Di usianya yang tidak lagi muda, wanita ini membuka kedai pisang goreng modern. Menunya dijamin istimewa karena pisangnya diambil dari kebun sendiri!
Usia bukan halangan untuk terus aktif dan kreatif. Meski usia sudah tak lagi muda, seseorang juga masih bisa produktif untuk bekerja dan menghasilkan sesuatu. Seperti halnya yang dilakukan nenek di Singapura ini.
Wanita 66 tahun bernama Betty Lim ini baru saja membuka usaha kuliner sendiri. Dirinya memang tidak asing dengan kewirausahaan, namun ini menjadi bisnis pertamanya dalam bidang kuliner.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bisnis terakhirnya ini cukup jauh berbeda. Melansir Asia One (10/07), awalnya wanita ini memulai bisnis di bidang manufaktur dan ekspor garmen sebelum akhirnya ke pengembangan properti dan perkebunan yang masih dijalankannya hingga saat ini.
![]() |
Sampai ketika pandemi Covid-19 melanda, perjalanan bisnisnya kurang lancar. Wanita kelahiran Malaysia ini harus menyesuaikan kehidupannya.
Akhirnya Betty berpikir untuk membuka sebuah restoran. Diantara banyaknya makanan yang lagi tren, Betty justru memilih menjual menu tradisional, pisang goreng sebagai primadonanya.
Pemilihan menu ini punya kisah menarik di baliknya. Betty mengaku kangen gorengan pisang khas mendiang ibunya yang biasa disajikan dengan kecap manis atau saus cabai.
Betty juga berpikir bahwa dirinya suka dengan makanan dan kebetulan juga memiliki perkebunan pisang. Beberapa temannya pun memberikan dukungan penuh.
Teman-teman Betty meyakinkannya dengan mengatakan bahwa kedai pisang goreng itu akan mengembalikan kerinduan banyak orang akan pisang goreng 'jadul'. Berupa pisang goreng 'rasa lama yang enak'.
Atas dasar itulah Betty yakin membuka kedai pisang goreng miliknya yang diberi nama 'Crazy Nana'. Restoran di Galaxis, Singapura ini mulai beroperasi April 2022. Meski konsepnya restoran, interiornya sengaja dibuat seperti suasana kampung modern.
Betty menyajikan pisang goreng langsung dari kebunnya sekaligus beberapa menu lain seperti susu sagu pisang, nasi lemak, dan bihun goreng. Kisaran harga di kedai ini mulai dari Rp 40 ribu hingga Rp 75 ribu.
Betty cukup terbuka dengan bisnis kulinernya. Dia mengungkapkan bahwa pisang yang digunakannya adalah varietas yang disukai oleh penjual gorengan di Malaysia yaitu pisang nipah dan pisang tanduk besar yang melengkung.
Jenis pisang ini memang ditanam secara luas di kebunnya. Betty juga memilih jenis pisang itu karena dulu sang ibu juga kerap mengolahnya.
Dari segi kualitas, Betty mengungkapkan bahwa pisang nipah dan pisang tanduk besar memiliki rasa yang lebih manis dan harum.
![]() |
Betty tak sendirian menjalankan kedai pisang goreng ini. Dia dan temannya, Kim Foo menjadi pemilik bersama.
Untuk dapurnya sendiri, Betty merekrut dua juru masak asal Malaysia yaitu Jackson Ong dan Ng Chun Yao yang tentu sudah memiliki banyak pengalaman di bidang kuliner.
Di usianya yang tidak muda lagi, Betty Lim masih bisa seproduktif sekarang. Hebatnya disaat bisnis sebelumnya kurang lancar, sebagai wirausahawan Betty berusaha untuk mengambil peluang usaha yang lebih baik.
(aqr/adr)