi penjelasan logis di balik hukum haram makan daging babi dalam Islam. Ia menjawab pertanyaan seorang wanita yang membandingkan kondisi makan daging babi dengan makan mangga yang diberi pupuk dari kotoran.

Dr Zakir Naik adalah seorang da'i atau penceramah agama Islam terkenal dari India. Penjelasannya kerap berfokus pada ilmu perbandingan agama. Jawaban Dr Zakir Naik yang logis saat menjelaskan sesuatu juga jadi daya tarik tersendiri bagi umat Islam.

Salah satu videonya mengungkap alasan kenapa makan daging babi haram hukumnya dalam Islam dan Kristen. Video ini diunggah dalam channel YouTube Dr Zakir Naik (11/4/2021) dengan judul "Eating of Pork is 'Haraam' in Islam & Christianity".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tampak seorang wanita bertanya apa itu haram. Ia juga bilang pernah mendengar seorang pendeta Kristen menyinggung mengapa Islam membicarakan haram.

Pendeta itu beri contoh soal kotoran yang dijadikan pupuk tanaman. Sebut saja tanaman itu mangga. Pupuk yang sifatnya kotor itu diserap oleh akar tanaman mangga hingga buah mangga pun bisa tumbuh.

ADVERTISEMENT

Kemudian mangga itu dinikmati oleh orang-orang, termasuk muslim. Lantas mengapa kondisi kotor ini diperbolehkan dalam Islam, sementara makan babi hukumnya haram dalam Islam?

Dr Zakir Naik Ungkap Alasan Ilmiah di Balik Hukum Haram Makan BabiDr Zakir Naik saat menjelaskan soal hukum haram makan daging babi dalam agama Islam dan Kristen. Foto: YouTube Dr Zakir Naik

Menjawab hal ini, Dr Zakir Naik mengatakan perbandingan tersebut memakai 2 subjek yang berbeda. "Tanaman (terkait pupuk kotor untuk mangga) dan manusia (terkait larangan makan babi), itu dua makhluk berbeda. Keduanya tidak sama. Tapi dalam Islam dan Kristen, manusia itu sama," ujarnya.

"Anda boleh memeluk agama berbeda, tapi apa yang bagus untuk 1 orang secara umum, itu juga bagus untuk orang lain, kecuali dia punya masalah tertentu. Contohnya ketika kamu alami diabetes, berarti gula tidak bagus untukmu. Tapi pada orang secara umum, asupan gula yang normal bagus karena memberi energi," ujarnya.

Dr Zakir Naik lantas mengajak orang-orang untuk melihat kitab suci sebagai panduan halal-haram, dalam hal ini Alquran untuk umat Islam dan Injil untuk umat Kristen. Pada dua kitab ini tercantum jelas larangan mengonsumsi daging babi.

Dalam Injil ternyata daging babi juga disebut haram. Baca penjelasan Dr Zakir Naik di halaman selanjutnya.

Pertama, dalam Alquran, ada 4 ayat yang menyebut daging babi haram dikonsumsi dalam Islam. Keempatnya adalah surat Al Baqarah ayat 173, Al Maidah ayat 3, Al Anam ayat 145, dan An Nahl ayat 115.

Dalam potongan surat Al Maidah ayat 3, contohnya, tertulis bahwa, "Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang disembelih bukan atas (nama) Allah."

Dr Zakir Naik lalu menjelaskan bahwa dalam Injil juga ada larangan makan daging babi. Larangan ini tercantum dalam 3 ayat. Salah satunya pada Kitab Imamat (11): 7-8. Bunyinya, "Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan bangkainya janganlah kamu sentuh; haram semuanya itu bagimu."

Pesan yang sama juga dijelaskan dalam Kitab Ulangan (14): 8. Bunyinya, "Juga babi hutan, karena memang berkuku belah, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu. Daging binatang-binatang itu janganlah kamu makan dan janganlah kamu terkena bangkainya. Lalu ada juga penjelasan di Kitab Yesaya (65): 2-5.

Atas hal ini, Dr Zakir Naik menegaskan, "Dalam Injil ada 3 ayat yang menjelaskan bahwa janganlah kamu makan babi. Sebagai Kristen, jika kamu mengimani Injil, maka makan babi itu dilarang dan haram bagimu. Lalu jika kamu Muslim dan mengimani Alquran, maka makan babi juga haram."

5 Fakta Daging Babi, Nutrisinya Ternyata Bagus untuk OtotMengonsumsi daging babi berbahaya untuk kesehatan, salah satunya risiko terpapar cacing pita. Foto: Getty Images/iStockphoto/4kodiak

Penjelasan Dr Zakir Naik soal diharamkannya konsumsi daging babi dalam Islam dan Kristen juga dibarengi alasan logis dan ilmiah. Ia mengungkap berbagai efek konsumsi daging babi.

"Saat ini, ilmu pengetahuan mengatakan bahwa jika kamu makan daging babi, ada risiko kamu mengalami 70 penyakit berbeda. Kamu bisa terkena cacing kremi, cacing gelang, dan yang paling mematikan di antara semua penyakit ini, adalah cacing pita yang disebut Taenia solium," ujar Dr Zakir Naik.

Ia mengatakan cacing pita menyerang saluran usus dan sangat panjang. "Bahkan jika kamu masak daging itu secara baik, telur, ovum Taenia solium tidak mati. Dan dari usus melalui aliran darah, (cacing pita) dapat menjangkau seluruh organ tubuh. Menyerang mata dan menyebabkan buta. Masuk jantung dan menyebabkan serangan jantung. Menyerang otak dan menyebabkan kerusakan otak," tambahnya.

Tak hanya itu, ilmu pengetahuan juga mengungkap, saat makan babi, seseorang cenderung alami kegemukan. "Itulah mengapa, kebanyakan orang yang biasa makan daging babi memiliki lemak perut berlebih," ujar Dr Zakir Naik. Ada juga risiko alami osteoporosis dan hipertensi dari kebiasaan sering mengonsumsi daging babi.

"Saat ini sains berkata, babi adalah hewan terjorok di dunia. Dimanapun babi berada, pasti tempat itu jorok dan kotor. Saat ini sains juga berkata, babi adalah hewan paling amoral di dunia," lanjut Dr Zakir Naik.

Mengapa disebut amoral? Dr Zakir Naik menjelaskan kalau babi senang melihat pasangannya melakukan seks dengan temannya. "Kamu pikir ini etis?" tanya Dr Zakir Naik. Ada juga pemikiran ilmiah yang mengatakan ketika kamu makan babi, maka akan berperilaku seperti babi.




(adr/odi)

Hide Ads