Bekerja menjadi pengantar makanan pria ini keluhkan upah yang kecil. Bahkan setelah bekerja 4 jam, upahnya hanya cukup untuk beli bensin.
Jasa para pengantar makanan sangat memudahkan bagi para pelanggan restoran online yang tak punya banyak waktu. Hanya perlu memesan melalui ponsel, makanan enak sesuai dengan yang dibayangkan bisa langsung tiba di depan pintu rumah.
Ternyata kerja keras para pengantar makanan ini tidak dibayar dengan upah yang semestinya. Banyak sekali keluhan dari pengantar makanan yang mengaku hanya menerima upah yang sangat kecil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang pengantar makanan ini bahkan mengungkapkan kesulitannya untuk membeli bahan bakar kendaran. Padahal kendaraannya menjadi alat transportasi utama untuk mengantar makanan kepada pelanggannya.
![]() |
Mengutip melalui Yahoo News (16/8) seorang pria yang bekerja sebagai pengantar makanan menyebutkan dirinya hanya menerima 37 sen atau setara dengan Rp 5.400. Upah ini diterimanya setelah bekerja selama 4 jam.
Pengantar makanan dengan identitas bernama Aaskhic mengatakan dirinya harus bekerja seharian penuh untuk bisa mengisi bensin kendaraannya. Pengantar makanan ini bahkan mengatakan dirinya harus mencuri waktu untuk mengantar makanan selagi dirinya bekerja.
Selama seharian, Aaskhic menyebutkan ia baru mendapatkan pengantaran senilai Rp 459.000 dan tips sebesar Rp 117.000. Sedangkan di akhir hari, Aaskhic harus membeli bensin yang jumlahnya Rp 454.000 untuk digunakan mengantar makanan esok hari.
"Kali ini adalah pengantaran yang terakhir. Aku sudah tidak sanggup untuk mengantar makanan lagi," ungkap Aaskhic.
![]() |
Menindaklanjuti hal ini pihak UberEats tempat Aaskhic bekerja berusaha meluruskan. Hal ini disebutkan bahwa pendapatan yang diterima oleh para pengantar makanan bergantung pada permintaan pelanggan hari itu dan jarak yang ditempuh untuk mengantar makanan.
"Saat mencari pengantaran makanan benar-benar bergantung pada permintaan pelanggan dan faktor lainnya, pengalaman seperti ini juga seringkali terjadi. Ribuan orang memilih untuk menjadi pengantar makanan karena pendapatannya yang tidak tetap," ungkap pihak UberEats.
Terkait dengan keluhan para pengantar makanan yang harus menanggung kenaikan harga bahan bakar, pihak UberEats juga menyebutkan adanya kenaikan biaya pengantaran yang dibebankan. Kenaikan harga ini sebesar Rp 3.500 hingga Rp 8.000 yang kemudian disesuaikan lagi dengan jarak pengantaran.
Tetap saja kenaikan harga tersebut diakui tidak membantu para pengantar makanan karena hanya memberi sedikit upah lebih dan masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan bensin. Beruntung, harga bensin di Amerika Serikat dikabarkan turun harga menjadi Rp 58.000 per 3,7 liter.
(dfl/odi)