Bosan Nyetir, Sopir Taksi Ini Alih Profesi Jadi Penjual Ramen

Bosan Nyetir, Sopir Taksi Ini Alih Profesi Jadi Penjual Ramen

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 02 Agu 2022 17:30 WIB
Mantan sopir taxi beralih profesi jadi jualan ramen.
Foto: 8days.sg / Alvin Lim
Jakarta -

Mantan sopir taksi ini beralih profesi jadi penjual ramen. Bisnis kuliner itu dilakukannya untuk mencari suasana baru setelah dirinya bosan menyetir selama 20 tahun.

Pekerjaan seseorang bisa berubah kapan saja. Tidak ada yang bisa menjamin seseorang yang sudah bekerja lama pada satu bidang, akan tetap melakukan hal yang sama selama bertahun-tahun. Sebagai contoh sopir taksi ini.

Ia sudah bekerja selama kurang lebih 20 tahun, tapi akhirnya memutuskan berhenti. Dirinya mengungkap bahwa pekerjaannya yang dulu sangat membosankan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepanjang hari, kehidupannya sebagai sopir hanya berada di mobil, pergi dari satu tempat ke tempat lainnya. Atas dasar itulah akhirnya pria ini lebih memilih untuk membuka suatu warung kecil yang menjual ramen tonkotsu.

Melansir 8days.com (29/07), pria bernama Mattias Mak kini menjalani hidup sebagai seorang chef yang menjual ramen buatannya sendiri. Mattias menjual ramen tonkotsu (kaldu tulang babi) ala Jepang karena makanan ini cukup populer di Singapura.

ADVERTISEMENT

Dirinya berpikir bahwa menu ini akan menarik perhatian warga lokal. Ditambah Mattias sudah pernah mencicipi ramen serupa di tempat lain, tetapi ada hal yang kurang pas. Mattias ingin memperbaiki kekurangan itu pada kreasi ramen buatannya.

Mantan sopir taxi beralih profesi jadi jualan ramen.Setelah bosan menjadi sopir taksi, pria bernama Mattias Mak kini menjalani hidup sebagai seorang chef yang menjual ramen buatannya sendiri. Foto: 8days.sg / Alvin Lim

Peralihan profesi yang cukup jauh ini tidak dilakukan oleh Mattias secara tiba-tiba. Sebelumnya memang dia sudah memiliki rencana yang cukup matang.

Meskipun pria ini tidak memiliki pengalaman di bidang industri makanan dan minuman, tetapi dia optimis bisa sukses membuka bisnis kuliner pertamanya itu. Semua menu yang tersedia pun, dibuat sendiri olehnya.

Pria ini bisa sukses belajar masak secara otodidak. Keterampilan itu sepertinya hadir karena dirinya memang senang memasak. Ketika ada waktu luang, Mattias suka memasak untuk istri dan anaknya.

Menjalani bisnis kuliner untuk pertama kalinya memang cukup sulit. Mattias setidaknya harus menjual 100 mangkuk untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Namun tanpa mengetahui kesuksesan bisnis ini nantinya, Mattias tetap gigih untuk mencobanya dulu.

Mantan sopir taxi beralih profesi jadi jualan ramen.Mattias baru saja membuka warung ramennya selama tiga minggu. Ada beberapa menu yang ditawarkan mulai dari ramen tonkotsu bawang putih, shoyu tonkotsu ramen, hingga torikatsu. Foto: 8days.sg / Alvin Lim

"Beberapa teman saya yang mencoba membuka bisnis kuliner nya sendiri banyak yang gagal. Tetapi kamu tidak bisa merasakannya jika tidak mencoba. Saya harus mencobanya. Jika gagal, saya bisa kembali mengemudi," ucapnya kepada 8days.

Mattias baru saja membuka warung ramennya selama tiga minggu. Ada beberapa menu yang ditawarkan mulai dari ramen tonkotsu bawang putih, shoyu tonkotsu ramen, hingga torikatsu. Rata-rata harga menu yang ditawarkan berkisar $4 hingga $8.90 SGD atau sekitar Rp 40 ribu hingga Rp 96 ribu.




(aqr/adr)

Hide Ads