Seorang remaja asal Inggris ini meninggal dunia setelah ia makan burrito dengan tambahan wijen. Ternyata penyebabnya karena alasan ini.
Sebelum mengonsumsi suatu makanan, sebaiknya memperhatikan bahan-bahan yang dipakai. Karena tak semua orang memiliki kemampuan untuk menerima segala makanan. Ada sebagian yang sensitif, hingga punya alergi terhadap makanan tertentu.
Dalam kondisi yang parah, alergi terhadap makanan bisa sangat berbahaya hingga menyebabkan kematian. Contohnya saja remaja asal Inggris ini yang tak sengaja konsumsi makanan yang memicu alerginya hingga meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang remaja asal Inggris bernama Joe Dobson sedang berada di Meksiko bersama teman-temannya. Ia pun pergi ke sebuah resort tepi laut di Playa del Carmen untuk bersantai sambil memesan makanan, lapor Yahoo News (02/10).
Makanan yang dipesan oleh remaja 19 tahun itu adalah burrito. Burrito adalah makanan khas Meksiko yang terdiri dari tortilla dengan isian daging, kacang merah, kubis, tomat, guacamole, keju, saus salsa, dan lain sebagainya.
![]() |
Namun burrito yang dipesan oleh Joe adalah burrito vegetarian yang salah satu isinya adalah wijen. Dikabarkan bahwa Joe memiliki alergi terhadap beberapa makanan termasuk wijen, telur, susu, dan kacang.
Alergi tersebut membuat remaja ini berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Joe sebelumnya juga sudah bertanya ke pelayan apakah di dalam pesanan burritonya itu ada bahan wijen atau tidak.
Tampaknya, para pelayan di restoran ini kurang peduli dengan pertanyaan remaja tersebut. Sampai akhirnya burrito vegetarian itu pun disajikan, dan Joe menggigit perlahan.
![]() |
Teman-temannya mengabarkan bahwa Joe baru menyadari ada wijen setelah tiga gigitan. Tetapi lagi-lagi para pelayan di restoran tidak peduli dengan alerginya.
Sayangnya, nyawa remaja tersebut tidak bisa diselamatkan karena Joe jatuh pingsan dan kemudian meninggal dunia di rumah sakit.
Kejadian ini kemudian dilaporkan oleh teman Joe, Harriet Preston di Pengadilan Koroner di London. Temannya mengungkap bahwa ada sedikit perselisihan antara Joe dengan pelayan restoran.
"Setelah memesan, ada komunikasi antara mereka untuk memastikan tidak ada wijen dan mereka menggunakan Bahasa Spanyol. Ketika makanan tiba, Joe mengembalikan karena ia yakin di dalamnya terdapat wijen," pungkas temannya.
Ia juga mengungkap bahwa Joe sudah mencoba memberi tahu pelayan bahwa ia akan mati jika makan wijen. Tetapi ketika makanan kedua datang, ternyata masih ada wijen di dalamnya. Joe pun mencicipinya dan merasakan adanya wijen tersebut di tenggorokannya.
Joe sudah berusaha untuk meminta pelayan memanggilkan ambulan, tetapi tidak ada respon yang diberikan. Sementara, Joe pun sedang dalam keadaan tidak membawa EpiPen miliknya. Sehingga rombongan remaja itu harus pergi ke penginapan mereka untuk mengambil EpiPen.
EpiPen adalah salah satu merek perangkat injeksi otomatis yang akan memberikan obat epinefrin. Obat tersebut akan menyelamatkan jiwa ketika seseorang mengalami alergi parah.
Tetapi keadaan memburuk karena remaja itu semakin tidak bisa bernapas hingga hilang kesadaran. Pada malam harinya Joe dinyatakan meninggal dunia.
Koroner Mark Taylor dari pengadilan pun menyetujui bahwa Joe sudah berusaha keras untuk memperingatkan restoran agar tidak menyajikan wijen. Tetapi yang salah pihak restoran tidak peduli.
Tanpa disadari remaja itu telah memakan burrito berisi wijen yang menyebabkan kematian.
(aqr/odi)