Kereta Ini Pakai Bahan Bakar Minyak Jelantah, Baunya Mirip Nasi Goreng!

Kereta Ini Pakai Bahan Bakar Minyak Jelantah, Baunya Mirip Nasi Goreng!

Andi Annisa Dwi R - detikFood
Kamis, 15 Sep 2022 13:00 WIB
Kereta Ini Pakai Bahan Bakar Minyak Jelantah, Baunya Mirip Nasi Goreng!
Foto: South China Morning Post
Jakarta -

Jepang agaknya selalu terdepan dalam inovasi. Kereta tamasya ini, misalnya, beroperasi menggunakan minyak jelantah sebagai bahan bakar. Kabarnya bahan bakar ini lebih ramah lingkungan!

Takachiho Amaterasu Railway, perusahaan kereta yang beroperasi di Prefektur Miyazaki, Jepang menggunakan bahan bakar biodiesel ini sejak 1 Agustus 2022. Pihaknya memanfaatkan minyak jelantah hingga sisa kaldu ramen.

Mengutip Next Shark (13/9), bahan bakar biodiesel ini diproduksi perusahaan transportasi Nishida Shoun. Mereka menggunakan rasio 9:1 untuk minyak goreng bekas tempura dan lemak babi dari kaldu ramen. Dua bahan ini kemudian diproses dengan beberapa bahan kimia lain hingga bisa jadi bahan bakar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selama pengujian, perusahaan menemukan bahan bakar biodiesel ini tidak memiliki masalah. Menariknya, pegawai yang mengisi bahan bakar mendapati peron berbau minyak goreng, mirip dengan aroma nasi goreng di restoran China.

Kereta Ini Pakai Bahan Bakar Minyak Jelantah, Baunya Mirip Nasi Goreng!Bahan bakar biodiesel berbahan minyak jelantah ini disebut punya aroma nasi goreng. Foto: South China Morning Post

Bahan bakar ini dinilai lebih ramah lingkungan, meski harganya sama dengan solar. Kelebihannya, menurut pihak perusahaan, penggunaan bahan bakar ini tidak menghasilkan asap hitam dan aroma gas tajam yang kerap muncul.

ADVERTISEMENT

Adapun ide mendaur ulang limbah minyak dimulai oleh Masumi Nishida pada tahun 2007. Pria 74 tahun ini terinspirasi oleh Perdana Menteri Junichiro Koizumi yang membuat bahan bakar dari tebu di Okinawa.

Inspirasinya memanfaatkan kaldu ramen sebagai bahan bakar dimulai tahun 2013. Saat itu salah satu kliennya bertanya apakah kaldu tonkotsu yang ditinggalkan pelanggan dapat didaur ulang? Sebab biasanya kaldu ini hanya menjadi residu industri.

Penasaran akan hal itu, Nishida mulai mempelajari sampel kaldu ramen. Ia juga mencari tahu suhu air yang tepat untuk melelehkan kaldu demi menghilangkan komponen yang tidak perlu.

Sampai akhirnya Nishida menemukan 'rahasia' suhu tersebut dan mengembangkan alat yang tepat demi memudahkannya. Nishida juga meminta beberapa restoran ramen memasang alat tersebut di dapurnya.

Kereta Ini Pakai Bahan Bakar Minyak Jelantah, Baunya Mirip Nasi Goreng!Bahan bakar dari minyak jelantah dan sisa kaldu ramen ini disebut-sebut ramah lingkungan. Foto: South China Morning Post

Melihat hal ini, Chihiro Kongo selaku profesor teknik mesin di Fakultas Teknik Universitas Okayama mengatakan inovasi ini seperti sesuatu yang mengubah zaman.

"Hal ini juga memberikan kesempatan pada orang-orang yang tertarik dalam memanfaatkan limbah secara efektif, serta pengolahan sup di dalam rumah tangga. Memisahkan minyak dan lemak secara efisien tetap menjadi tantangan utama, tapi akan ideal jika digunakan secara nasional," sebut Kongo.

Nishida Shoun sendiri merupakan perusahaan yang berbasis di Shingu, Kota Fukuoka. Pihaknya telah memurnikan 3.000 liter biodiesel dari bekas menggoreng tempura dan kaldu ramen setiap harinya.

Bahan bakar ramah lingkungan ini digunakan untuk mengoperasikan 170 truk yang berlokasi di wilayah Kyushu dan Chugoku di barat Jepang. Keren ya!




(adr/odi)

Hide Ads