Starbucks Jual Kopi Kalengan Versi BPJS, Ini Kata Pakar Brand Lokal

Starbucks Jual Kopi Kalengan Versi BPJS, Ini Kata Pakar Brand Lokal

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 22 Sep 2022 11:30 WIB
Starbucks Kalengan Versi BPJS Lagi Viral, Begini Rasanya
Foto: Andi Annisa DR/detikfood

Keberhasilan penjualan Starbucks kalengan ini, menurut Arto, harus dilihat bersama-sama ke depannya. Hanya saja ia mengambil contoh, banyak brand besar lain juga melakukan hal serupa atau dengan konsep sebaliknya.

"Misalnya Harley Davidson yang menjual motor lebih murah dengan CC yang lebih murah, dan banyak sekali brand Fast-moving consumer goods (FMCG) lainnya yang kemudian memiliki turunan. Atau dibalik seperti Aqua, mereka punya versi premium juga, gitu," jelas Arto.

Ia melanjutkan, "Biasanya yang saya tahu, ketika brand ada di posisi premium, menurunkan produk ke bawah, jauh lebih bisa diterima sama pasar, meskipun, tidak menutup kemungkinan brand yang ada di bawah mengeluarkan brand untuk seri di atasnya. Beberapa brand juga sudah melakukan itu dengan menambahkan kategori premium atau priority."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemilihan minimarket pun menurut Arto, pasti sudah dipelajari oleh Starbucks mengenai bagaimana perilaku konsumen yang sering membeli barang di sana.

Arto BiantoroArto Biantoro, aktivis brand lokal memberikan pendapatnya soal Starbucks kalengan. Foto: dok. detikFood

Lalu soal berhasil atau tidaknya Starbucks kalengan, menurut Arto, waktulah yang akan menentukan. "Tapi kalau bicara apa yang sudah dimiliki Starbucks, kemampuan besarnya, maka hal-hal seperti ini seharusnya akan bisa dilakukan (berhasil)," sambung pria ramah ini.

ADVERTISEMENT

Apalagi, menurutnya, Starbucks bekerja sama dengan Nestle yang merupakan perusahaan besar dan juga punya produk kategori kopi. "Sudah biasa untuk brand besar dan global itu punya kategori yang tinggi sekali size-nya dari sisi pasar. Artinya spektrumnya luas dari premium market, sampai yang middle, low market. Biasanya mereka bisa men-support," katanya.

Dari sisi desain kemasan, Arto menilai Starbucks tetap mempertahankan identitasnya melalui produk Starbucks kalengan ini.

"Kalau saya lihat dari desain kemasannya, tetap tidak menghilangkan esensi Starbucks sebagai sebuah pemain kopi global yang premium. Jadi hanya kemudian yang membedakan adalah dari pola atau kebiasaan pasar yang bisa jadi memiliki kepentingan berbeda pada saat ingin menikmati Starbucks dalam proses kesehariannya," tutup Arto Biantoro.


(adr/odi)

Hide Ads