Tak terima mendapat kritik dari pembeli, penjual nasi goreng ini melaporkannya ke polisi dengan tuduhan pencemaran nama baik. Ini kronologinya.
Adalah hal wajar jika sebuah restoran mendapatkan ulasan dari konsumennya. Jika diambil sisi positif, ulasan dari konsumen bisa menjadi hal yang membangun untuk restoran.
Namun terkadang, ulasan buruk kerap kali membuat pihak restoran tak terima. Apalagi ulasan buruk tersebut disampaikan dengan nada yang terkesan menghina, sehingga berujung laporan polisi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti yang dilakukan oleh restoran nasi goreng di Alor Setar Malaysia yang melaporkan pembeli karena tak terima menerima kritik tentang menu nasi gorengnya.
Baca Juga: Adu Mulut Pekerja Gerai Es Teh dan Pelanggan, Begini Akhirnya
![]() |
Kejadian berawal dari seorang konsumen memesan nasi goreng Pattaya seharga Rp 31.000. Menu tersebut ia pesan melalui aplikasi pengiriman makanan online.
Dengan biaya ongkir senilai Rp 13.000, jadi total pesanan konsumen itu mencapai sekitar Rp 44.000. Namun, konsumen itu merasa kecewa dengan nasi gorengnya, lapor World of Buzz (23/09/22).
Kemudian, ia mencoba mengulasnya melalui video TikTok dan menjadi viral. Dalam video TikToknya ia mengatakan bahwa harganya tidak sepadan dengan nasi goreng yang hanya berisi nasi, telur dadar dan saus.
Videonya pun viral dikomentari netizen dan terdengar hingga ke telinga pihak restoran. Pihak restoran merasa video tersebut mengganggu, merugikan dan merusak reputasi restorannya.
Baca Juga: Heboh Somasi Esteh Indonesia, Berapa Kandungan Gula Minuman Kemasan?
![]() |
Hingga akhirnya pihak restoran mengajukan laporan polisi. Pihak restoran mengatakan bahwa makanan itu mahal karena pelanggan itu membelinya melalui aplikasi pengiriman online.
"Kalau beli langsung dari resto saya, harganya hanya Rp 19.000," ujar pemilik restoran.
Berbagai tanggapan pro dan kontra pun memenuhi kolom komentar. Ada netizen yang mengecam restoran karena pihaknya tidak menerima ulasan dari konsumen.
Dan ada pula netizen yang menyebut bahwa konsumen tersebut terlalu berlebihan. Namun kini, pelanggan telah membuat video permintaan maaf untuk pihak restoran.
![]() |
"Mohon maaf karena telah mencoreng nama restoran Anda. Saya tidak berniat seperti itu. Ini semua salahku," ujarnya dalam video tersebut.
Kejadian serupa pun juga tengah ramai terjadi di Indonesia. Kejadian berawal dari seorang konsumen yang mengkritik menu Chizu Red Velvet milik Esteh Indonesia.
Dalam cuitannya di Twitter, ia mengatakan bahwa menu tersebut terlalu manis, seperti gula 3 kilogram yang dicampur air. Selain itu, ia juga mengatakan bahwa menu itu tak sehat.
Akibat kritikannya tersebut, konsumen tersebut dijatuhkan somasi oleh pihak Esteh Indonesia. Dan telah meminta maaf melalui cuitan terbarunya di Twitter.
Baca Juga: 5 Fakta Esteh Indonesia, Dari Gerai Kecil hingga Punya CEO Nagita Slavina
(raf/odi)