Memiliki ambisi yang tinggi untuk terus belajar sepanjang hayat pria bergelar doktor ini lakukan hal yang unik. Dirinya menjalani profesinya hanya untuk belajar seumur hidup.
Setiap manusia memiliki pilihan sendiri atas kehidupannya. Mereka berhak memilih segala sesuatu yang disukainya untuk terus dilakukan hingga akhir hayatnya nanti.
Tetapi banyak orang yang memiliki jalan berbeda-beda untuk memuaskan hasrat dirinya sendiri. Salah satunya adalah seorang pria yang mulai memasuki usia paruh baya ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekilas, pria ini memang tampak seperti seorang pedagang lima pada umumnya. Ternyata ada rahasia mengejutkan dibalik alasannya mendirikan kedai makanan ala Thailand kaki lima ini.
![]() |
Mengutip 8 Days (31/7) seorang pria bernama Vic Lee dikenal dengan kebiasaan hidupnya yang cukup unik. Pria berusia 76 tahun ini tidak memilih memanfaatkan masa tuanya untuk beristirahat bersama lima orang cucunya.
Vic Lee yang juga diketahui sebagai pemegang gelar doktor dari University of Western Australia dengan bidang studi Administrasi Bisnis ini justru memilih membuka kedai kaki lima. Ternyata dirinya memiliki alasan khusus saat menjalani bisnis sederhananya ini.
"Aku sangat berkomitmen dengan segala yang aku lakukan, termasuk berkonsentrasi dalam menjalankan bisnis ini. dosenku saat di Universitas mengatakan bahwa jika kamu ingin melakukan sesuatu kamu harus melakukannya dengan sungguh-sungguh," ungkap Lee.
Lee juga mengatakan bahwa alasannya menjalankan kedai kaki lima tersebut adalah untuk menerapkan pelajaran yang diterimanya saat menempuh jenjang S3 di Australia. Hal ini dilakukan karena dirinya ingin terus belajar seumur hidupnya.
Baca juga: Segar Manis! 5 Tempat Ini Punya Kreasi Minuman Kelapa Kekinian
![]() |
Perjalanan Lee untuk membuka kedainya ini begitu panjang, bahkan dirinya sempat secara khusus belajar memasak hidangan khas Jepang yang dimulai dengan menjadi pelayan. Pada proses ini dirinya dibantu oleh salah satu rekannya bernama Simon Ng.
Kini kedai sederhana milik Lee menyajikan berbagai menu Asia khususnya menu-menu khas Thailand. Untuk menghemat waktu dan tenaga, Lee bahkan tinggal di Pagoda Street hostel yang tak jauh dari kedainya di Hong Lim Market & Food Centre, Singapura.
Harga makanan yang disajikan Lee juga dipatok dengan harga yang murah yaitu mulai dari Rp 54.000 hingga Rp 86.000. Kedainya ini hanya beroperasi setiap dari Senin hingga Sabtu pukul 10.00 hingga 15.00 waktu setempat saja.
Tetapi Lee juga tidak menjadikan profesi ini sebagai kegiatan yang akan dijalani selama hidupnya. Ketika ia mulai merasa kelelahan nantinya, tidak menutup kemungkinan kedai ini akan tutup dan berhenti beroperasi.
(dfl/odi)