Pelanggan kedai kopi ini merasa kena getok harga saat beli seporsi gorengan tahu dan ngoh hiang. Ia menganggap harga Rp 160 ribu terlalu mahal.
Belakangan ini banyak pelanggan di Singapura mengeluh karena harga makanan yang semakin mahal. Tak sedikit dari mereka juga kecewa karena harga tinggi itu tidak sepadan dengan rasa dan kualitas makanan yang diberikan. Seperti kekecewaan seorang pelanggan bernama Xu.
Pria ini mengunjungi kedai kopi yang terletak di Blk 167 Woodlands Street 13, Singapura. Ia berencana menikmati minuman, ngemil, dan mengobrol dengan lima temannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir Asia One (12/07), Xu dan temannya lantas memesan sepiring gorengan yang terdiri dari campuran ngoh hiang dan tahu goreng. Dua menu ini memang cukup populer di Singapura.
Pesanan itu terdiri dari tiga buah gorengan ngoh hiang dan empat buah tahu berukuran kecil. Mengejutkannya, ternyata harga gorengan itu mencapai Rp 160.000.
![]() |
Xu dan temannya kaget dengan harga yang sangat mahal itu. Pasalnya Xu dan teman-temannya sudah mampir ke sini sebelumnya. Xu lantas membuat perbandingan harga.
Ia menyebutkan bahwa empat potong tahu basah di pasar biasanya hanya seharga $1 atau Rp10.000 saja. Karenanya olahan tahu yang dijual oleh kedai ini dianggap 'terlalu mahal'.
Tak hanya harga yang mahal, Xu dan teman-temannya juga kesal karena harga menu gorengan itu tidak dicantumkan. Mereka baru mengetahuinya setelah mendapat tagihan dan berbicara kepada pemilik kedai.
Kejadian ini lantas langsung dikonfirmasi oleh penjual. Dalam sebuah wawancara, penjual kios menjelaskan bahwa lima potong ngoh hiang goreng dibanderol dengan harga $10 atau Rp 106 ribu.
Sedangkan lima potong tahu goreng berharga $8 atau Rp 85 ribu. Lalu, jika seorang pelanggan ingin keduanya dicampur dalam satu piring maka harganya akan menjadi $15 atau Rp 160 ribu.
Pihak kedai mengungkapkan bahwa mereka transparan mengenai harga. Biasanya pelayan bakal memberi tahu pelanggan mengenai harga makanan sebelum mereka melakukan pembayaran.
"Kami akan memberitahu dahulu kepada para pelanggan. Jika mereka merasa bahwa harganya wajar, mereka bisa membelinya. Dan jika harganya tidak wajar, maka mereka bisa memilih untuk tidak membeli," ucap pihak kedai.
Namun jika dilihat dalam foto menu, tidak disebutkan satu porsi campuran gorengan ngoh hiang dan tahu dihargai berapa.
Menu itu hanya mencantumkan daftar nama makanan dan tidak ada keterangan jika dicampur harganya akan sama atau berbeda.
![]() |
Wajar saja jika Xu dan teman-temannya terkejut dan kecewa dengan harga mahal di kedai kopi ini. Pelayan pun tidak ada yang melakukan konfirmasi terlebih dahulu mengenai harga menu yang berbeda.
Ini bukan satu-satunya kejadian dimana sebuah kedai atau restoran mendapat kecaman dari pelanggan karena menjual makanan mahal.
Kejadian serupa pernah terjadi pada salah satu pelanggan yang makan di kafe Irlandia. Pelanggan ini merasa ditipu oleh restoran karena dirinya telah ditagih Rp 245 ribu hanya untuk bubur dan kopi yang sangat biasa.
(aqr/adr)