Banyak warung makan buka setiap hari demi bisa meraup keuntungan lebih, tetapi tidak dengan warung sate bihun ini yang justru buka hanya seminggu sekali. Kenapa ya?
Beberapa warung makan hingga restoran lebih memilih untuk buka setiap hari agar bisa menyajikan lebih banyak makanan ke pengunjung dan mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Namun ternyata, ada juga warung makan yang justru memilih menawarkan jualannya hanya satu kali seminggu. Contohnya warung sate bihun bernama Teochew Satay Bee Hoon yang terletak di Singapura ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warung jajanan sate bihun yang bisa ditemukan di Tanjong Pagar Plaza ini telah eksis di industri makanan selama 48 tahun. Meskipun sudah bertahan berpuluh puluh tahun, uniknya mereka hanya buka satu hari dalam seminggu, lapor Asia One (27/09).
Warung sate bihun ini dimiliki oleh seorang wanita berusia 90 tahun bernama Bibi Lee. Makanan yang dijualnya itu adalah campuran bihun dengan tambahan saus kacang yang mirip dengan bumbu sate.
![]() |
Awalnya, bisnis kuliner tersebut dijalankan olehnya dan sang suami, beserta putra mereka, Lim yang kini berusia 62 tahun. Sejak kecil, Lim sudah membantu orang tuanya selama akhir pekan.
Sebelum membuka Teochew Satay Bee Hoon, bibi Lee mencari nafkah dengan cara melakan pekerjaan sampingan seperti menjahit, mengantar koran, dan menjual jajanan manis.
Kemudian, ia akhirnya membuka warung sate bihun ini dengan bekerja sama kerabatnya, yang diberi nama Sheng Li Satay Bee Hon.
Namun ada suatu masalah tertentu yang tak diceritakan, membuat warung sate bihun yang berlokasi di Tanjong Pagar Food Centre pindah ke Tanjong Pagar Food. Warung ini pun diganti namanya dengan Teochew Satay Bee Hoon.
![]() |
Perjalanan bisnis kulinernya ini tidak begitu mulus. Setelah suaminya meninggal 30 tahun lalu, bibi Lee harus menjalankan warung ini berdua dengan anaknya hingga sekarang.
Tetapi semakin hari, bisnis itu semakin lebih sulit untuk dilakukan. Terlebih, tujuh tahun lalu kondisi kesehatan Lee memburuk karena kelemahan di kakinya. Lee pun sering terjatuh.
Melihat kondisi ibunya yang tidak terlalu sehat, Lim pun mempertimbangkan untuk mengambil alih bisnis penuh waktu demi ibunya.
Kondisi warung milik bibi Lee ini diperburuk lagi dengan datangnya pandemi Covid-19 yang melanda banyak industri. Salah satu yang paling terdampak adalah industri makanan. Ketika pandemi kemarin, warung sate bihun itu mengalami penurunan pendapatan.
Akhirnya mulai September 2020 sampai seterusnya, mereka memutuskan untuk membuka warung hanya satu kali dalam seminggu. Tepatnya tiap Sabtu, sejak pukul 8 hingga 3 sore.
"Ibuku telah menderita sepanjang hidupnya, dan sekarang dia membutuhkan lebih banyak istirahat," pungkas Lim.
Tampaknya Lim sudah tidak terlalu memperdulikan bisnis warung makan tersebut. Saat ini Lim justru lebih fokus untuk bisa merawat ibunya dengan baik.
(aqr/adr)