Nyotaimori, Tradisi Makan Sushi yang Disajikan di Atas Tubuh Telanjang Wanita

Nyotaimori, Tradisi Makan Sushi yang Disajikan di Atas Tubuh Telanjang Wanita

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 07 Okt 2022 18:00 WIB
Nyotaimori
Foto: Guardian
Jakarta -

Di Jepang ada tradisi makan sushi yang unik. Namanya nyotaimori, yakni sushi disajikan di atas tubuh telanjang wanita. Seperti apa tradisi ini?

Sama seperti Indonesia, Jepang juga memiliki banyak budaya dan tradisi. Salah satu yang unik dan menyita perhatian negara lain adalah tradisi nyotaimori.

Nyotaimori adalah tradisi makan sushi yang disajikan di atas tubuh wanita tanpa busana atau telanjang. Ternyata ini merupakan tradisi kuno yang awalnya dilakukan sebagai perayaan para samurai yang menang dalam pertempuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, tradisi ini sering digunakan untuk pesta ulang tahun atau pesta perpisahan, seperti yang dikutip dari Guardian (07/09/19).

Syarat-syarat Melakukan Nyotaimori

NyotaimoriNyotaimori adalah tradisi makan sushi yang disajikan di atas tubuh wanita tanpa busana atau telanjang. Foto: Guardian

Ada syarat-syarat khusus untuk melakukan nyotaimori. Pertama bagian-bagian penting pada tubuh wanita harus ditutupi biasanya ditutup dengan hiasan.

ADVERTISEMENT

Sebelum perjamuan, tubuh wanita harus dibersihkan secara khusus dengan sabun bebas parfum. Saat makan sushi dari tubuh wanita ini, pengunjung dilarang berbicara dengan model.

Namun, model diperbolehkan untuk berbicara kepada pengunjung. Para tamu hanya boleh mengambil sushi menggunakan sumpit. Mereka tidak diperbolehkan berkomentar atau melakukan gerakan yang tidak pantas.

Baca Juga: Cara Buat Sushi Mentai Rumahan, Bisa Jadi Bahan Buat Jualan!

Diadopsi oleh Banyak Restoran untuk Tarik Pelanggan

Tradisi nyotaimori ini kemudian banyak diadopsi oleh restoran-restoran sushi di Jepang. Itu dilakukan guna menarik perhatian pengunjung, sehingga pihak restoran bisa mendapat banyak keuntungan.

Tradisi nyotaimori ini juga menarik perhatian media di Barat. Bahkan tradisi makan sushi dari atas tubuh wanita tanpa busana ini juga menjadi fenomena yang menarik perhatian para selebriti Hollywood pada tahun 90-an.

Secara tradisional, sushi dimakan langsung dari kulit wanita. Namun, undang-undang sanitasi di banyak negara melarang hal ini dan meminta restoran untuk melapisi tubuh wanita dengan plastik untuk mencegah kontak antara kulit dan makanan.

Nyotaimori Menuai Kritik

NyotaimoriSayangnya tradisi nyotaimori ini kemudian menuai kritik tajam dari feminis. Foto: Istimewa

Sayangnya tradisi nyotaimori ini kemudian menuai kritik tajam dari feminis setelah tradisi ini dilakukan di restoran sushi di Kunming, kota konservatif China.

Menurut para feminis, tradisi ini menunjukkan rasa hormat terhadap wanita. Tradisi ini pun dilarang di berbagai negara bahkan di Jepang sekali pun.

Baca Juga: 4 Cara Menambahkan Wasabi ke Sushi Seperti Orang Jepang

Nyotaimori Membahayakan Kesehatan Model

NyotaimoriNyotaimori bisa membahayakan kesehatan si model. Foto: iStock

Selain dianggap tidak menghormati wanita, tradisi nyotaimori ini juga bisa membahayakan kesehatan si model. Bagaimana tidak, model dilatih untuk berbaring diam selama berjam-jam.

Mereka harus menahan percikan air dingin yang mungkin tidak sengaja dan menahan rangsangan dari sumpit. Selain itu, agar sushi dan sashimi tetap segar dan tak rusak, harus disimpan di tempat dingin selama berjam-jam.

Dan selama waktu itu, para model harus mengalami masakan karena suhu dingin di atas meja. Banyak model yang mengalami gangguan kesehatan seperti pilek, bronkitis, dan infeksi saluran pernapasan.

Baca Juga: Inilah Alasannya, Sushi Dimakan dengan Wasabi dan Bir Dinikmati dengan Edamame

Tonton juga, Sudut Pandang: Di Balik Tewasnya 131 Aremania

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads