Mau Beli Sosis? Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memilih Sosis Halal

Mau Beli Sosis? Perhatikan 5 Hal Ini Saat Memilih Sosis Halal

Riska Fitria - detikFood
Jumat, 09 Sep 2022 06:00 WIB
Cara memilih sosis halal
Foto: iStock
Jakarta -

Sosis terbuat dari daging, ada yang halal seperti sapi dan ayam dan ada pula yang non halal seperti babi. Ini cara memilih sosis yang halal.

Sosis adalah produk olahan daging giling dan dibentuk panjang-panjang. Sosis kerap jadi andalan banyak orang karena pengolahannya yang mudah. Bisa ditumis, goreng atau panggang.

Sosis terbuat dari daging, bisa daging yang halal dan juga non halal. Namun terkadang, memilih sosis menjadi tantangan tersendiri karena terlihat serupa setelah diolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengingat proses pembuatan sosis melewati beberapa tahap. Mulai dari penggilingan daging, pencampuran bahan emulsi, dicetak hingga dimatangkan dengan cara diasapi.

Lantas, bagaimana cara memilih sosis yang halal? berikut faktanya:

1. Jangan Berfokus pada Nama

Cara memilih sosis halalSaat membeli sosis di pasaran, jangan hanya fokus pada nama. Foto: iStock

Saat membeli sosis di pasaran, jangan hanya fokus pada nama. Misalnya dalam kemasan bertuliskan 'sosis sapi', itu bukan berarti hanya menggunakan semua bahan dari sapi.

ADVERTISEMENT

Bisa jadi ada kandungan lemak hewan lainnya, tetelan hewan lain atau bahkan campuran darah. Hal ini penting diperhatikan khususnya untuk sosis impor.

Untuk sosis dalam negeri jaminan kehalalannya dapat diketahui dengan adanya logo halal MUI. Dan ini mutlak harus diperhatikan.

Baca Juga: Tak Bisa Dapat Sertifikasi Halal, Ini Tanggapan Mie Gacoan

2. Penamaan Sosis di Berbagai Negara

Cara memilih sosis halalPenamaan sosis menjadi penting karena penamaan memiliki arti yang berbeda-beda di setiap negara. Foto: iStock

Penamaan sosis menjadi penting karena penamaan memiliki arti yang berbeda-beda di setiap negara. Dalam aturan penamaan sosis di negara maju sudah ditetapkan.

Namun, di Indonesia sejauh ini belum ada, lapor Halal MUI (18/12/18). Di Jerman, penamaan sosis sudah otomatis terbuat dari babi, baik lemak maupun dagingnya.

Jika tertulis 'sosis sapi', maka dagingnya sebagian besar terbuat dari sapi, belum tentu dengan lemaknya. Bisa dari mana saja dan umumnya adalah dari lemak babi.

Jika sosis seluruhnya terbuat dari sapi, maka harus ditambahkan kata 'murni', jadi misalnya 'sosis sapi murni' atau 'sosis ayam murni'.

3. Penggunaan Protein

Cara memilih sosis halalTitik kritis kehalalan sosis terletak pada bahan pembuat sosis. Foto: iStock

Titik kritis kehalalan sosis terletak pada bahan pembuat sosis. Tidak hanya daging sebagai bahan utama, tetapi ada campuran lainnya. Salah satunya adalah protein.

Biasanya sosis dibuat dengan campuran fibrimex, protein plasma darah sapi. Bahan ini diperboleh dari darah sapi dan digunakan untuk tujuan mengeraskan otot daging.

Selain itu, ada juga kolagen yang merupakan salah satu protein yang berasal dari kulit hewan. Biasanya digunakan untuk kulit sosis. Pastikan agar kolagen dibuat dari hewan halal.

Baca Juga: Mie Gacoan Tak Bisa Disertifikasi Halal, Ini Penjelasannya

4. Campuran Isolat Protein

Sosis juga dibuat dengan campuran isolat protein kedelai. Ini merupakan bahan tambahan yang digunakan dalam campuran adonan sosis, karena kandungan protein yang tinggi.

Sementara itu, kandungan karbohidratnya rendah. Maka isolat itu berperan untuk mengikat air dan membentuk sistem emulsi.

5. Bumbu

Cara memilih sosis halalWalaupun kebanyakan bumbu yang digunakan adalah rempah-rempah dalam bentuk bubuk, tapi ada sebagian bumbu yang digunakan dalam bentuk emulsi. Foto: iStock

Terakhir bisa diperhatikan dari penggunaan bumbu, Walaupun kebanyakan bumbu yang digunakan adalah rempah-rempah dalam bentuk bubuk, tapi ada sebagian bumbu yang digunakan dalam bentuk emulsi.

Dan kehalalannya itu sangat tergantung kepada kehalalan emulsifier yang digunakan di mana secara umum status kehalalan. Kehalalan suatu produk bisa dicek di website resmi LPPOM MUI di www.halalmui.org.

Baca Juga: Konsumsi Ikan Lele yang Diberi Pakan Kotoran dan Bangkai, Halal atau Haram?

Halaman 2 dari 2
(raf/odi)

Hide Ads