Ada-ada saja tindak kriminal yang dilakukan seseorang. Tukang ayam panggang di Thailand ini, misalnya, bertahun-tahun nyamar jadi pengacara untuk menyelesaikan berbagai kasus hukum. Kok bisa ya?
Mengutip The Thaiger (5/10), tukang ayam panggang di provinsi Kamphaeng Phet, Thailand ini telah ditahan pihak kepolisian setelah pura-pura menjadi pengacara selama beberapa tahun terakhir. Ia diduga memalsukan izin praktik hukumnya, melawan kasus di pengadilan, dan bahkan memenangkan beberapa kasus tersebut.
Tukang ayam bernama Pornthep Kachenpak itu memiliki modus 'outsourcing' saat bekerja. Metodenya adalah mengambil bayaran dari klien untuk menyewa pengacara lain yang tarif jasanya lebih murah. Ia lantas mengklaim pekerjaan itu sebagai miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tukang ayam itu percaya diri 'bertarung' di pengadilan. Entah bagaimana, dirinya memenangkan beberapa kasus, meski juga kalah dalam kasus lainnya.
Kedoknya mulai terungkap ketika seorang klien curiga Pornthep mengambil uangnya, tapi tidak menyelesaikan kasusnya. Dia mencari nomor kasus itu dan menemukan bahwa kasusnya sudah terkait dengan kasus narkoba orang lain. Klien itu pun meminta uangnya kembali.
Wanita itu menagih 42.000 baht (Rp 17,1 juta) yang sudah dibayarkan, tapi tak kunjung diberikan Pornthep. Akhirnya dia menyewa pengacara sungguhan untuk menyelidiki Pornthep.
Ketahuan mencuri identitas pengacara sungguhan
![]() |
Awalnya pengacara asli itu tidak mencurigai profil Pornthep sebagai pengacara lantaran profil Facebook-nya penuh dengan foto-foto yang sesuai dengan deskripsi pekerjaannya. Dia mengunggah banyak foto diri yang menunjukkan bahwa dirinya memang "bekerja" di pengadilan.
Namun pengacara itu terus menggali informasi soal Pornthep. Ditemukan bahwa nomor lisensi yang digunakan Pornthep adalah milik seorang wanita yang merupakan pengacara terdaftar.
Pornthep telah ditangkap karena dicurigai memalsukan izin praktik hukum dan memalsukan dokumen dari Pengadilan Provinsi Kamphaeng Phet.
Sebelum penangkapannya, polisi melakukan pemeriksaan latar belakang dan menemukan bahwa Pornthep sebelumnya telah ditangkap di provinsi Kamphaeng Phet karena "berkelahi di depan umum." Catatan polisi menyebutkan bahwa pekerjaan Pornthep adalah: penjual ayam.
5 korban melaporkan kerugian
![]() |
Saat berita ini ditulis, Channel 3 melaporkan setidaknya ada 5 korban yang sudah melapor kerugian berupa kehilangan dana dari aksi Pornthep selama bertahun-tahun. Namun jumlah ini diperkirakan bakal lebih banyak.
Sosok pengacara sungguhan mengatakan Pornthep tak banyak dilaporkan selama ini mungkin karena sebagian besar orang takut mengajukan tuntutan pada seorang pengacara.
Media Thailand menjuluki Pornthep sebagai "Frank Abagnale Thailand." Frank Abagnale adalah seorang penulis, penipu, dan penjahat yang dihukum. Ia berhasil lulus sebagai dokter, pengacara, dan pilot.
Frank Abagnale ikut menulis otobiografinya "Catch Me If You Can," yang diubah menjadi film yang dibintangi Leonardo DiCaprio.
Kasus tukang ayam nyamar jadi pengacara ini dapat sorotan Dewan Pengacara Thailand. Simak di halaman selanjutnya.
Tanggapan Dewan Pengacara Thailand
![]() |
Mengutip Bangkok Post (5/10/2022), Dewan Pengacara Thailand tak tinggal diam akan aksi tukang ayam ini. Presiden dewan Wichien Chubthaisong mengatakan pada hari Rabu (5/10) bahwa pengaduan terhadap pengacara palsu akan diajukan di kantor polisi Muang di Kamphaeng Phet pada hari Kamis (6/10).
Ia didakwa dengan tuduhan bekerja sebagai pengacara tanpa lisensi dan memalsukan izin. Wichien mengatakan pria itu menggunakan izin yang disahkan oleh Dewan Pengacara untuk pengacara lain.
Ancaman hukumannya, 7 tahun penjara, denda hingga 140.000 baht (Rp 57 juta) jika terbukti bersalah, atau keduanya. Atas hal ini, ibu tukang ayam tersebut juga muncul ke media.
Ia mengatakan dulu putranya bekerja sebagai penjual ayam panggang di distrik Sai Ngam dan Sai Thong Wattana di Kamphaeng Phet. Dia mengenyam pendidikan di Nakhon Sawan, dan sekembalinya membuka kantor pengacara di rumahnya selama sekitar dua tahun.
Sang ibu, yang namanya tidak diungkapkan, mengatakan bahwa Pornthep adalah pencari nafkah dalam keluarga dan merawatnya serta kedua anaknya. "Kami tidak tahu bagaimana hidup tanpa dia," katanya. "Aku benar-benar tidak ingin melihatnya di balik jeruji besi," ungkapnya.
Simak Video "Video Siswa soal MBG Beras Dibagikan Seminggu Sekali: Cuma Cukup 2 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(adr/odi)