Nyesek! Gegara Pelanggan Kabur, Pelayan Ini Harus Bayar Rp 2 Juta

ADVERTISEMENT

Nyesek! Gegara Pelanggan Kabur, Pelayan Ini Harus Bayar Rp 2 Juta

Atiqa Rana - detikFood
Kamis, 22 Sep 2022 19:30 WIB
Suka duka pelayan restoran
Foto: iStock
Jakarta -

Kejadian tak menyenangkan kembali terjadi pada seorang pelayan restoran. Pasalnya, ia terpaksa harus membayar tagihan makan karena pelanggannya kabur!

Pelanggan yang makan di sebuah restoran biasanya akan dibiarkan terlebih dahulu untuk memesan dan makan. Ketika sudah selesai, barulah pelanggan bisa meminta tagihan makan alias bill.

Namun ternyata, tak semua pelanggan bertanggung jawab untuk membayar pesanan mereka. Karena ada beberapa kejadian yang menunjukkan pelanggan kabur tanpa membayar tagihan makan mereka di restoran.

Hal ini tentu tak hanya merugikan restoran, tetapi juga merugikan pelayan yang melayaninya. Seperti kejadiaan yang dialami oleh pelayan satu ini.

Melansir mirror.co.uk (20/09), ada seorang pelayan yang terpaksa membayar tagihan setelah sekelompok orang meninggalkan restoran tanpa membayar. Kejadian ini diberitakan oleh ibu dari pelayan tersebut.

Dalam siaran radio, seorang ibu bernama Louise membagikan cerita dimana putrinya harus menanggung dampak yang dilakukan oleh pelanggan. Bahkan karena hal ini, putrinya sampai tidak bisa makan di akhir pekan.

Kejadian tersebut diawali ketika seorang pelayan yang tidak diketahui namanya ini melayani sekelompok tamu. Pada hari itu, putrinya telah bekerja beberapa jam di sebuah restoran.

Namun tak disangka, hari tersebut menjadi hari yang mengerikan bagi pelayan ini. Karena ada insiden dimana putrinya menemukan pelanggan yang kabur setelah mereka mencoba menyelesaikan makan lebih cepat.

Hal ini tidak disadari oleh pelayan. Namun pelayan tersebut tahu dari temannya yang datang dan berkata bahwa tab yang dibuka olehnya masih dalam keadaan belum tertutup. Ini menandakan bahwa pelanggan belum membayar tagihan dalam tab yang dibuka oleh pelayan ini.

Aneh! Pemilik Kafe Ini Minta Pelayan Wanita yang Haid Pakai Stiker Merah.Beban pelayan bertambah ketika restoran menyuruhnya bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pelanggan. Foto: Getty Images

Beban pelayan bertambah ketika restoran menyuruhnya bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan oleh pelanggan. Ibunya, Louise mengungkap bahwa putrinya harus menanggung semua kerugian.

Berdasarkan kebijakan penalti finansial dari restoran yang tidak diketahui namanya, dilaporkan jika ada pelayan yang membuka tab tetapi pelanggan tidak membayar, beban tersebut akan dibayar oleh pelayan itu.

Mau tak mau pelayan ini akhirnya membayar tagihan sebesar €90 atau sekitar Rp 1.368.000. Melihat putrinya diperlakukan tidak adil, Ibu ini pun bertanya kepadanya, "Apakah ini sebuah norma?," putrinya hanya menjawab, "ya (seorang pelayan) harus membayar €90."

A member of staff works in the Sourdough Sophia bakery in London, Wednesday, Sept. 21, 2022. At the store, in the Crouch End neighbourhood of north London, the electricity bill has more than tripled since the start of the year according to owner Sophia Sutton-Jones, to roughly 5,500 pounds ($6,260) a month, up from 1,500 in January – a crushing increase that's making life difficult for the independent business. The bakery's woes underscore how energy price spikes are threatening companies, alongside a cost of living crisis afflicting Britain and much of Europe. (AP Photo/David Cliff)Berdasarkan kebijakan penalti finansial dari restoran yang tidak diketahui namanya, dilaporkan jika ada pelayan yang membuka tab tetapi pelanggan tidak membayar, beban tersebut akan dibayar oleh pelayan itu. Foto: AP/David Cliff

Cerita yang dilontarkan oleh Louise lantas mengejutkan banyak netizen. Seorang netizen mengungkap, "Sungguh perilaku yang menjijikan dari restoran ini. Tak heran jika bidang perhotelan tidak dapat karyawan,"

Sementara ada juga yang melontarkan kekesalan kepada tamu yang kabur. "Ya, dan sangat menjijikan juga perilaku yang dilakukan oleh mereka yang makan dan kaburm" pungkas netizen ini.



Simak Video "Jelajah Sumatera, Telisik Lebih Dalam Suku Anak Dalam"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT