Pelanggan Ini Protes, Beli Kopi Cup Kecil Ditagih Rp 125 ribu

Pelanggan Ini Protes, Beli Kopi Cup Kecil Ditagih Rp 125 ribu

Atiqa Rana - detikFood
Selasa, 26 Jul 2022 15:00 WIB
Pelanggan beli satu cup kecil kopi ditagih dengan biaya yang tinggi
Foto: Instagram @victoria-devine
Jakarta -

Seorang pelanggan protes pada penjual kopi. Ia membeli 2 cup kecil kopi dihargai Rp 125 ribu. Pelanggan ini mengeluh soal harganya yang naik.

Kopi telah menjadi minuman wajib banyak orang. Para pecinta kopi pasti punya langganan kedai kopi. Seperti wanita satu ini yang senang membeli kopi di suatu kedai di Melbourne, Australia.

Melansir 7news.com.au (23/07), belum lama wanita bernama Victoria Devine, seorang penasihat keuangan dari Melbourne, mengunjungi kedai kopi favoritnya, Pantry Glen Iris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedai kopi Pantry Glen Iris baru saja dibuka kembali setelah didesain baru oleh pemilik barunya. Karena selama penutupan sementara Victoria Devine tidak bisa membeli kopi di situ. Setelah dibuka kembali ia pun membeli kopi favoritnya

Tetapi ternyata ada hal mengejutkan yang dialami oleh Victoria. Ia mengklaim bahwa harga kopi yang biasa dia pesan di tempat itu berubah menjadi mahal.

ADVERTISEMENT

Biasanya satu cup kopi kecil hanya dihargai $4 atau Rp 40 ribu. Tetapi kini harganya naik menjadi $6 atau sekitar Rp 60 ribu.

Lantas kenaikan harga ini diprotes oleh Victoria. Ia mengunggah foto dirinya dan gambar kopi di Instagram dengan keterangan yang menyindir. "Kafe favorit saya dibuka kembali dengan pemilik baru jadi sekarang dua cup kopi kecil berharga $ 12 (Rp 125 ribu)," tulisnya dalam keterangan.

Pelanggan beli satu cup kecil kopi ditagih dengan biaya yang tinggiPelanggan bernama Victoria Devine protes atas kenaikan harga kopi favoritnya. Ia mengunggah foto dirinya dan gambar kopi di Instagram dengan keterangan yang menyindir. Foto: Instagram @victoria-devine

Sekitar 2 jam kemudian, Victoria yang punya 40.000 pengikut ini mendapat pesan langusng yang diduga dari pemilik kedai kopi itu.

Pemilik kafe menuliskan komentar: "Harga kami adalah cerminan dari bakat kami,bukan budget kamu. Sebaiknya cari kopi yang lebih murah, Rp 10 ribuan. Cari pekerjaan yang benar supaya kamu bisa membeli hal-hal baik dalam hidupmu',tulisnya dalam pesan pribadi ke Victoria.

Victoria lalu mengonfirmasi unggahan yang dimaksud. Dia mengaku bahwa unggahan itu tidak dimaksudkan untuk satu kafe saja.

Victoria juga merasa bahwa protes seperti ini adalah hal yang wajar. Mengingat bahwa kopi favoritnya berubah harga dari Rp 40 ribu menjadi Rp 60 ribu per cangkir.

"Saya juga merasa bahwa hal ini sangat sesuai dengan mereka yang tidak suka harga kopi favoritnya berubah dari $4 untuk 225g menjadi $6 untuk 170 g,"

Pelanggan beli satu cup kecil kopi ditagih dengan biaya yang tinggiVictoria Devine, wanita yang protes karena kopi miliknya harganya naik. Foto: Instagram @victoria-devine

Setelah Victora Devine mengunggah respon kafe atas keluhannya itu, Kafe menjadi banjir komentar negatif.

Terlepas dari komentar negatif, pihak kafe yaitu Juliens mengatakan bahwa mereka telah menerima banyak dukungan sejak pembukaan kembali kafe Pantry Glen Iris.

Mungkin kenaikan harga kopi ini bukan sepenuhnya diinginkan oleh pemilik kafe, tetapi juga disebabkan karena adanya naiknya biaya hidup. Tetapi tanggapan pemilik kafe kepada pelanggan itu tampaknya terlalu kasar.




(aqr/adr)

Hide Ads