Bekerja menjadi seorang chef sejak usia belia, pria ini memilih berhenti dan mulai menjalankan usahanya sendiri. Tak disangka kedai sederhananya kini menjadi begitu populer.
Menjalani pekerjaan yang sesuai dengan hobi tentunya sangat menyenangkan. Tetapi terkadang ada waktunya ketika setiap orang akan merasa bosan dengan rutinitas yang telah puluhan tahun dijalaninya.
Terlalu lama menjalani profesinya tidak sedikit juga yang akhirnya melebur dan menjadikan profesinya sebagai setengah dari bagian hidupnya. Seorang pria bahkan mengaku dirinya sudah menjadi seorang chef sejak masih sangat belia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Begitu panjang perjalanan kuliner yang dilaluinya hingga membuatnya butuh suasana baru yang lebih segar. Bekerja di tempat yang menjamin kehidupannya, pria ini justru memiliki rencana sendiri untuk kehidupannya.
![]() |
Mengutip Norwich Evening News (27/7) seorang pria bernama Edd Watkinson baru saja mendirikan sebuah kedai sandwich sederhana. Kedai sandwichnya ini diberi nama The Bodega yang berlokasi di Norwich Market.
Edd ternyata sebelumnya merupakan sosok chef yang telah bekerja di banyak tempat. Edd mengaku dirinya sudah menjadi chef sejak usianya masih 13 tahun. Sandwich bergaya New York menjadi menu andalan buatan Edd di sini.
"Aku sejak berusia 13 tahun sudah berada di dapur dan bekerja berkeliling dunia di restoran-restoran ternama termasuk Michelin-star. Tetapi di awal usia 20 tahun, aku bermimpi menjadi seorang rapper tetapi itu tidak berhasil. Tetapi karena makanan juga hal yang aku cintai jadi aku memilih untuk tetap menjalaninya hingga saat ini," ungkap Edd.
Edd tidak membuka kedainya sepanjang minggu dan sepanjang hari. Edd hanya mengoperasikan kedainya pada hari Senin hingga Sabtu pukul 11.30 hingga 15.00 waktu setempat. Nama 'Bodega' sendiri diambil dari sebuah minimarket 24 jam di New York yang menjadi acuan kebutuhan sehari-hari penduduk di sana.
![]() |
Edd tidak menyangkal bahwa waktu yang dihabiskan selama bertahun-tahun di New York membuatnya terinspirasi untuk memulai suatu awal kehidupan yang baru. Tetapi walaupun inspirasinya datang dari New York, Edd memilih untuk menyajikan makanan yang pernah dicobanya saat tinggal sementara di berbagai negara.
"Pengalaman saya di New York menginspirasi kedai ini karena saya dahulu selalu pergi ke bodegas dan cukup membayar Rp 75.000 untuk mendapatkan makanan yang cukup mengenyangkan," ungkap Edd.
Menu sandwich yang disajikan di sini berupa Hot One Please dengan ayam goreng pedas Nashville, keju, salad dengan saus ketumbar, Cholula serta menu bernama Eggscuse Me. Edd bahkan juga menyiapkan menu vegetarian termasuk camilan untuk para pelanggan yang menjalani diet vegan.
Selain menu sandwich, di kedai ini juga ada menu makanan penutup yang paling istimewa yaitu peanut butter and jelly ice cream sando yang disajikan dengan roti brioche. Sejauh ini Edd mengungkapkan dirinya banyak dipesan oleh orang Amerika Serikat yang merantau ke Norwegia dan mengaku rindu akan makanan di New York.
(dfl/odi)