Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan

Kuliner Pusaka Indonesia

Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan

Atiqa Rana - detikFood
Kamis, 18 Agu 2022 11:00 WIB
Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan, yang Mirip dengan Bakpia
Foto: Usman Hadi/detikcom
Jakarta -

Selain senjata, anggota TNI juga biasanya dibekali ransum berisi makanan berat hingga ringan. Salah satunya ransum biskuit buatan pahlawan bernama Sardjito.

Sebelum Indonesia merdeka, banyak sekali pahlawan yang berjuang keras menumpas penjajah. Pada masa genting itu, muncul sosok bernama Sardjito yang diperintahkan untuk membuat makanan bekal para anggota TNI.

Makanan itu disebut sebagai ransum yang berisikan makanan ringan. Dalam komposisinya, ternyata ada perbedaan ransum milik Belanda dengan ransum yang diciptakan oleh Sardjito.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta ransum TNI buatan Sardjito seperti dirangkum dari beberapa sumber:

1. Fungsi Ransum TNI

Ransum Tentara Nasional Indonesia (TNI) adalah paket makanan kaleng atau kemasan yang dijadikan bekal untuk para anggota prajurit militer ketika mereka berada di medan pertempuran.

Memang ransum TNI dibuat menjadi makanan yang praktis, tetapi ransum tidak dibuat sembarangan. Ransum TNI tetap dibuat dengan cita rasa lokal dan dari bahan-bahan yang memang mengandung gizi yang cukup bagi para prajurit TNI.

ADVERTISEMENT

2. Riwayat Ransum TNI Buatan Sardjito

Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan, yang Mirip dengan BakpiaSebelum ransum dibuat modern seperti sekarang, ternyata ada sejarah menarik soal ransum. Bekal makanan ini pertama kali dibuat oleh seorang pahlawan sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada bernama Prof. Dr. Sardjito. Foto: Usman Hadi/detikcom

Sebelum ransum dibuat modern seperti sekarang, ternyata ada sejarah menarik soal ransum. Bekal makanan ini pertama kali dibuat oleh seorang pahlawan sekaligus rektor pertama Universitas Gadjah Mada bernama Prof. Dr. Sardjito.

Awalnya ransum diciptakan atas dasar perintah Jenderal Nasution ketika ada Serangan Umum 1 Maret 1949. Jenderal Nasution memerintahkan kepada Sardjito untuk membuat ransum bagi para anggota TNI.

Seharusnya komposisi ransum yang diinginkan oleh Nasution adalah ransum yang sama dengan tentara Belanda. Namun Sardjito justru membuat ransum khusus yang diramu sendiri.

Sardjito berpikir untuk membuat ransum yang beda dengan buatan Belanda. Hal ini ia lakukan dengan alasan khusus. Jika membuat ransum yang sama dengan Belanda, dikhawatirkan Belanda akan curiga bahwa Indonesia merampas kepemilikannya. Belanda juga bisa menyita ransum itu.

Tak mau hal ini terjadi, akhirnya Sardjito membuat ransum yang berdasarkan racikan dan resep miliknya sendiri. Ransum itu dinamakan "Biskuit Sarjito". Ransum biskuit ini sangat membantu para anggota TNI ketika perang, terutama jika persediaan logistik terbatas.

3. Bentuk Ransum Biskuit Buatan Sardjito untuk TNI

Sardjito, Sosok Penemu Ransum Biskuit TNI Saat Perang Kemerdekaan, yang Mirip dengan BakpiaMelansir historia.id (18/04/2021), salah seorang veteran bekas tentara pelajar bernama Samdi mengungkapkan bagaimana bentuk biskuit Sardjito tersebut. Samdi mengungkap bahwa bentuknya bundar dan kecil, mirip seperti bakpia. Foto: Usman Hadi/detikcom

Ransum biskuit tersebut dibuat 73 tahun yang lalu, sehingga bentuk dan rasanya tidak banyak diketahui oleh orang, kecuali mereka yang dulunya pernah menjadi tentara kemerdekaan.

Melansir historia.id (18/04/2021), salah seorang veteran bekas tentara pelajar bernama Samdi mengungkapkan bagaimana bentuk biskuit Sardjito tersebut. Samdi mengungkap bahwa bentuknya bundar dan kecil, mirip seperti bakpia.

Hebatnya, meskipun ransum itu hanyalah biskuit, bukan makanan berat, tetapi jika dimakan dengan air maka para tentara bisa tahan lapar seharian.

Samdi juga mengungkap, biskuit Sardjito bahkan bisa memberi kekuatan para tentara yang berjalan jauh dan banyak beraktivitas di medan perang sekalipun.

4. Nasi Aking juga Jadi Ransum TNI Zaman Dahulu

Biskuit Sardjito menjadi salah satu bekal penting bagi para pejuang kemerdekaan. Biasanya setiap tentara akan mendapat beberapa biskuit dengan jumlah yang cukup untuk bekal perang mereka.

Selain biskuit Sardjito, ada beberapa ransum zaman dulu yang dibuat sebagai bekal para pejuang TNI. Dalam sebungkus ransum ada juga bekal nasi aking.

Ransum ini sebenarnya tidak menjadi makanan sehari-hari para anggota TNI karena keperluan makanan harian biasanya didapat dari dapur-dapur umum yang dibuat oleh warga sekitar. Sedangkan ransum biasanya dijadikan bekal ketika keadaan sedang darurat saja.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Indonesia Peringkat 6 Negara dengan Masakan Terbaik Dunia Versi Taste Atlas"
[Gambas:Video 20detik]
(aqr/adr)

Hide Ads